Go?

47 11 3
                                    

Villa, Bali

Hari ini, hari ke-3 gue ada dibali, tepatnya di villa

Sekarang jam nunjuk pukul 08.25, gue lagi ngerebus samyang di barkitchen sesekali nyanyi lagu K-pop

Setelah masak gue ke ruang tengah sambil bawa sepiring samyang, gue duduk di karpet bawah sofa. Tiba-tiba Rezza nyamperin gue merhatiin gue yang lagi makan, gue yang mau menyuap sesendok mie ke mulut berhenti

"Napa?"tanya gue singkat

"Minta,hehehe"balesnya nyengir

Sudah kuduga

"Nih"

Akhirnya gue makan sepiring berdua, kita udah biasa kok makan samyang sepiring berdua. Karena kita berdua emang suka pedes jadi samyang menurut kita ya.. B aja, kaya mie instan lain, cuma lebih pedes.dikit.

"Ra,sini deh"tiba-tiba Jihoon manggil gue dari balkon

"Eh..iya kenapa Hoon?" tanya gue

"Emm, temenin di balkon yuk"ajaknya

"Oh bentar, aku bilang Rezza dulu"

"Za, kalo udah taroh washtafel ya"suruh gue dianya mangut-mangut sambil ngelahap mie-nya.

Sebelum nyamperin Jihoon gue minum dulu.seretlah guys tenggorokan gue abis makan yang pedes-pedes

Skipp>>

Angin pulau Bali berhemus nermpa rambut gue, gue bisa ngerasain sejuknya udara disini

"Udaranya enak ya Hoon" kata gue sambil menghirup udara sekitar

"Hm"

Gue kaget seketika denger respon Jihoon yg singkat itu,gue noleh ke dia dengan wajah agak cemberut

"Kok singkat gitu sih?"tanya gue mengembungkan pipi sambil melipat tangan didepan dada

Jihoon senyum, terus ngacak-ngacak rambut gue.

"Ih Jihoon"

"Haha..abisnya lucu sih kalo marah"katanya terus nyubit kecil hidung gue

Gue mendengus sebal,

"Eh iya ra, aku mau ngomong nih"kata Jihoon tiba-tiba

"Ngomong apa?"kata gue sambil ngusap-ngusap hidung gue yang bekas cubitan Jihoon

Jihoon kelihatan menghela nafas berat, terus dia megang dua bahu gue sambil natap gue tajam. Gue agak kaget sih

"K-kenapa Hoon?"

"Em, aku harus pindah lagi ke korsel ra soalnya perusahaan appa pindah lagi kesana dan....ya aku harus ikut. Maaf"katanya nunduk diakhir katanya

Gue kaget dengan kata Jihoon tadi, berarti gue jauh donk dari dia? Gue gak bisa ketemu dia?. Pertanyaan-pertanyaan itu terus tengiang di kepala gue

"T-tapi kenapa?"kata gue gemetar sambil menahan air mata dipelupuk mata, gue nunduk sambil mengigit bibir kuat-kuat berusaha buat gak terisak

Jihoon mengangkat dagu gue, dia natap gue lekat.

"Jangan nangis, aku gak suka liat kamu nangis ra"kata Jihoon sambil ngusap airmata di pipi gue yang mulai berjatuhan

"Kenapa Hoon?" tanya gue sekali lagi dengan lirih tapi masih bisa Jihoon denger

"Maaf"kata Jihoon nunduk

Gue ngak kuat lagi, air mata gue mulai berjatuhan dengan derasnya sampe Jihoon membawa gue kepelukannya dan mendekap gue erat

Power Of Destiny | Park Jihoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang