Care

1.1K 165 10
                                    

Cahaya sinar matahari terasa menyengat diwajah Yunseong, ia dengan perlahan membuka matanya membiasakan diri dengan cuaca pagi. Seluruh tubuhnya terasa sangat pegal karena tidur senderan dipohon, belum lagi kakinya yang terkilir akibat lari larian semalaman. Salahkan saja mba kunti yang tiba tiba nongol..

"Eh Dong, bangun" kata Yunseong seraya menyenggol kaki Keumdong yang tidur didepannya.

Dengan sedikit terpaksa Keumdong membuka matanya, ia kemudian duduk seraya mengumpulkan nyawanya sepenuhnya.

"Cari Minhee ayok" ajak Yunseong.

Mendengar kata Minhee, Keumdong langsung segar kembali. Ia dengan cepat bangkit dan memapah Yunseong.

.

"Sekarang lo mau gimana?" Tanya Minhee.

Kini, Ryunseong dan Minhee sedang duduk disungai dimana Minhee sedang menemani Ryunseong memancing ikan.

"Apanya?" Tanya Ryunseong balik, ia melirik Minhee sekilas lalu kembali memperhatikan pancingannya.

"Lo ada niatan mau balik ke Kerajaan gak sih?" Tanya Minhee sedikit kesal.

"Mau, tapi masalahnya aku lupa jalan ke Kerajaan. Berbulan bulan dihutan, cari jalan keluar tapi tidak ketemu ketemu, bolak balik saja ditempat yang sama. Makanya itu, aku sengaja buat gubuk itu supaya jadi tempat istirahat aku" Jelas Ryunseong seraya menarik pancingannya.

Dilihatnya Ryunseong yang meletakan ikannya dikotak kayu buatannya.

Mata Minhee seketika berbinar, ada harapan agar ia bisa kembali keasalnya.

"Gua tahu dan gua bisa bantuin lo balik" ucap Minhee senang.

"Beneran kamu bisa bantu aku?" Tanya Ryunseong memastikan. Ia melihat Minhee mengangguk cepat dan itu membuatnya bahagia. "Kapan?" Tanyanya.

"Besok bisa? Sekarang gua lagi malas ketemu Yunseong" jawab Minhee.

Setelah mendengar cerita Minhee tadi pagi sebelum ke danau, Ryunseong bisa mengangguk mengerti. Teman barunya itu sedang dalam masalah percintaan yang rumit.

"Yasudah, ayok balik. Gua lapar" kata Minhee yang langsung pergi begitu saja.

Ryunseong mengambil pancingan dan ikannya lalu menyusul Minhee.

.

Keumdong melihat kaki Yunseong yang semakin membiru dan itu membuatnya merasa kasihan.

"Kaki lo mulai membiru, gua rasa kita balik dulu ke kerajaan. Obatin luka lo, terus kita kesini lagi nyari Minhee" usul Keumdong.

Yunseong melihat kakinya, pantas saja kakinya makin sakit. Tapi ia tak ingin pulang sebelum ketemu Minhee.

"Gak. Gua mau balik kecuali bareng Minhee" tolak Yunseong.

"Tapi dengan keadaan kaki lo yang kayak gini mau nyari gimana? Lebih baik kita balik, setelah kaki lo agak mendingan kita cari Minhee lagi. Ajak pengawal pengawal lo buat nyari Minhee. Nanti gua juga nyuruh pengawal gua bantuin. Lagian kasihan Reito, dari kemaren gak ketemu sama lo. Pikirin Reito juga" bujuk Keumdong panjang.

"TAPI MINHEE BUTUH GUA!" Bentak Yunseong emosi.

Keumdong yang tersulut emosi juga balas membentak Yunseong.

"TERUS LO PIKIR REITO GAK? DENGERIN SARAN GUA BAIK BAIK, kalau gak silahkan cari sendiri" balas nya tak kalah emosi. Ia kemudian diam, meredakan emosinya.

Yunseong menghela nafas kasar.

"Okeh, balik" putus Yunseong.

Keumdong mendelik kesal. Emang mesti dikasarin dulu biar nurut.

Keumdong kembali memapah Yunseong kembali ke kerajaan.

Beberapa jam kemudian, Keumdong dan Yunseong tiba dikerajaan. Keadaan Yunseong semakin lemah dan kaki nya semakin parah.

Keumdong membawa nya ke kamar dan segera memanggil tabib.

"Maaf Ratu, saya tidak bisa menjaga Yunseong dengan baik" kata Keumdong begitu melihat sang Ratu memasuki kamar Yunseong dengan penuh kekhawatiran.

"Kenapa Yunseong bisa seperti ini?" Tanya sang Ratu sedih.

"Kakinya terbentur batu besar dan sekarang membiru" balas Keumdong.

Tak lama Tabib datang dan memeriksa Yunseong, ia mengoleskan salep buatannya ke kaki Yunseong. Diam diam Keumdong meringis, seakan ikut merasakan sakitnya.
Tabib itu kemudian memasukan sebuah cairan kedalam mulut Yunseong.

"Ratu tidak perlu khawatir. Luka pangeran bisa sembuh dengan cepat" kata tabib itu setelah mengobati Yunseong.

Sang Ratu mengangguk lalu mengelus pelan rambut Yunseong.

Setelah tabib keluar, Keumdong yang merasa tak punya keperluan lagi juga pamit keluar.

"Wahh badan gua pegel pegel, gua gak mungkin nyari Minhee sendiri. Seorang seme sejati harus memegang janjinya" tutur Keumdong pada dirinya sendiri.

Ia harus menyuruh para pengawalnya mencari Minhee terlebih dahulu. Kemudian kembali lagi dan tidur dikursi taman kerajaan Hwang.

.

Setelah beberapa menit duduk menyendiri di depan gubuk. Minhee mulai membuka suara. Ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi selama ini.

"Ryun"

Ryunseong yang duduk disamping Minhee menoleh menunggu Minhee melanjutkan perkataanya

"Bisa gak, lo ceritain semua yang terjadi selama ini dengan jelas"

Ryunseong menoleh kesamping, ia menghela napas berat sebelum menceritakan tentang masa lalunya.

.

Mohon maaf baru bisa nge update sekarang cuz author baru selesai USP.

Buat semuanya harap hati hati ya, jaga kesehatan kalian. Hindari kerumunan dan segala macam nya yang bisa menularkan virus corona.

Semoga kita semua sehat dan terhindar dari virus itu:)

Btw thanks buat 1k votenya:) jangan capek buat dukung work ini ya!

Pict bonus dari Yunseong

Weird | Hwangmini+Reito ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang