6. Ego

3.6K 132 8
                                    

"Kadang kita harus merelakan ego kita sendiri demi membuat semua baik-baik saja tetapi malah sebaliknya! Malah kita yang semakin tersakiti"
-Alana stom's

Alana kaget setelah membuka pintu kamarnya. Tubuhnya bergetar hebat melihat elang menatapnya tajam.

"Elang"

"Kemarin kemana? Aku mencarimu ditempat yang sama tapi kamu gak ada" sahut elang yang kini mulai masuk dikamarnya dengan cepat alana memingirkan tubuhnya dan elang langsung lupa menutup pintu tak lupa menguncinya.

Alana melotot kaget? Pasalnya elang menggunakan AKU-KAMU.

"Gue---"

"Mulai sekarang ganti pakai AKU-KAMU" menekankan kata AKU -KAMU "Kamu dijemput sama siapa kemarin?" sahut elang dengan dingin yang tampak mau meledak.

"Aku gak dijemput siapa-siapa, bagaimana mau dijemput coba? Handphone aja gak ada " jelas alana

"Bohong" singkat elang

"Kalo gak percaya sama aku gak apa-apa! Lagi pula itu gak ngaruh dihidup aku kalo kamu percaya atau enggak"

"Jelasin sekarang, kenapa bisa kamu sampai dirumah dengan selamat dan aku gak sama sekali percaya kalo kamu jalan samp---"

"Itu emang benar, gue jalan dari hutan itu sampai cari perumahan yang cukup dibilang jauh" gumam alana yang mulai kesel dengan sikap elang

"Terus? Kenapa harus jalan? Gak nunggu aku? Mau selingkuh" elang mulai mendekati alana

"Loh pikir sendiri, gak ada angkot yang lewat disekitar hutan itu. Nungguin lu? Gue udah nungguin lu bahkan sampe sore, gak lucu kalau gue semalam dihutan itu. Kalau terjadi apa-apa sama gue lu mau tanggung jawab hah! Salah lu sendiri kenapa nurunin gue disitu" ucap alana sedikit berteriak dimuka elang.

Plak

Plak

Plak

Tiga kali tamparan yang alana dapat dari tangan elang. Alana memegang pipinya dan tak sadar air matanya mulai meluncur seketika.

"Aku ketiduran saat itu. Dan aku gak suka kamu bersikap seenaknya sama aku, apalagi teriak dimuka aku" mulai mencekram bahu alana. Alana langsung meringis dan air matanya sudah sangat deras. "Kamu tega buat aku sangat khawatir tadi malam, harusnya kamu nungguin aku! Aku gak mungkin jemput kamu sayang" menarik alana kedalam pelukannya.

"Kaki kamu pasti sakit kan?" sahut elang

"hiks--hikss iy-- iyya"

"Yaudah kamu istirahat aja yah" sambil menghapus air mata alana dan mengecup kedua matanya. "Jangan pernah katakan lagi LOH-GUE kalo bicara sama aku atau gak aku bakalan kasih hukuman"

Elang kemudian mengecup keningnya dan mengambil sesuatu dibalik kantongnya. "Ini handphone kamu"

Alana menerimanya. Elang hanya diam menatap alana dengan tajam. Alana berpikir apa kesalahannya sehungga elang menatapnya seperti itu. "Gak mau minta maaf sama aku?" dengan muka sangat datar.

Alana kaget, kenapa harus dia yang minta maafkan diposisi saat ini elanglah yang salah. "Maaf" ucap alana dengan pasrah karena dia tidak mau lagi membuat elang marah.

Kadang kita harus merelakan ego kita sendiri demi membuat semua baik-baik saja tetapi malah sebaliknya! Kita yang malah semakin tersakiti.

"Aku pergi dulu" lalu membuka pintu dan menutup pintu kamarnya.

Setelah itu alana membuka handphonenya sudah 1 hari dia tidak membuka benda pipih ini.

Dia mulai menyalakan wifinya dan lihat betapa banyak notifikasi yang masuk.

Githa

P
P
P
P
Kintil dimana lu?
Luh kenapa ditarik sama kak elang?
Luh jadi trending topik disekolah
Woe
Kok tumben gak aktif
Loh sakit?
Woe
Woe
Luh kenapa gak sekolah?
Gue kangen
Tolol

Alana menatap chat dari githa, tanpa mau membalasnya. Dia hanya read chat ghita, kalau alana balas berarti persoalannya makin panjang. Sedangkan sahabatnya caca mengirim pesan membuat alana ingin meleparkan dia ke sungai amazon sekarang juga.

Suci

Na,besok gue mau pinjam uang loh!
(read)

Betapa kejamnya sosok alana. Semua chat sahabatnya hanya diread. Hinggs suara ganggang pintu dari luar kamar membuat alana kaget.

"Dek, tukang urutnya udah datang" ucap kakak keduanya yang bernama leonland asteroid.

"Bang aster perasaan alana gak pernah manggil tukang urut deh" mengerutkan dahinya karena aneh.

"Tapi kata sih mbaknya loh yang manggil"

Alana tau ini semua kerjaan siapa, siapa lagi kalau bukan ELANG DIRGANTARA.

"Suruh masuk aja bang"

Abangnya pun langsung memanggil mbaknya yang mau urutin adeknya.

Dan mbaknya masuk tak lupa juga dengan membawa alat kebutuhan yang tradisional agar bisa mengurut alana.

"Diamana yang sakit neng?" tanya mbaknya yang sudah duduk disamping ranjang. Dan juga mengambil minyak kampung tak lupa piring kecilnya.

"Dibagian kaki mbok"

Mbaknya pun mengambil minyaknya yang sudah tersedia lalu menggosokkannya di kaki alana dan mulai memijitnya dengan pelan.

"Pacarnya perhatian banget" sahut mbak yang tengah memijitkan kaki alana

"Saya aja gak tau kalau dia panggil tukang mijit. Dia orangnya gak bisa ditebak mbak" curhat alana

"Dia ganteng pisan atuh neng, cocok sama neng yang juga cantik"

Alana hanya menanggapinya tersenyum.

Percuma ganteng mbak kalau sering nyakitin perempuan batin alana

Destiny✔️ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang