Part 7

2.2K 45 0
                                    

Terimakasih yang sudah vote ⭐⭐
Katanya Saranghae dari bapanya yaya 💝
Apalagi kalau votenya tambah banyak... wuehehehehehe

Hari berganti, siang ini ayu diantar adik-adiknya akan menjenguk baby anaya.
Reno, Reza dan Ajil pun hari ini tidak masuk sekolah. Mereka akan meminta ijin sampai keponakan mereka keluar dari Rumah Sakit. Ayu masuk sendiri ke ruang rawat sang anak. Disana ada beberapa bayi juga yang sama sedang dirawat. Ayu menghambur ke arah box bayi anaya. Suster yang saat itu ada disana pun sedang memeriksa keadaan tubuh sang bayi.

"Ada waktu 1 jam ya bu, anaknya kasih ASI dulu"

ucap suster itu ramah. Ia pun pergi dari box anaya dan berpindah ke box bayi yang lain.
Ayu mengangkat tubuh sang bayi. Air matanya seakan mau terjatuh lagi melihat keadaan sang bayi.

"Maafin bunda ya de ninggalin kamu disini"

"Rumah sakitnya harus nyuruh de yaya sendiri sih.."

"Anak bunda pinter banget udah bisa mandiri yah.."

Ayu terus berceloteh, ia tidak peduli anaknya mengerti atau tidak ia bicara. Dengan lembut ia mencium wajah bayinya. Setelah itu ia buka kancing bajunya lalu memberikan Asi untuk anaknya.

"Cepet sembuh ya de..."

**********

"Pak arman ikut juga nengok prof Herman dirumah sakit kan?"

Arman yang sedang berada di ruang Kaprodi langsung menoleh ke sumber suara yang bertanya kepadanya saat ini yang tengah sibuk mengetik  di netbooknya.

"Iya bu saya ikut"

jawab arman ramah pada rekan dosennya itu. Arman kini melanjutkan kembali mengerjakan aktifitasnya. Semakin siang ruangan yang dari tadi dia tempati tak henti didatangi oleh orang-orang. baik para dosen, staf akademik, maupun mahasiswa yang sekedar meminta tanda tangan pada ketua prodi yang mejanya bersebrangan dengan meja dirinya.

Sampai waktu istirahat tiba pekerjaanya sudah selesai ia pun  segera beranjak pergi dari ruang itu. Arman pun kini beranjak menuju ruang dosen, karena sedang istirahat banyak dosen-dosen diruangan tersebut. Terlihat ada dosen yang sedang makan ataupun yang hanya berkumpul dan mengobrol di sofa yang disediakan diruangan tersebut.

"Makan man..."

sapa seorang dosen senior ketika melihat arman melewat ke tempat duduk para dosen berkumpul.

"Silahkan prof.."

jawab arman ramah pada pria paruh baya itu. Disofa panjang itu pun sudah ada beberapa dosen yang sedang duduk.

"Eh, tunggu pak arman.."

Saat akan melangkah untuk pergi ke arah mejanya. Arman menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

"Iya bu gita, ada apa?"

"Udah lahirannya istri kamu...?"

Arman langsung tersentak kaget akan pertanyaan dosen senior itu. Arman mulai gelagapan. Dosen wanita yang pernah bertemu dengan istrinya itu pasti akan penasaran dengan hal ini. Arman meneguk ludahnya kasar -bahkan ia pun sebagai suami belum tahu istrinya sudah melahirkan atau tidak-.

I And You [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang