Prologue.

8.1K 666 43
                                    

Yeonsoo hanya bisa memperhatikan orang tuanya yang saling membentak satu sama lain itu.

Entahlah, apa yang terjadi dengan orang tuanya, dia tidak mengerti, dia masih berumur 5 tahun.

"Aku sudah bilang kalau aku gak akan pernah berhenti kerja, itu keputusanku!"

"Kamu emang gak punya otak ya! Yeonsoo itu butuh ibunya, kamu emang keterlaluan Soobin."

Yeonsoo cuma menatap sedih orang tuanya itu, dia mengira acara ulang tahunnya akan jadi menyenangkan karena orang tuanya itu merayakannya.

Tapi kenapa jadi begini lagi?

Lalu orang tuanya diam, entah ayahnya seperti memberi kode sesuatu ke bundanya.

Soobin langsung berjalan kearah anaknya itu lalu menggendongnya.

Mereka tidak sadarkah kalau membuat luka yang dalam buat anak mereka yang masih sangat belia itu?

"Tidur, ya," ucap Soobin lalu mencium kening anaknya itu lalu dia berjalan keluar dari kamar Yeonsoo.

Bahkan bundanya tidak menunggu dia tidur dulu, bunda dan ayahnya sudah sangat berbeda sekali sekarang.

***
"Jadi sekarang, kamu maunya apa?" tanya Yeonjun yang menunggu Soobin buat meletakkan anak mereka di kamarnya itu.

Soobin cuma bisa diam sambil duduk dia melihat kearah kue ulang tahun yang masih utuh itu.

Kue ulang tahun anaknya, dia ingat sekali dengan ucapan anaknya kemarin lalu, katanya dia ingin sekali ulang tahunnya dirayain, tapi jadinya malah gagal total.

Anaknya harus melihat pertengkaran dirinya dan suaminya lagi.

Dia tau kalau itu tidak baik untuk anaknya, namun mau gimana lagi, dia dan suami itu tidak pernah ada yang mau mengalah.

"Kamu gak mau berhenti kerja, ok, gak masalah, kita bisa pakai babysitters, lalu saat aku mau nyari babysitters kamunya malah nolak, aku jadi bingung sama jalan pikirmu itu," ucap Yeonjun membuat Soobin menatap tajam suaminya itu.

Dia gak akan pernah mau anaknya dirawat sama babysitters.

"Saat aku tanya alasannya, kamu jawab nanti Yeonsoo lebih sayang sama babysittersnya, lalu kalau kamu gak mau pakai harusnya kamu tanggung jawab rawat anakmu itu, kamu gak cukup sama gajiku?" bentak Yeonjun membuat Soobin menutup telinganya, ucapan ini lagi, dia sudah bosan mendengar kalimat ini yang selalu keluar dari mulut suaminya itu.

Yeonjun menatap kesal kearah Soobin yang sedang menahan tangisannya itu.

"Kita bicarakan lagi nanti, malam," ucap Yeonjun sambil beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan ke kamar.

Soobin menganggukan kepalanya, lalu ikut beranjak dari duduknya sambil membawa kue ulang tahun anaknya itu.

Padahal dia buatnya dengan sepenuh hati namun kuenya malah tidak dimakan.

Ah iya sebenarnya Soobin itu punya toko kue sedangkan suaminya bekerja di kantor.

Suaminya selalu memberikan saran, Soobin bisa saja bekerja dirumah lagian buat apa ada karyawan di tokonya itu kalau Soobinnya masih bekerja disana, namun Soobin adalah Soobin dia tetap saja tidak mau mendengarkan ucapan suaminya.

Sama-sama keras kepala, Soobin tidak tau lagi bagaimana kabar pernikahannya tapi yang jelas.

Jangan sampai ada kata cerai diantara mereka.

Tbc.

Mantap book baru dengan genre marriage life yang langsung sedih-sedih:")

Ah iya ini short story kok, kayak ceritaku yang sebelumnya.

Semoga suka ya vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.











Salam,



Anaknya Taekook.

Broken -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang