MOS [1] <Revisi>

30 6 14
                                    

"Boleh aku duduk disini?"
Tanya seorang siswi berambut pendek yang berdiri di sampingku, kujawab dia dengan anggukan.

"Kamu dari sekolah mana?"

"Pindahan dari kota lain"

Ya, kami belum kenal. Hari ini aku mengikuti MOS untuk peserta didik baru sekolah jenjang SMP.

"Oohh.. kenalin, namaku Dirna" Ucapnya sambil mengulurkan tangan dan langsung kujabat.

"Naira" jawabku.

Tidak ada yang spesial di hari itu kecuali perkenalanku dengan Dirna, dan perbincangan singkat kami. Selain itu aku hanya berdiam dan mengikuti kegiatan MOS hingga selesai.

Sepulang sekolah, seperti biasa aku makan lalu rebahan di kasur sambil mendengarkan lagu lagu, dan tak lupa menulis pengalamanku hari ini di buku diary.

Setiap hari rasanya biasa saja.

Esoknya aku sebangku lagi dengan Dirna atas permintaannya. Kegiatan MOS berlangsung dan banyak tugas yang diberikan.

Dirna mengajakku untuk mengerjakan tugas bersama. Tak ada pilihan lain, aku pun meyetujunya karena tugas itu cukup sulit dan banyak yang belum kufahami. Selain itu aku juga belum kenal baik dengan anak lainnya.

"Boleh aku minta nomormu, nanti aku kabari waktu nya" Tanya Dirna.

"Oh, oke" Aku menuliskan nomor teleponku di kertas.

= = =

Dirna
Jam 14.00 ya! Jangan lupa bawa alat-alat nya
13.00

Ok
13.10

===

Di rumah Dirna.

"Tidak ada yang kurang kan?" Tanyaku.

"Emm udah semua kok"

"Oh syukurlah.."

Kami mulai menggambar karikatur pahlawan. Milikku gambar Cut Nyak Dien dan Dirna menggambar R.A Kartini, dilanjutkan membuat kalung papan nama.

"Mana foto mu?" Tanya Dirna.

"Ini" Kuberikan foto berukuran 5R yang baru dicetak saat mampir ke percetakan tadi.

Dirna melirikku sebentar.

"Iya, ibuku sudah meninggal saat melahirkanku, jadi foto ku bareng ayah aja"

"Oohh, maaf aku ga bermaksud.."

"Santai, gapapa"

Jam menunjukkan pukul 16.30 tanda hari sudah sore, tugas kami pun sudah selesai dan aku pamit pulang.


"Hmm Ayah belum pulang, pasti larut malam lagi" pikirku.

Hari demi hari berlalu, aku mulai tau dan kenal beberapa anak dan kini tiba hari Sabtu. Semua menginap di sekolah dan melakukan kegiatan dari pagi hingga besok.

Malam ini akan ada penampilan dari seluruh Regu Pramuka. Kelompokku terdiri dari: Cassandra, Dami, Felicia, Reika, Naomi, Alika, Rachel, dan Sekar.

Kami telah latihan dan membuat yel-yel sebelumnya, sekarang saatnya menunggu giliran tampil sambil menonton penampilan regu lain.

"REGU MAWAR!" Kata kakak pembina menggunakan speaker.

Semua bertepuk tangan dan menyambut regu mawar yang merupakan kelompok dari Dirna.

Ditengah penampilan, aku meminta izin guru untuk kembali ke tenda dan mengambil kertas lirik yel-yel yang tertinggal. Setelah mengambilnya, aku keluar dari tenda.

"Hey, tunggu!" Panggil seseorang.

Aku menoleh. "Ada apa?"

"Emm maaf, tapi tenda ku terlalu penuh dengan barang, apa kau mau ini? Ambil saja" ucapnya sambil memberikan sebotol air mineral.

"Oohh baiklah, terima kasih!" Aku menerimanya dengan senang hati.

"Ngomong-ngomong  kenapa kamu pakai masker?" Tanyaku.

"Oh? Aku punya alergi dengan debu, jadi ibuku menyuruh pakai ini.. Aku kembali ke lapangan dulu ya!"

"Iya dadah" kataku sambil melambaikan tangan kearahnya.

Hmm kebetulan aku merasa haus, kubuka botol itu dan meminum setengahnya lalu bergegas kembali ke lapangan.

"Ini, hafalin ya!" ucapku sambil memberikan selembar kertas.

"Siyapp! Makasih nai" Jawab Dami, teman se-regu ku.

Ketika kelompok laki-laki tampil, aku merasa sangat mengantuk dan pusing tapi kucoba untuk menahannya setidsknya sampai selesai penampilan reguku.

Namun semakin lama aku merasa makin pusing dan sakit kepala, kuingat-ingat sudah makan tadi, kenapa terasa pusing? Tak lama kemudian.... semua terlihat gelap dan aku kehilangan kesadaran.

***

Aku membuka mata, dan merasakan sinar matahari menyilaukan mata walaupun terpejam.

"Ah sudah pagi, dan aku ditenda.. Hah? Kemarin aku kenapa?" Tanyaku berbicara sendiri dalam hati.

Aku melihat lihat sekitar dan mencari teman regu ku di tenda namun tidak ada satu orangpun.

"HORMAAAT GERAK!!!" Terdengar suara dari lapangan.

"Oohh semua sedang upacara, aku harus ikut kesana" pikirku.

Saat aku keluar dari tenda, kakak pembina yang kutau namanya adalah Kak Selma tidak memperbolehkan aku untuk ikut upacara, ia malah menyuruhku untuk pulang dan istirahat.

'Astaga berasa diusir, padahal aku ingin ikut upacara v_v'

"Hmm ya sudahlah" ucapku sambil mengemasi barang barang dan pergi meninggalkan tenda.

"Eh tunggu sebentar!" kata Kak Selma sambil menghampiriku.

"Eum?" jawabku sambil menoleh..

"Rumahmu dimana? Biar kakak anter, toh badanmu masih lemas"

"Eh gak usah kak rumahku deket kok dari sini, setelah pertigaan ini belok kekiri"

"Oh gitu... Yaudah kakak anterin sampai gerbang aja ya!"

"Iya kak, makasih^^"

***

Sesampainya dirumah, tenagaku seperti mau habis, mataku sudah berat, kemudian kujatuhkan diranjang dan terlelap...
.
.
.
.
CERITA BARUU!!!!

Kali ini aku bikinnya collab sama @7_dreamers!
Semoga kalian suka ya^^

Ditunggu komennya...

FAKE FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang