CHAPTER EMPAT | TENTANG BIAN DAN PERINGATAN DARI LEON

2.3K 141 37
                                    





Haloo
Balik lagii nih sama bunadd


Apa kabarr semuanyaaa?

Maapin bunad yaa baru update gaiss

Sumpah, fullday school bikin kelimpungan bgt🥺🥺

Absen duluu dong di sini, kalian dari mana ajaaa!💜💜

Kira-kira di chapter ini ada apaan, yaa🤔😲

Jangan lupa vote, comment and share cerita ini terus ya temen-temen! Biar makin banyak yang baca, jadi bunad tambah semangat bikin wp nyaa

Okee selamat membaca untuk para fans Leon 🥰🥰🥰

***

CHAPTER EMPAT | TENTANG BIAN DAN PERINGATAN DARI LEON

Kanaya sampai di sekolah kebanggaannya, SMA Harapan Jaya. Merupakan sekolah favorit di kota ini dengan fasilitas lengkap serta penyokong kegiatan belajar. Wajar saja banyak siswa-siswi yang baru lulus SMP berbondong-bondong untuk mendaftar di sekolah ini, meskipun sebagian besarnya ditolak.

Hari ini sekolah masih dalam keadaan yang terbilang tidak ramai. Itu juga dikarenakan anak baru kelas sepuluh yang memang dijadwalkan sekolah  besok, bukan hari ini. Itulah kemarin keputusan kepala sekolah yang sekiranya Kanaya dengar.

Salah satu alasan yang membuat anak kelas sepuluh dijadwalkan masuk sekolah mulai besok adalah agar OSIS dapat mempersiapkan kegiatan MPLS atau masa orientasi siswa.

Biasanya di kegiatan MPLS ini siswa dan siswi baru akan diperkenalkan pada lingkungan mereka ini. Tentang bagaimana cara belajar di SMA Harapan Jaya, serta apa saja peraturan yang harus ditaati.

Untung saja Kanaya bukan anggota OSIS. Tidak bisa terbayang bagaimana sibuknya anggota OSIS, terlebih lagi di hari pertama MPLS, belum lagi mengurus event lain di sekolah. Capek banget!

Kanaya sendiri memilih untuk mengikuti ekskul PMR. Hal ini bukan semata-mata tanpa maksud. Sejak kecil, Kanaya memang bercita-cita menjadi seorang dokter. Di ekskul PMR, Kanaya diajarkan selalu sigap untuk menolong orang yang membutuhkan penanganan.

“Aku pengen minjem buku tentang anatomi. Kayanya aku perlu ke perpustakaan deh,” gumam Kanaya lantas tanpa pikir panjang langsung menuju ke arah perpustakaan.

Kanaya tidak mempunyai teman. Tidak ada seorang pun yang mau berteman dengan dirinya. Mereka sering mengatakan bahwa Kanaya itu aneh dan kutu buku, berbeda kelas dengan mereka yang merupakan anak hits. Bahkan sebagian besar dari mereka merupakan seorang selebgram yang selalu mendapatkan endors dari beberapa brand.

Memang Kanaya tidak pernah absen dari yang namanya membaca buku. Kanaya selalu menyempatkan diri untuk meminjam buku di perpustakaan. Karena bagi Kanaya, membaca itu sangat asyik.

Kanaya memasuki perpustakaan dengan langkah kecil. Senyum simpul tertancap di wajah putih bersihnya. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Perpustakaan di sini memang selalu sepi. Jarang ada siswa yang mau berkunjung kalau bukan karena kepentingan tugas. Apalagi di hari pertama tahun ajaran baru seperti ini, benar-benar sepi melompong!

Kanaya mengitari perpustakaan. Meneliti tiap-tiap rak serta mencari buku yang sekiranya akan ia baca.

“Eh....” pandangan Kanaya teralih pada buku yang sepertinya masih baru di sebuah rak.

LEONAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang