Untuk Kalian yang Pernah Bersemayam Di Hati

21 2 9
                                    

Ini bukan puisi cinta
Sungguh
Mau dicari hingga ke sudut manapun tak kan ada pernyataan cinta
Tak kan ada kalimat balasan
Satu-satunya yang ada hanya penolakan.

Kuulangi lagi, ini bukan puisi cinta yang disesaki romansa.
Kuingatkan sekali lagi untuk bersiap
Karena kisah cintaku tak pernah dihiasi semerbak mawar merah muda
Tak dijejali momen-momen menggetarkan jiwa
Karena yang ada hanya penolakan, bahkan sebelum rasa kuutarakan.

Teruntuk kalian yang pernah bersemayam di hati
Maaf, aku memang begini
Jadi jangan taruh ekspektasi kalian tinggi-tinggi
Susah menggapainya nanti

Wahai kalian yang pernah berkeliaran dalam mimpi
Bolehkah kuucapkan terima kasih?
Walau rasa tak terbalas, kalian justru membuatku tersenyum puas.
Akhirnya aku tahu kalau lelaki itu...
Seratus persen makhluk visual
Melihat apa yang ingin mereka lihat
Mengabaikan apa yang sebenarnya terlihat.
Tak sesuai selera? Hah! Alamat kan dibuang segera.

Ups! Harusnya aku bersyukur.
Kalian yang dulu pernah mewarnai hari kini telah pergi, menghilang tanpa jejak.
Aku pun tak kan marah pada Tuhan, karena Ia justru menuntunku
Membawaku menjauh dari makhluk busuk bernama nafsu.
Menggiringku ke jalan yang dipenuhi rerumputan hijau
Diajaknya aku menghiasnya dengan aneka rupa bunga,
agar kupu-kupu segera berdatangan
Bersama jodoh yang telah Ia siapkan.

Nighty nite

Aku, Kamu, KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang