Problem

39 10 12
                                    

Setelah kejadian di rooftop kemaren, Aara pingsan diperlukan Jihoon. Jihoon sempet takut Aara kenapa Napa, Jihoon langsung bawa Aara ke UKS dan untungnya kata petugas PMR Aara cuma kecapean.

Setelah hari itu, Aara ga berangkat selama dua hari, dia mau istirahat sama mau menjernihkan pikirannya dari kejadian di rooftop itu. Sebenarnya sih, Aara itu mau menghindari Jihoon.

Hari ini Aara memutuskan berangkat, dia sekolah disini bermodalkan beasiswa. Kalo dia libur lama-lama bisa bisa di dropout dari sekolah.

Hari ini cuaca agak dingin, Aara menggunakan Hoodie pemberian Jihoon semasa SMP dulu, bukan apa-apa itu karena Hoodie itu yang ada ditumpukkan paling atas lemarinya, bukan karena dia ngode Jihoon loh.

Toh masih muat kan, lagian badan Aara kan emang kecil, jadi ya masih muat.

Ia menutupi kepalanya dengan kupluk Hoodie nya, menutupi rambutnya yang acak-acakan. Bisa dibilang penampilan Aara hari ini berantakan, rambut acak-acakan, mata sembab dan kantung mata menghiasi penampilannya.

Sangat berbeda sama penampilan Aara yang biasanya anggun dan cantik serta ceria. Hari ini tampang Aara sangat datar. Bahkan beberapa adik kelas menyapanya dia bodoamat.

Ia menyusuri lorong dengan satu tangan dimasukkan ke saku Hoodie dan tangan lainnya memegang kaleng cola.

Kemaren juga Aara gamau makan, sampe Hyunjin bela-belain dateng kabur dari pacarnya buat jenguk Aara. Kalo aja ga disogok sama album mungkin Aara bakal pingsan lagi.

Makasih buat Hyunjin yang rela diamuk maung dan kantong jebol demi Aara ya. Bestfriendable banget emang si memble.

Ceklek!

Aara membuka pintu kelas, membuat kelas yang tadinya rame mendadak sepi, semua atensi menatapnya yang hari ini berantakan dengan tatapan tidak percaya.

Jihoon yang sadar kelas sepi membuka earphonenya daritadi dia menyumpal telinga dan memojokkan diri dibelakang kelas. Semenjak hari itu, Jihoon semakin yakin kalo Seo Aara itu Aara putri Bagaskara. Kata-kata Aara masih terekam jelas diingatannya

'I Miss you so much, please... Comeback to me'

Jihoon mengalihkan atensinya pada seseorang yang baru datang ke kelas. Betapa terkejutnya ia, seseorang yang daritadi ada dipikirannya datang juga. Seketika senyumnya mengembang.

Tunggu, itukan Hoodie yang gue kasih ke Aara tiga tahun lalu- pikir Jihoon

Aara terus berjalan ke arah mejanya mengabaikan tatapan aneh temen-temennya.

Jihoon semakin yakin dia adalah pacarnya Aara. Banyak kesamaan mereka berdua cara bicara, berpakaian, gerak geriknya. Dan kalung juga Hoodie mereka juga sama.

Aara sampai di mejanya menaruh tasnya di kursinya sembari meletakkan kaleng minumannya ke atas meja.

"Duhh, nyai akhirnya berangkat. Kangen aing" Doyeon langsung memeluknya setelah ia duduk

"Paan sih Yeon lebay deh"

Aara mengalihkan pandangannya ke arah jendela, lalu ia mendapat Jihoon yang tersenyum padanya. Iya senyum.

Aara ingin membalas, tapi rasanya bibirnya kaku untuk tersenyum. Sedatar itu muka Aara sekarang

Dia senyumin gue ini sumpah?! Kok bibir gue kaku banget sih buat bales senyumnya-Aara

Aara memilih untuk kembali mengalihkan pandangannya ke Doyeon "Eh Yeon, gue pan ke toilet dulu ya"

Setelah mendapat anggukan dari Doyeon, Aara beranjak dari bangkunya.

Power Of Destiny | Park Jihoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang