"Ravi.. Semua sudah siap?"
"Beress.."
"Kenapa Dia belum pulang yaa" Aku mondar mandir hawatir
"Tenang Kyuung.. Mungkin Jongin sedang sibuk.. Bersihkan dirimu.. Dandan yang cantik"
"Baiklah" Aku berjalan lesu menuju kamar"Jongin sudah pulang?" Tanyaku, keluar dari kamar setelah membersihkan diri
"Belum" Ucap Moonkyu bersamaan dengan pintu rumah terbuka
"Kyung.. Sepertinya Jongin sudah pulang" Ujar Ravi
"Cepat cepat bersiap" Ucapku gugup menyiapkan semua
"Kenapa Kau berlarian Kyung?" Aku menoleh mendengar suara Jongin
"Ah... Kim Jongin.. Kenapa Kau sudah masuk. Jadi gagal kejutan ulang tahun untukmu" Ucapku lemas
"Oh.. Kalian menyiapkan kejutan untukku" Aku menganggukan kepalaku "Baiklah.. Reka ulang. Aku akan mulai memasuki rumah. Kau bisa memanggilku jika semua sudah siap"Jongin berjalan kembali keluar dari rumah dan Aku menyiapkan kue yang telah Ku buat tadi bersama Ravi dan Moonkyu. Aku menyalakan lilin sedangkan Moonkyu memegang Kue itu.
"Jongin.. Masuklah" Jongin membuka pintu rumah dan berekspresi bahagia seolah Dia terkejut dengan kejadian iniKami menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. Dia berjalan menghampiriku dan mencium dahiku dalam
"Cepat tiup lilinnya, Aku capek" Ujar Moonkyu
"Baiklah" Jongin melepaskan ciuman dan berdoa sebelum meniup lilinnya
"Kau yang membuat kuenya?" Tanyanya. Aku mengangguk membenarkan
"Kau seharusnya membeli saja. Nanti Kau kelelahan. Ingat kata Dokter Lee kan?" Cerocos Jongin Khawatir
"Tidak apa. Membuat Kue sangat menyenangkan. Lagipula ada Ravi dan Moonkyu yang siap membantuku menghias rumah" Aku tersenyum menenangkan
"Terima kasih untuk semuanya kawan" Setelah mengucapkan itu, Jongin kembali menciumku, kali ini ciuman yang kami lakukan sangat panas
"Waah.. Panas sekali udara disini" Celetuk Moonkyu
"Hah.. Rasanya percuma Kita berada disini.. Kita pulaaaaaang" Teriak Ravi seraya menyeret Moonkyu berjalan keluar rumah "Tidak perlu mengantar.. Lanjutkan sajaaaa" Lanjut Moonkyu
Aku menghentikan ciuman setelah mendengar pintu depan tertutup. Moonkyu dan Ravi benar-benar pergi meninggalkan rumah tanpa makan malam
"Kau seharusnya berterima kasih padanya karena menyiapkan ini" ucapku seraya memukul dada Jongin Ringan
"Bisa Ku lakukan besok.. Ada yang lebih penting yang harus Ku lakukan"
"Apa?" Aku pura-pura tak mengerti dengan maksudnya
"Jangan pura-pura tak tahu" Jongin kembali memelukku dan akan kembali menciumku
"Tunggu" Aku menghentikannya
"Ada apa?"
"Aku belum memberikanmu hadiah, Ravi dan Moonkyu juga membawakan hadiah untukmu" Ucapku
"Besok bisa kulihat"
"Tidak tidak.. Tunggu disini.. Aku akan mengambilnya" Aku melepaskan pelukan dan berlari kecil menuju lantai dua untuk mengambil hadiah
"Jangan berlarian Kyuuung" Teriak JonginAku mengabaikan peringatan Jongin untuk tidak berlarian dalam rumah. Segera Aku memasuki kamar untuk mengambil hadiah yang diinginkan Jongin selama ini. Aku berlari kecil keluar kamar setelah mendapatkan hadiah dan menuruni tangga dengan sedikit tergesa segera ingin melihat reaksi Jongin.
"Arrrrggghhhh.."
"Kyungsooooo..." Kulihat samar Jongin memelukku dengan wajah khawatir sebelum Aku tidak sadarkan diri