Aku hanya ingin mengejar apa yang semestinya ku kejar dan kamu adalah alasanku bertahan sampai saat ini
•••
Berhubung hari ini Minggu aku berinisiatif untuk mengantarkan bekal kepada kak Rendy, ya pak polisi yang sudah menolong ku dari insiden kemaren.
Entah mengapa di dalam lubuk hati ku ini masih mengaguminya mungkin bukan atas pekerjaannya yang mengutusnya untuk menolong ku tapi ada satu alasan yang membuatnya menolong ku dan juga sampai mengantarnya ku pulang karena aku tau kejadian kemaren tidak sepenuhnya salah dia.~Author POV~
Saat di perjalanan Alfia tidak sengaja melihat seorang tentara yang berada di tengah jalan
"Wih, gila tuh tentara ngapain coba di tengah jalan"
Tiba tiba....
Brukkkk ...Alfia mendorong tubuh gagah seorang tentara tadi. Alhasil tentara tersebut jatuh terlentang dan posisi tubuh Alfia tepat di atas tubuh tentara tersebut. Mata mereka pun saling tatap menatap.'Alfia' batin Satrya
"Sorry ya" ucap tentara tersebut sambil bangkit"Maka nya kalau mau mati tu ingat keluarga, gatau apa keluarga cemas dirumah" pinta Alfia
"Hah... Mati, emang siapa yang mau mati"
"Barusan, apa coba" bantah Alfia
"Enggak, kamu salah paham tadi saya itu mau ngambil gelang saya yang jatuh"
"Ahh, ya sudahlah bukan urusan saya juga" acuh Alfia
Alfia mencari rantang yang berisi makanan yang hendak diberikan Rendy. Alhasil makanan itu tumpah
"Yahh,, makanan nya tumpah" kesal Alfia
"Gimana kalau kita beli di cafe, itung-itung buat balas kesalahan saya"
"Asal bapak tau ya, kesalahan itu nggak segampang ditukar dengan apapun apalagi makanan buat dapetin minta maaf. Ingat ya pak saya itu sudah susah-susah bangun pagi buat masak ini. Alhasil kayak gini"
bentak Alfia pada tentara tersebut"Dek, kalau nggak ikhlas bilang aja"
Ucapnya dengan lembut"Ihh, bapak ini ya gak punya perasaan" gerutu Alfia sambil meninggalkan tentara tersebut
'ya sudahlah aku pulang aja, nanti siang saja aku anterin makanan nya' gumam Alfia dalam hatiSkipp
Sampai di rumah pun Alfia langsung berbaring di atas kasur dan memikirkan kejadian aneh tadi pagi. Hari ia di rumah sendiri, bunda nya lagi ada tugas di rumah sakit, ayah dan kakaknya masih tugas dan belum pulang. Kadang ia kesepian namun bagaimana lagi, kodrat seorang tentara ya seperti itu harus siap di tinggal dan siap meninggalkan keluarga dan hanya kembali dengan nama. Itulah yang membuat Alfia tidak menyukai profesi ayahnya dan kakak nya. Ayahnya seorang jenderal besar AU dan kakak nya Aldi yang seorang serda, ibu nya berprofesi seorang dokter di salah satu rumah sakit.
"HM, gini terus setiap hari gak punya temen. Mau keluar yah sama siapa. Kan jomblo" kesel Alfia pada dirinya sendiriAlfia POV
Tanpa ia sadari hp nya berbunyiDrett..dret....
Sebuah notif masuk di hp ku, ku buka aplikasi berwarna hijau tersebut+62 812******
Assalamualaikum dek, sv nomer kakak ya
'Hah, siapa coba? Jangan-jangan kak Rendy, ahh mungkin iya' gumam ku dalam hati
@Alfiaanaswijaya
Oke siap kak.
Btw, kakak ada dimana sekarang?Langsung ku nama i nomer tersebut dengan nama my brother
@Mybrotherr2
Kakak masih ada di taman. Emangnya kenapa??@alfiaanaswijaya
Kakak tunggu di situ ya, aku bawain makan siang@Mybrotherr2
Okee~Satrya POV~
Hari ini adalah hari Minggu, dan aku mendapatkan Ib alias izin berlibur. Awalnya aku berniat mencari sosok kecil penyemangat ku, ya dia adalah Alfia kecil yang menolong ku waktu itu
Flashback onWaktu itu aku hampir saja mati sia-sia karena kepurukan kehidupan keluarga ku. Namun ada anak SD yang menyadarkan ku akan pentingnya hidup. Dia itu adalah Alfia yang sekarang aku temui dia tumbuh menjadi perempuan yang cantik
"Kak, aku mohon kakak jangan nekat. Ini semua tidak baik" pinta Alfia kecil
"Nggak dek, kakak udah nggak tahan. Kakak pengen ngakhir in semua"
"Kak, kalau kakak nggak ada siapa yang akan ngurus ibu kakak. Adek tau kakak benci sama ayah kakak, tapi kan ibu kakak nggak punya salah sama kakak. Apa kakak tega ninggalin ibu kakak. Ibu kakak masih butuh kakak. Lagi pula kata bunda adek, bunuh diri itu dosa kak"
"Terus alasan apa yang bisa buat kakak bertahan hidup" aku berbalik badan dan jongkok dihadapan anak kecil tersebut
"Kakak bisa buat adek satu alasan untuk bertahan hidup"
"Tapi kan kakak nggak tau siapa asal usul kamu dek" gerutu ku
"Kenalin, Nama adek Alfia" anak kecil tersebut mengulur kan tangannya
"Kakak Satrya" aku membalas uluran tangannya
"Kak, janji ya sama adek kakak harus jadi orang sukses nantinya, jangan nakal kayak gini lagi. Kalau bisa adek pengen kakak jadi kayak ayah ku jadi tentala" alfia kecil menjulurkan jari kelingking nya
"Iya dek" aku pun membalasnya sambil tersenyum
Flashback off
Sampai beberapa tahun pun aku baru bertemu dengannya tadi pagi, memang beberapa Minggu ini aku sibuk mencari keberadaan nya namun tak ada hasil. Dan kemaren aku di pindahkan tugas di Semarang untuk memberantas aksi bom atom akhir-akhir ini.
Tadi pagi aku berinisiatif untuk lari pagi dan sambil mencari keberadaan Alfia tanpa ku sadari Allah mempertemukan kita dengan cara seperti ini. Ia hampir mengamuk karena makanan yang dibawa nya tumpah karena menolong ku yang hampir tertabrak mobil. Alfia tidak berubah dia masih seperti dulu yang imut, baik hati, penolong dan sekarang dia sudah hijrah pake hijab yang membuat nya cantik dengan balutan syar'i nya. Tapi sifatnya yang ngamuk an tidak berubah, dia selalu ngamuk dan menyalahkan orang yang ia tolong.
Setelah dia pergi aku tidak sengaja menemukan kartu nama alfia dan tertera nomor hp nya.
Akhirnya aku menyimpan nomor hp Alfia dan mengirimkan nya pesan
KAMU SEDANG MEMBACA
°SATRYA°
FanfictionKapten Satrya cowok berpostur gagah, tinggi yang paling dingin dengan cewek dan memiliki sifat bijaksana, bertanggung jawab, mapan, dan sholeh Siapa sih yang nggak mau sama dia?? Satrya slalu mengalah dengan Alfia yang memiliki sifat labil dan masih...