Sejak kedatanganku dari Milan, Kyungsoo mengabaikanku tanpa alasan. Dia hanya akan menjawab dengan anggukan atau gelengan setiap pertanyaan yang Ku lontarkan"Jangan berani tidur disampingku" Kyungsoo menghardik
"Kenapa?"
"Kau masih tidak tahu alasannya?" Kyungsoo menatapku tajam
"Bagaimana Aku bisa tahu alasannya. Kau mendiamiku sejak Aku datang dari Milan" JelaskuKyungsoo semakin marah, Dia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan membelakangiku.
Aku akan beranjak meninggalkan tempat tidur, berniat untuk tidur di sofa malam ini
"Mau kemana?"
"Aku akan tidur disofa malam ini" jawabku
"Siapa yang menyuruhmu untuk tidur disofa?" Tanya Kyungsoo
"Kau bilang Aku tidak boleh tidur denganmu, badanku lelah Kyung"
"Bukan berarti Kau tidur disofa.. Ish.. Tidak peka" Kyungsoo semakin kesal.Aku tidak bisa berbuat sesuatu karena Kyungsoo tidak menjelaskan apapun yang membuat Dia marah. Aku hanya berdiri terpaku menatap tubuh Kyungsoo yang tertutupi selimut
Kuputuskan untuk mencuci muka dan menggosok gigiku. Kulihat Kyungsoo sedikit melirik saat Aku memasuki kamar mandi. Setelah keluar kamar mandi, Aku berjalan menuju meja rias untuk memakai masker.
"Kim Jongin.. Aku sedang marah padamu dan Kau masih sempat merawat kulitmu" Aku melihat tatapan marahnya dibalik cermin
"Apa maumu? Kau mengabaikanku sepanjang hari tanpa penjelasan. Aku lelah Kyung" Aku melempar Masker yang telah kupakai.
Dia menyibakkan selimut dan mengangkat tubuhnya beranjak dari tempat tidur dan menghampiriku
"Apa yang kau lakukan di Milan?"
"Perjalanan Bisnis sayang. Kau tahu itu" Jawabku"Sehun mengirimku sebuah foto Kau bersenang-senang disana.
"Maksudmu?"
"Kau menari bahagia disana, bersenang-senang dengan banyak perempuan" Kyungsoo menjelaskan dengan ekpresi wajah ingin menangis."Mereka mengadakan pesta ulang tahun untukku"
"Kau senang?" Dia bertanya, menatapku marah"Apa masalahnya? Katakan. Jangan berbelit" Kemarahanku sudah meluap. Hal sepele seperti ini saja dipermasalahkan
"Aku menghubungimu sepanjang malam, ingin menjadi orang yang pertama kali mengucapkan ulang tahunmu tapi Kau malah bersenang-senang dan mengabaikanku, Sehun bilang Kau juga mabuk disana. Aku membencimu" Aku mencekal lengannya yang hendak kembali ke tempat tidur
Aku ingat sekarang, Aku lupa menghubunginya kembali.
Aku membawa tubuhnya mendekatiku dan memeluknya erat. Mengucapkan kata maaf dan menjelaskan semua yang terjadi. Dia menatapku dengan air mata yang siap keluar
"Aku menunggumu untuk menghubungiku. Hiks.."
"Maaf. Aku lupa untuk menghubungimu kembali. Karena mabuk, Aku langsung tertidur begitu sampai hotel. Sehun membangunkanku esok harinya untuk bersiap ke Bandara kembali ke Korea"
"Kau jahat, Aku menunggumu sepanjang malam. Aku merindukanmu" Kyungsoo beringsut mendekatiku, menyamankan diri.Aku tetap mengucapkan kata maaf sembari menepuk halus punggungnya hingga tangisannya reda
"Jongin.. Perutku.."
"Kenapa sayang.."
"Jongin.. Ack.." Segera Aku membawa Kyungsoo ke tempat tidur dan menghubungi dokter Lee"Bagaimana Dokter?" Ucapku cemas
"Kontraksi kecil. Sering terjadi jika lelah atau banyak pikiran. Aku sudah menjelaskan padamu kan, usia Kyungsoo terlalu muda saat mengandung. Kau harus menjaganya dengan baik" Jelas Dokter Lee
"Baik. Terima Kasih. Maaf menghubungimu malam begini"
"Tidak masalah" Aku mengantar Dokter Lee ke depan pintu. Setelahnya, Aku kembali kedalam kamar. Kyungsoo bersandar pada Headbed dengan muka cemberut"Jangan banyak pikiran, itu kata dokter Lee" Aku membelai wajahnya
"Itu semua karenamu"
"Aku tahu.. Maaf.. Kau tidak memaafkanku?" Tanyaku
"Dengan satu syarat"
"Apa?"
"Kau harus memelukku selama Aku tidur" Ucapnya
"Tanpa diminta pun Aku lakukan" Aku segera masuk kedalam selimut dan memeluknya.
"Maaf membuatmu khawatir" Ujarnya
"Tidak apa.. Kau pasti lelah tidurlah"
"Hmmm.." Aku menepuk punggungnya ringan hingga Kyungsoo terlelap.