sudah satu tahun semenjak choi hyunsuk meninggal, dan semuanya mulai berjalan seperti biasa.
hongjoong yang sibuk dengan cafènya, seonghwa yang turut membantu. yunho dan mingi kembali pergi ke kampus, sementara sisanya bekerja paruh waktu kecuali jongho yang masih berdiam diri di rumah untuk dua puluh empat jam.
mereka sudah pindah setelah sebulan dari upacara penguburan choi hyunsuk. kini, mereka bertempat di salah satu rumah yang lumayan besarnya.
walaupun tak ada seorangpun diantara mereka yang melupakan choi hyunsuk, sederhana, pemuda itu sangat berjasa bagi kelanjutan hidup mereka.
hari itu tepat tanggal satu, dimana san mendapatkan shift malam bekerja di minimarket 24 jam. sedikit menganggur karena hanya beberapa pekerjaan kecil yang ditugaskan baginya.
selebihnya minimarket lengang. jam tiga pagi, siapa juga yang mau berbelanja di minimarket se-dini itu.
san menggonta-ganti channel siaran televisi, hanya ada beberapa film action dan sebagian besarnya berita malam. pemuda itu sama sekali tidak mengantuk, mengingat tadi pagi ia tidur terlalu lama sampai sore hari.
kling..
pintu minimarket terbuka, seorang pria dewasa dengan perawakan tinggi besar mendekati meja kasir.
san membelalakan mata, belum pernah ia melihat orang seseram itu. bahkan san tak bisa melihat matanya, pria tersebut selalu menunduk!
"hei," panggilnya dengan nada berat dan menyeramkan. pundak san langsung bergetar ketakutan, bulu kuduknya berdiri seketika.
"rokok itu, yang besar." pria itu menunjuk salah satu merk rokok, dan san langsung mengangguk mengambilkan.
"ti-tiga... belas w-won." ucap san tersendat-sendat, pria itu meninggalkan uang seratus won dan mengambil bungkus rokok itu dan pergi begitu saja.
'h-huh?!'
'hmm... choi san ya,'
jam enam pagi, dan san masih memikirkan siapa pria tersebut. akhirnya san bisa melayani pelanggan yang lumayan padat karena jam sudah memasuki waktu berangkat aktifitas, mungkin banyak dari mereka kalangan yang lupa sarapan.
san kembali dari shiftnya menuju rumah jam tujuh pagi, dimana di rumahnya sudah disambut oleh sahabat-sahabatnya secara lengkap.
seonghwa sudah menyiapkan sarapan dibantu jongho, dan berkumpulah mereka berdelapan di meja makan.
satu dua bertanya tentang kegiatan masing-masing diselingi sarapan. "lalu, bagaimana pekerjaanmu semalam san?" sampailah pertanyaan tersebut dari hongjoong.
"uh i-itu..." san teringat kejadiannya semalam. ia mengusap tengkuknya, enggan menjawab.
"ah baiklah..." hongjoong mengangguk, pasti ada yang tidak beres.
ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
pirate tears, ateez [✓]
أدب الهواة"mereka, tak pernah pantas hidup bersama." - another monsieur d ⚠ angst | Started at 16 Apr' 20 | End at 23 Jun' 20 ©WhiteAce_