"Maaf, pasien kecelakan balapan dimana ya mbak?"
Tanyaku pada petugas rumah sakit"Ohh udah di pindahin ke ruang rawat no 6 mbak lantai dua"
"Ma-makasih"
Aku langsung berlari menghampiri lift
Sungguh aku sangat khawatir!Tanganku menghapus air mataku yang terus saja keluar membasahi pipi ini...
Kenapa bisa ini terjadi Tuhan?...
Sesampainya di lantai dua aku mencari kamar rawat no 6. Aku ingin cepat melihat keadaannya.
"No enam!"
Aku langsung membuka pintunya dan terlihatlah Ali sedang terbaring seolah tak berdaya...Aku langsung menghampiri nya bahkan memeluk nya...
"Li... Bangun"
Lirihku masih di posisi yang sama..."Apa anda Reva? Syukurlah dia terus menyebut nama anda"
Ujaran itu mampu membuatku melapas pelukan ku. Dan menatap perawat itu lalu beralih menatap wajah Ali yang terbalut luka di kening juga dagu nya.
"Apa sedalam itu kamu mencintainya?..."
Gunamku masih menatapinyaLalu tiba-tiba tanganya bergerak meraih tanganku padahal kedua matanya masih tertutup, dia masih belum sadar.
"Rev...jangan nyuruh aku pergi re. Reva..."
Lagi dan lagi airmata ku mengalir, dan ku hempaskan genggamannya...
"A..ali dimana rel?"
Replek mataku mengalihkan pandangannya ke sumber suara itu
"Beberapa langkah lagi re"
"Ta..tapi Ali baik-baik aja kan rel?"
Re?...reva... Dia pemilik hati kamu li?...
Betapa shok nya diriku
Rasanya hatiku tertampar jutaan kali.
Kaki ku perlahan mundur menjahui mereka...
Air mataku kembali jatuh melihat gadis itu memeluk ali dengan isak tangis, sama seperti yang ku lakukan beberapa menit yang lalu
Aku menutup mulutku, sungguh aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang...
Dia buta! Dia tidak bisa melihat.
Apa yang terjadi? Tadi pagi aku melihat dia di dalam foto ia terlihat baik-baik saja...
Yatuhan! Apa Ali se setia itu?
Aku pusing! Karna pertanyaan ku selalu tidak terjawab satupun. Kini Aku memutuskan pergi dari ruangan ini.
Hatiku telah remuk kedua kalinya akbat orang yang sama. Dia lelaki pertama yang menyakitiku atas nama Cinta.
"Tunggu!"
Langkahku terhenti dan suara jejak kaki terdengar menghampiri ku...
"Elo siapanya Ali? Oh iya kenalin gue Farel"
Laki-laki tinggi itu menyodorkan satu tangannya padaku"Gue bukan siapa-siapa nya tadi itu gue salah masuk kamar. Maaf"
Aku kembali melangkah..."Kalo salah dan bukan siapa-siapa, kenapa lo tangisin si Ali?"
Sekali lagi suara itu menghentikan langkahku.
Sejenak aku menolehkan kepalaku dan menatapnya sedikit tajam...
"Gue gak tangisin dia, tapi gue cuma terharu liat ikatan Cinta mereka. Lagian kepo banget si lo jadi orang?"Lalu aku pergi. Langkahku semakin lama semakin cepat...
Aku tak sanggup lagi menahan rasa sakit ini, walaupun mungkin mulut ku masih sanggup berbohong pada mereka yang tak asing baginya dan sangat asing bagiku.
"Hiks hiks..."
"Tanggung jawab"
"Gue udah punya pacar"
"Lo cewek bodoh pril! CEWEK BODOH!!"
Lirihku, Bahkan kaki ku kini tak sanggup berdiri lagi.
Lalu beberapa detik kemudian aku menghapus sisa air mataku, Ketika benakku mengingat dia, dia pemilik hatimu.."Apa yang terjadi sampe dia tidak bisa melihat lagi isi dunia ini?..."
Gunamku...-setiap kejadian pasti memiliki makna, karna setiap kejadian pasti di kehendaki oleh Tuhan yang maha Esa-
Salam, Reva~Bersambung!
Wah makin rumit nih wkwk😆🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (tak) Saling Memiliki
Fanfic(Folow me, first) Sebuah kesalahan yang besar membuat kita diharuskan hidup bersama... Aku memiliki ragamu tapi tidak dengan hatimu, begitupun dia memiliki hati namun tidak ragamu. Begitu lah. NO KERAS MENCOPAS! CERITA INI UNTUK DI BACA!! DAN DIBER...