Setelah sumpah telah diucapkan, para tamu diperbolehkan untuk menemui kedua mempelai. Satu persatu dari mereka menyalami dan mendoakan agar pernikahan mereka lancar sampai maut memisahkan.
"Rin-chan aku tidak menyangka akhirnya kau menikah padahal aku kira kau tidak akan pernah mendapatkan jodoh karena wajah galakmu itu." Nagisa memeluk Rin erat, menenggelamkan wajah imutnya di pundak Rin. Yang lain tertawa menyetujui perkataan si pria kecil itu. Makoto melihat Nitori yang sedang memandang sekeliling seperti sedang mencari seseorang.
"Kau mencari siapa Nitori-kun?"
"Apa Momotaro datang ke sini? Sepertinya tadi aku melihatnya tapi sekarang dia tidak terlihat. Apa sudah pulang?" Nitori berbisik kepada Makoto. Momotaro adalah juniornya saat di sekolah dan di perguruan tinggi. Bahkan bisa dibilang pria itu adalah sahabat dekatnya yang selalu ada di saat ia membutuhkan pertolongan. Bahkan turut membantu saat dulu Rin masih mengabaikannya. Tapi di hari penting ini kemana perginya anak itu? Nitori menunduk sedih, sepertinya juniornya itu melupakan.
Rin melepaskan diri dari pelukan Nagisa yang merisihkan apalagi dengan perut membuncit seperti itu. Rei membantu menenangkan suami hebohnya dan mengingatkan jika mereka di dalam keramaian. Rin menghela napas menahan sabar dengan tingkah pria rewel dan berisik itu, lalu tatapannya beralih ke suaminya. Nitori menunduk dengan pandangan sedih. Ia melirik Makoto mempertanyakan apa yang terjadi, yang hanya dibalas dengan gelengan tidak tahu.
"Kau kenapa hmm? Ada yang mengganggumu?" Rin menggenggam tangan prianya lembut. Nitori mengangguk jujur, membalas genggaman itu dengan erat.
"Momotaro sepertinya lupa hari ini padahal sudah aku beritahu." Nitori memandang Rin dengan memelas. Pria itu mengangguk paham dan berujar mungkin Momotaro sedang ada kegiatan lain. Selang beberapa menit mereka berbincang bersama, muncul dua pria tinggi menghampiri. Dua sosok yang dicari-cari, Sousuke dan Momotaro.
"Nitori senpai akhirnya kau sampai di titik ini ya." Momotaro seperti biasa menjabat tangan Nitori disertai pelukan. Nitori terkejut akhirnya orang yang dicari-cari sejak tadi muncul.
"Kemana saja kau bodoh?! Aku kira kau tidak datang dan melupakan hari ini." Nitori meninju dada pria di hadapannya pelan. Sang pelaku cengengesan dengan wajah bodoh seperti biasa. Bodoh yang ditutupi.
"Boleh aku memelukmu? Mungkin untuk yang terakhir kalinya?" Momotaro memajukan tubuhnya mendekati Nitori. Tangannya terbuka lebar menyambut tubuh mungil di hadapannya. Nitori tanpa berpikir panjang menghamburkan diri ke dalam pelukan hangat juniornya. Adik kelas yang begitu setia menemaninya setiap hari. Elusan lembut di rambut peraknya kembali membawanya ke masa-masa dulu di saat mereka selalu berdua dan saling menguatkan.
"Selamat atas pernikahanmu Ai. Kau pantas mendapatkan kebahagiaan ini. Terima kasih kau sudah mau menemaniku hingga saat kau kembali bersamanya," Momotaro bergumam kecil. Suaranya yang samar masih bisa didengar Nitori. Pria berambut perak itu mengeratkan pelukannya, mengungkapkan balasan terima kasih yang tak terhingga kepada juniornya.
Momotaro melepaskan pelukannya. Ia tahu jika semua mata memandang ke punggungnya. Pandangan yang sama sulit diartikan saat mereka berdua datang ke menghampiri kedua mempelai. Kakaknya bahkan tidak melihat sosoknya. Apa mereka semua tahu jika ia mencintai seniornya? Tapi tidak mungkin, ia tidak pernah bercerita kepada siapapun termasuk kakak kandungnya. Atau gerak-geriknya sudah ketahuan dan mudah sekali ditebak?
Pria berambut merah gelap itu bergerak menghampiri pria dengan rambut yang warna serupa miliknya. Bedanya hanya Rin menguncir rambut sebahunya seperti pria-pria samurai. Mereka berdua bersalaman dan lagi-lagi semua mata memandang ke arah mereka berdua termasuk Sousuke. Kecanggungan seolah melingkari mereka padahal dulu Momotaro dan Rin juga sama akrabnya seperti yang lain, atau ini disebabkan karena kedatangan hawa gelap dari sesuatu yang tak kasat mata. Momotaro menyalami tangan Rin lalu tanpa sadar meremasnya sekuat tenaga. Rin yang terkejut hendak menegurnya namun terbungkam saat netra pria itu berubah menjadi kelam dan berawan.
![](https://img.wattpad.com/cover/215216314-288-k972558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Ending Story
FanfictionNitori Aiichiro telah menunggu selama tujuh tahun. Menunggu dengan tidak adanya kepastian. Mulai dari melihatnya secara diam-diam di sekolah menengah hingga masuk perguruan tinggi ia tetap menunggu. Namun ada hari dimana semesta mendukung dan mendo...