Skorsing

46 10 11
                                    

Glory High School𝒸𝓇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glory High School
𝒸𝓇. 𝓅𝒾𝓃𝓉𝑒𝓇𝑒𝓈𝓉

Hari berikutnya,
Kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan.
Suasana kelas hening, semua siap dan berkonsentrasi untuk belajar.
Ngomong-ngomong hal itu hanya dilakukan oleh kelas A, B, dan C.

Sedangkan kelas D..
Tidak ada guru yang datang dan mengajar. Ini yang dinamakan surga di kehidupan sekolah, jam kosong.
Pesawat kertas berterbangan di mana-mana. Bermain dan bermain, terutama laki-laki.
Sedangkan perempuan?
Ya mereka berkumpul dan menggosipkan semua hal tentang apapun itu.

"Peanutt! Tangkap ini! Jangan sampai Oreo bisa mengambilnyaa!!" ☕

"Gw dapet barang lu :) mau diancurin atau dibakar aja?" 🍫

"WOEE jangan! Barang berharga tuhh" ☕

"Perang pesawat" masih terus berlanjut sampai tidak lama, tiba-tiba pesawat itu jatuh ke wajah seseorang yang baru saja masuk ke ruang kelas, Mr. Oath🥣. Ia salah satu guru yang mengajar matematika di sini dan sekaligus guru kesiswaan. Tugasnya mengurus para murid yang tidak mempunyai intergritas dan etika di sekolah ini, terutama murid yang sering melanggar aturan sekolah.

"Mampus.. si Oath killer!!" Bisik Coffee panik.

Semua murid langsung mengambil posisi duduk mereka dengan rapi dan berdiri mengucap salam kepada Mr. Oath. Lalu semua kembali duduk.

"Siapa yang membuat ini?" Tanya Mr. Oath sambil memegang pesawat kertas yang mengenai wajahnya tadi.

Semua terdiam.

"Jawab! Atau kalian satu kelas akan saya beri hukuman skors selama 1 minggu."

Tidak ada yang berani mengaku.

"Baiklah kalau itu yang kalian mau. Kelas ini saya tiadakan selama 1 minggu kedepan."

Baru saja hari pertama masa efektif sekolah dimulai, kelas D sudah membuat onar di pagi hari itu juga.
Mr. Oath pergi keluar dan mengurus laporan tentang kejadian pagi ini. Semua dipersilahkan untuk keluar atau pulang.

Sebagian kelas memilih untuk pulang dan beberapa masih di sekolah untuk memberikan permohonan maaf ataupun hanya sekedar bermain.

Candy tetap berada di sekolah, tapi bukan untuk keduanya. Ia hanya bosan berada di rumah, tidak ada hal yang ia kerjakan. Ia pergi ke restoran sekolah untuk mengisi perut kosongnya. Kebetulan dari pagi tadi perutnya belum terisi apa-apa.
Memang belum waktunya istirahat, tapi sekolah tetap menyediakan beberapa makanan untuk sarapan. Dan yang pasti bukan untuk kelas bawah.

Sweet or BitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang