28 Cinta❤

1.4K 188 19
                                    


"Emh..."
Leguhan kecil Prilly, sinar Mentari yang masuk ke celah-celah gorden mampu membuatnya terjaga dari mimpi...

Ia tersenyum saat menyadari tangan kekar Ali melingkar pada bagian pinggang...

Tadi malam pria itu sukses membuat suasana romantis...
Tidak dengan adanya bunga, tidak juga lilin... Tapi cowok itu cukup membawa makannan kesukaannya yaitu: maratabak. ya, se-sederahana itu.

Saling menyuapi dan mendekap, tak ada yang lebih indah dari itu, sungguh!
Diakhiri tangisan si kembar yang lapar ingin menyusu. Alhasil mereka hanya saling mendekap tak lebih.

"Love you"

Drett dret

Getaran itu membuat prilly mengalihkan pandangannya, lalu bangun dan meraih ponsel itu...

"Dokter?"
Ucapnya sedikit tak percaya melihat nama itu yang tertera...

"Emmhh"
Ali mengeliat seraya langsung terduduk...

"Siapa?"
Tanyanya saat menyadari geteran ponsel

"Dokter"

Seketika Ali langsung Mengambil alih hp itu...
"Ohh temenku"
Dan beranjak dari kasur tempat ia tertidur

"Cewek cowok?"
Tanya sang istri masih di tempat yang sama

"Cowok yang"

Prilly sedikit menggelengkan kepala jujur ada hal mengganjal dalam benaknya ..
.
....

"Pah, aku temuin dokter dulu ya"
Ujar seorang gadis psda ayahnya yang terbaring karena suatu penyakit..

"Maafin papah ngerepotin kamu"
Balas pria paruh baya seraya memandang anaknya itu

,"Paan si pah, udah ah"

Gadis itu melangkah keluar ruangan... Baru saja dua bulan ia menikah, musibah sudah lagi-lagi menimpanya, tapi ia bisa apa? Ia hanya manusia, yang hanya bisa menjalani dan menerima.

Seketika langkahnya terhenti ketika ia berpapasan dengan...

"Mudah-mudahan ada keajaiban biar anda bisa sembuh dari penyakit kanker ini"

Reva menutup mulutnya mendengar perkataan cowok berjas puttih...

"Re...?"
Ya, Ali. Laki-laki yang membuatnya jatuh se-jatuh mungkin pada cinta, dulu.

Diam membisu, hanya mata yang saling bertemu...

"Re"
Panggil Ali saat gadis itu akan berlalu

"Aku mau ngomong sebentar aja, pliss mungkin ini pertemuan terakhir, aku kanker dan..."

"Dimana"

Ali tersenyum dan setetes air matanya tumpah...

"Di taman rs"
...

"Ini karma"
Ujar Ali seraya terus memandang reva, duduk di sampingnya...

Sementara reva menatap lurus, matanya berkaca-kaca... Entah kenapa hatinya kembali pedih...

"Apa kamu bisa maafin aku?"

"Re"

Dengan memberanikan diri reva menatap mantannya itu
"Buat apa maaf ku?"

"Sangat berharga, bahkan melebihi nyawaku"

Akhirnya tetesan air mata itu lolos dari matanya...

Tangan Ali ingin menghapusnya, namun ia ragu.

"Maaf, maafkan aku...telah membiarkan mu masuk ke dalam hidupku ini, maafkan aku yang telah melepasmu walauku tak ingin"

Seketika tangis Reva semakin pecah mendengar suara merdu Ali, yang dulu sering ia dengar...
"Maafin aku juga li"
Lirihnya pelan

Tiba-tiba pandangan Ali berkunang-kunang...dan akhirnya...

"Li!"

Jatuh di pangkuan mantan terindah...

"Ali bangun!"
Gadis itu menepuk-nepuk pipinya, panik.

"Bu..bukan tangisan yang aku..harapkan, tapi senyuman, pliss"
Ungkap Ali terputus-putus

Reva berusaha menahan tangisnya dan mengabulkan permintaan Ali, tersenyum.

Ali ikut tersenyum indah...
"Indah, ak..aku udah gak kuat. Maka..sih"

"Enggak! Kamu kuat!"

"Aku..bukan kamu.."

"Ali! Hiks tolong! Tolong"

'Tuhan sangat baik, didetik-detik terakhirku, aku dipertemukan dengannya, cinta pertamaku.'
-Ali
..

"Prilly? ...enggak, aku gak mau terjadi kesalah pahaman. Aldo? Mungkin temen deket Ali"
Reva langsung menghubungi kontak yang ada di ponsel Ali...

"Hallo?"

"...."

"Ali ada di rumah sakit medika"
Setelah itu telpon terputus.

'Kenapa li, takdir kita seperti ini? Hanya menjadi sejarah yang abadi diingatan namun tidak di bumi..'
Suara hati gadis itu seraya memeluk tubuhnya sendiri.

Suara langkah cepat terdengar mendekati ruangan icu
"Ali !"

"Hiks hiks, kenapa lo gak pernah bilang do?! Kenapa!"
Sentak Prilly histeris seraya mendorong tubuh Aldo

Sementara Aldo pokus pada gadis di dekat pojok, reva.

Begitupun Reva tertegun melihatnya
'Bukannya Ali ada di dalam siapa dia?'

"Hiks hiks"
Tubuh Prilly terus terguncang melihat suaminya di dalam sana, bertruh nyawa.

"A..ali pasti baik-baik aja pril"
Ujar Aldo seraya memegang pundaknya, menenangkan

"Ada yang namanya Prilly?"
Suster menimbulkan kepalanya saja dari balik pintu

"Sa..saya"
Prilly langsung menerobos masuk

"Gue Aldo, Ali sering cerita tentang lo"
...

"Hiks hiks kenapa kamu gak pernah cerita? Jahat!"
Ucap Prilly, memeluk Ali

"Aku gak mau kamu khawatir sayang, maafin aku"
Balas cowok itu seraya mengelus rambut sang istri...
"Aku cinta kamu"

Bersambung

Next? Vote and Coment

Cinta (tak) Saling MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang