2. Liburan

17 9 0
                                    

Happy reading♡

And I'm so sorry typos

***

Hari libur ini adalah hari yang paling di pas untuk pergi ke kampung halaman kakek neneknya yang berada di sebuah desa dengan suasana yang adem menenangkan.

Dengan menggunakan motor metik kesayangannya, pemuda dengan jaket hitam kesayangnnya itu langsung pergi pagi-pagi buta untuk mengurangi kemacetan kota.

Hanya dengan membawa dompet dan ponselnya di dalam kantongnya, pemuda dengan kulit putihnya yang khas itupun langsung membelah dinginnya jalanan.

Berbeda dengan seorang gadis dengan wajah bulatnya yang sedang menikmati bubur ayam buatan ayahnya yang sedang libur seperti akhir weekend biasa.

Sejak dia kelas lima dulu, ia sudah dibiasakan dengan bangun pagi setiap saat. Seperti sekarang, padahal jam baru saja menunjukan jam enam pagi.

Dan sekarang gadis itu dengan tenang menikmati sarapan paginya ditemani sang ayah yang masih setia di ruang makan yang hanya diisi tiga kursi.

"Kalia! Nanti kamu temenin Ayah ya, kita buat eksperimen buat pizza kali ini. Gimana?" tanya sang Ayah, Andre pada anak tunggalnya, Kalia

Sebenarnya, hobi Kalia yang suka memasak itu adalah turunan dari ayahnya. Sedangkan kebiasaannya dalam keikutsertaan dalam ekskul mading itu karena ibunya.

"Nggak usah macam-macam lah, Yah. Kalia! Kamu nggak perlu bikin eksperen aneh-aneh sama Ayah gitu. Mending kamu bersihin kamar kamu tuh. Berantakan. Kayak kandang ayam." Pagi-pagi seperti memang paling pas kalau orang tau itu ceramahin anaknya.

Apalagi masih pagi. Hari libur pula. Kan otaknya lagi fresh gitu.

Emang, Ibunya Kalia itu kalau soal mendidik ananknya yang bawel itu paling bener.

"Emmm ...," balas Kalia seiyanya. Menghabiskan sisa bubur ayamnya.

"Gimana sih Ibu ini. Anaknya pengen perkembang malah dihalangin kayak gini." Kali ini ayahnya yang tak mau kalah.

Kalau Kalia mah ikut yang menang aja.

Santai aja dia mah.

Ujung-ujungnya juga dia akan tetap jadi anak mereka juga.

Merasa bosan berada di dapur, Kalia memutuskan untuk pergi ke teras depan rumahnya.

Hanya dengan menggunakan baju tidurnya dengan karekter hello kitty. Dan membiarkan rambut sebahunya itu terurai begitu saja.

"Hai, Kalia!" Tanpa Kalia duga. Suara nyempreng dari seorang gadis seumuran dengannya menyapanya dengan riang di pagi yang dingin ini.

"Halo, Asya!" balas Kalia tak kalah semangat.

Tasya Aureliya adalah tetangga Kalia yang seumuran dengannya. Tapi mereka berdua beda sekolah.

Jika Kalia berada di Lin Highshcool. Maka Asya berada di SMK Nusantara.

Asya yang semula berada di depan rumahnya sedang menyapu halaman yang berada di samping rumah Kalia kini bergetak gesit menghampiri Kalia yang sedang berdiri biasa di terasnya.

"Joging, kuy!" Gadis dengan rambut panjang yang diikat kuda itu dengan semangat pada Kalia yang malah tak mau kemana-mana karena kemalasannya yang harus segera dia layani. Jika tidak, bisa berdampak bagi masa depannya nanti.

Tapi tidal tega juga Kalia sama Asya yang udah semangat kayak gini.

"Kemana?" tanya Kalia mendekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

By Your ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang