Yunseong dan Keumdong beristirahat sejenak, sudah hampir larut malam mereka belum menemukan Minhee. Kekhawatiran mulai mereka rasakan, mereka sama sama takut kalau Minhee dalam bahaya.
Keumdong duduk senderan dipohon besar tak jauh dari posisi duduk Yunseong didepannya. Ingin sekali Keumdong memaki cowok itu. Bodoh bodoh bodoh!
Dilihatnya Yunseong yang nampak sangat kacau, rambut berantakan, pakaiannya terlihat sangat kusut, kalau saja Minhee melihatnya pasti cowok itu akan kabur.
Keumdong mungkin tak punya kaca
Tak jauh berbeda dengan Yunseong, keadaan Keumdong sama kacaunya dengan Yunseong. Hanya saja penampilannya sedikit lebih baik dari Yunseong.
"Minhee lo kemana sih?"
Keumdong yang semula melamun, langsung tersadar setelah mendengar suara Yunseong.
"Minhee.."
Keumdong mendekat, cowok didepannya itu terus menerus mengigau memanggil Minhee seperti ciri ciri orang demam, untuk memastikan ia pun langsung memegang dahi Yunseong. Benar saja, tubuh Yunseong panas.
"Wah parahh. Gila sih ini, masa demam ditengah hutan. Gak laki banget lo" celutuk Keumdong sedikit kesal.
"Minhee.."
Keumdong berdecak kesal. "Minhee mulu yang dipanggil, gua kek sekali kali" ucapnya tanpa sadar. "Lah iya, ngapa juga gua ngomong kayak gitu" lanjutnya.
"Keumdong.."
"Lah anjir beneran dipanggil nama gua, haha" entah kenapa Keumdong merasa ingin tertawa saja. Garing emang.
"Keum. Gua haus" kata Yunseong pelan, tenaganya hampir habis.
"Oke bentar"
Kasihan, Keumdong pun pergi mencari air. Keliling hutan aja, siapa tau nemu.
Keumdong menyisir sekitar hutan, untung saja bulan sedang terang jadi ia bisa melihat jalanan.
Cowok itu mendadak berhenti, ia membuat gesture seolah sedang berpikir.
"Btw, gua nyari air dimana? Ditengah hutan terus udah larut lagi" ucap Keumdong bingung.
Tak lama ia mendapat ide yang sedikit cukup bagus. Dengan takut takut ia menatap keatas, kali aja ada yang nyangkut putih putih. Ia mencari pohon kelapa yang tidak terlalu tinggi.
Hanya berjarak beberapa meter saja, ada sebuah pohon kelapa yang lebih pendek dari pohon yang lainnya. Ia kemudian memanjat pohon itu dengan lihai.
Kalau saja ada orang yang melihatnya, pasti orang itu akan lari terbirit birit. Siapa coba yang mau manjat pohon kelapa tengah malam, pake baju putih pula.
Salahkan rasa pedulinya pada Yunseong sampai ia harus repot seperti itu.
Setelah menjatuhkan dua buah kelapa ia kemudian turun dengan hati hati. Sedikit lagi tiba ditanah, kakinya terpeleset dan terjatuh.
"Aduuh, apes gua anjir" ucapnya kesal.
Ia menepuk bokongnya yang sakit lalu mengambil kelapa itu dan membawanya ke Yunseong.
"Nih, buka sendiri. Nyesel gua ambilin, sampai gua jatuh pula" ucap Keumdong kesal, ia melempar kelapa itu yang hampir saja mengenai perut Yunseong.
"Gak ikhlas banget sih bantuin gua" balas Yunseong.
"Gak ikhlas apanya? Gua sampe jatuh gini dibilang gak ikhlas" protes Keumdong tak terima.
"Ya kalau ikhlas, bukain dong sekalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird | Hwangmini+Reito ✔
أدب الهواةTerbangun di tempat asing dan bersama musuh mu pasti tak akan pernah terlintas dibenak mu. Apa lagi dengan seorang anak yang memanggil kalian dengan sebutan Mama Papa. Ini dimana? -Hwang Yunseong Apa yang terjadi? -Kang Minhee Mama Papa? -Reito •Bxb...