"Bagaimana Kondisinya Dokter?" Samar Ku dengar Jongin bertanya tentang kondisiku pada Dokter Lee
"Kondisi Kyungsoo semakin membaik, besok Kyungsoo bisa kembali ke rumah tapi Kau tetap harus menjaganya karena kondisi psikisnya belum stabil"
"Pasti Dokter.. Terima kasih"Jongin kembali kedalam kamar, mengantar Dokter Lee setelah melakukan pemeriksaan malam ini.
"Dokter Lee mengatakan Kau boleh pulang besok. Kau senang?" Jongin menghampiriku, mencium puncak kepalaku
"Hmmmm" Aku hanya bergumam tanpa menatap kepadanyaSudah satu minggu setelah insiden jatuh dari tangga setelah perayaan ulang tahun Jongin. Aku mengalami pendarahan hebat yang mengakibatkan Aku mengalami keguguran. Calon Bayiku tidak bisa diselamatkan.
Jongin memberitahuku setelah Aku bangun dari Koma empat hari yang lalu. Aku mendesaknya untuk menceritakan semua yang terjadi.
"Kyung.. Sayang.. Bisakah Kau menatapku? Aku merindukanmu" Jongin duduk di tempat tidurku dan menatapku sendu
Aku mengabaikannya setelah Jongin menceritakan semuanya. Aku merasa sangat bersalah jika Aku harus menatap matanya. Jongin amat sangat mengharapkan kehadiran anak diantara Kita tapi..
"Hai Jongin.." Suara Pintu kamar yang Ku tempati terbuka.
"Noona.."Jongin segera beranjak dari tempat tidur dan menghampiri memeluk kakaknya
"Lihat.. Aku membawa temanmu Kyung.. Tidak sengaja bertemu diluar" Ucap Noona Jongin
"Haiiii.. Kyuuuung" Suara Suho menyapa. Suho memasuki kamar dan diikuti dengan teman yang lain"Sayang sekali Kita harus pulang" Ucap Tao sedih.
"Terima kasih sudah datang" Ujarku
"Sabar ya Kyung.. Kau masih bisa berusaha untuk mempunyai anak lagi" Aku terpaksa tersenyum mendengar ucapan Suho. Jongin hanya terdiam dan menatapku sendu."Jongin.. Bisa bicara sebentar?" Noona Jongin mengajak Jongin berbicara diluar
"Eumm.." Jongin beranjak menghampiriku. Mencium dahiku "Aku keluar sebentar.. Tidak lama"Jongin kembali setelah hampir satu jam Dia meninggalkanku sendiri. Wajahnya terlihat lebih bahagia setelah Dia berbicara sesuatu dengan kakaknya
"Jongin.." Panggilku setelah Dia bersiap akan tidur di sofa. Jongin selalu tidur disana selama di Rumah Sakit.
"Kau belum tidur?" Jongin berjalan menghampiriku
"Tidak bisa tidur"
"Maaf.. Kau pasti menungguku" Ucapnya
"Tidak. Bisakah malam ini Kau memelukku?" Aku memintanya untuk tidur bersamaku di ranjang sempit ini.
"Ini terlalu sempit.."
"Aku mohoon~~" Aku memohon padanya.
"Baiklah"Jongin segera naik ke tempat tidur. Kami terpaksa berdesakan di ranjang yang sempit ini. Jongin memelukku erat sedangkan Aku menelusupkan wajahku ke dadanya. Seperti biasa pelukan Jongin sangat hangat. Jongin menepuk punggungku ringan agar Aku cepat tertidur pulas.
"Noona berbicara apa?"
"Tidak apa.." Jongin mengeratkan pelukannya.
"Maaf.."Ucapku lirih
"Untuk?"
"Semuanya.. Kau sangat mengharapkan kehadirannya tapi Aku mengacaukannya" Aku sudah mulai terisak
"Tidak.. Ini bukan salahmu.."
"Tapi.. Aku tidak akan bisa hamil lagi.. Andaikan Aku mendengar perintahmu untuk tidak berlari.. Pasti.. Semua" Aku menangis tersedu dipelukannya
"Ssssttttt... Ini bukan salahmu sayang" Jongin semakin mengeratkan pelukan dan menepuk punggungku menenangkan
"Jongin.." Aku menengadah menatapnya "Kau bisa menikah lagi"
"Aigoo.. Kenapa Kau bisa tetap cantik begini padahal ingusmu sudah mengotori wajah" Jongin menciumi seluruh permukaan wajahku
"Jongiiin~~.. Aku serius~~"
"Aku juga serius sayang~.. Bagaimana Aku bisa berpaling dari Kau yang cantik begini.. Kau seharusnya bangga memilikiku. Lihat.. Wajah penuh ingus begini, Aku masih mencintaimu" Jongin menunjuk setiap inchi wajah yang dipenuhi ingus
"Ish.. Jongin~~" Aku mengusap hidungku dengan punggung tangan untuk menghilangkan ingus
"Iyuuuh.. Jorok"
"Ihhh~~"Jongin berbohong karena wajahku bersih.
Jongin tertawa keras sedangkan Aku memukul dadanya ringan."Terima kasih karena sudah tidak mengabaikanku lagi. Itu sangat menyakitkan saat Kau tak mau menatapku lagi" Ucapnya
"Maaf.. Tapi Aku serius saat Aku bilang Kau boleh meni.." Jongin menciumku cepat dan kembali memelukku erat. Jongin mencium dahiku seraya menepuk punggungku ringan dan mengucapkan Aku mencintaimu hingga Aku tertidur pulas