"Jongin Bangunnnnnn"
"Lima menit lagi"
"Sekarang!" Aku berusaha keras menyeret Jongin dari tempat tidur. Hari ini adalah hari penting, perayaan ulang tahun ketiga RaeonRaeon adalah Anak kedua dari Kakak Jongin. Setelah pulang dari Rumah sakit, Jongin memberikan kejutan besar. Kakak Jongin mengijinkan Kami merawat Raeon karena kafe milik Kakak Jongin semakin ramai. Ibu Jongin tidak mungkin merawat dua cucunya.
"Kim Jongin.. Hias yang benar" Aku berteriak padanya karena yang dikerjakannya untuk menghias rumah berantakan
"Acaranya nanti malam sayang. Ini masih pagi. Biarkan Aku tidur sebentar saja"
"Tidak. Tidur sebentar mu itu bisa sampai besok pagi. Kerjakan yang benar" Aku meninggalkannya menghias rumah untuk membuat Kue ulang tahunRaeon ingin ulang tahun ketiganya dirayakan bersama teman sekolahnya. Raeon ingin merayakan dengan banyak Ironman. Aku memutuskan untuk membuat Kue dengan gambar ironman dan menghias rumah dengan banyak ironman
Perayaan ulang tahun pun dimulai. Banyak teman Raeon yang datang menghadiri ulang tahunnya. Raeon sangat senang karena menerima banyak hadiah.
"Aku mau meniup lilin dengan Kaichun" Ucap Raeon saat acara pemotongan Kue.Kaichun adalah panggilan Raeon untuk Jongin yang artinya Paman Kai. Kami memutuskan untuk Raeon tetap memanggil Kami Paman meskipun sejak kecil Raeon sudah hidup bersama Kami.
Acara ulang tahun Raeon hari ini sangat menyenangkan. Tanpa menunggu esok hari Raeon segera membuka semua hadiah yang didapatkannya.
"Raeon.. Ayo cepat tidur" Ajakku
"Tapi ini belum selesai~~"
"Sudah biarkan saja.. Malam ini Raeon sedang bahagia" Ucap JonginKami menemani Raeon membuka semua hadiah sembari menonton televisi
"Terima Kasih sudah menghadirkan Raeon" Ucapku. Aku menyandarkan kepala dibahu Jongin yang memelukku. Kami mengabaikan televisi yang menyala didepan Kami. Pemandangan senyum Raeon yang indah lebih menarik atensi Aku dan Jongin
"Noona yang menyarankan untuk merawat Raeon" Jelas Jongin
"Sejak kehadiran Raeon, rumah ini lebih berwarna" Aku memandang Jongin
"Kau benar. Tapi.. Aku semakin Kau abaikan" Jongin mencebil bibirnya manja
"Ish.. Kamu ini" Aku mencubit perutnya
"Dia bisa mengembalikan senyummu yang pernah hilang satu minggu" Jongin menggesekkan hidungnya ke hidungku "Terima kasih Kau hadir dan mengisi hidupku sayang"
Jongin memiringkan wajahnya, Aku menutup mata menyambut ciuman yang akan Jongin berikan
"Kaichun~~.. Raeon mengantuk" Reon berdiri dengan menggosok matanya. Dia melompat ke pangkuan Jongin, menyandarkan kepalanya pada dada Jongin. Raeon tersenyum menatapku, mengambil salah satu tanganku dan digenggamnya erat.Jongin menepuk punggung Raeon agar cepat terlelap. Dalam hitungan detik, Raeon sudah tertidur pulas.
"Raeon sangat tampan" Ucapku
"Karena pamannya lebih tampan" Aku mencebil mendengar ucapan Jongin. Aku kembali menyandarkan kepalaku pada bahu Jongin menatap Raeon yang tertidur pulas dengan tanganku yang dipeluknya erat. Aku mengusap rambut Raeon lalu mencium puncak kepalanya
"Terima kasih sudah hadir. Paman mencintaimu" Ucapku pada Raeon
"Kau tidak cinta padaku?" Sahut Jongin
"Ish.. Aku juga sangat mencintaimu" Aku menatap Jongin mesra
"Aku juga sangat mencintaimu sayang~" Jongin menggapai bibirku, Dia menyesap bibir atas dan bawahku secara bergantian. Seperti biasa, ciuman Jongin sangat manisCiuman yang diberikan Jongin semakin tidak terkendali dan menuntut. Aku kesulitan mengimbangi ciumannya. Jongin perlahan mendorongku untuk berbaring disofa yang Kita duduki
"Huwaaaaaa" Suara tangis Raeon mengalun keras. Aku segera bangun dan menyadari Raeon terguling dikarpet karena kecorobohan Jongin.