Chapter 10: HUT SMA Garuda

84 3 0
                                    

Author POV

Hari istimewa yang dinanti-nanti oleh siswa siswi seantero SMA Garuda kini telah tiba. Hari dimana tak ada kegiatan belajar mengajar dan tugas dari guru. Yang ada hanya suka cita. Iya hari ini adalah acara puncak dari sekian banyak rangkaian acara beberapa hari lalu. Panggung utama sudah siap. Semuanya nampak tertata rapi tak ada satupun kekurangan terlihat. Sempurna, semua sudah siap.

Waktu menunjukkan pukul 06.00 WIB. Gadis cantik berambut pendek duduk di depan ruang Marchingband. Iya itu Nira, gadis itu sudah siap dan nampak rapi dengan balutan seragam khas petanarama. Nira pun nampak cantik namun tidak dengan senyumnya. Tak sedikitpun terlukis senyum diraut wajahnya. Ia terus saja menekuk wajahnya dan menunduk.

Dari arah kanan gadis itu datang dua perempuan yang berpakaian hampir sama seperti Nira hanya saja baju mereka berdua berwarna merah. Itu Indy dan Zea, mereka menghampiri Nira yang duduk seorang diri.

"Ra.."

"eh kak zea, kak indy"

"Sendiri aja? Yang lain kemana?"

"iya kak Indy, itu bang iko di dalem"

Zea dan Indy saling bertatap seakan bertukar tanya. Namun nampaknya keduanya tak tau alasan gadis itu begitu tidak semangat. Kemudian mereka pamit masuk ke ruang MB. Beberapa menit kemudian, Nira berjalan menuju kelasnya untuk menyerahkan absensi kelas yang tadi dititipkan pihak osis padanya. Sampainya di mulut pintu kelas, rupanya baru ada Arja disana.

"Wiih Arja.. Tumben lo berangkat pagi buta"

"berisik lo Ra, berangkat pagi salah kesiangan salah"

Tak sengaja gadis itu melirik ke kanan ruang kelas. Dari jauh terlihat Panji yang berjalan menuju kelas. Gadis itu segera masuk kelas menuju Arja berada dan menyerahkan absensi ke pemuda itu.

"ya enggak Ja, gini terus dong kan bagus. Oiya nih absen kelas. Gue duluan ya"

Gadis itu langsung keluar dari kelas dengan seteangah berlari. Nira berjalan ke arah Ruang MB. Sepanjang koridor kelas 10, hampir setiap jengkal langkahnya ada saja yang menyapa yang membuatnya terpaksa harus tersenyum ataupun menyautinya meski suasana hatinya sedang tak bersemangat. Sekembalinya ke sana Nira hanya duduk saja terdiam. Tiba-tiba ponselnya berdering. Dilihatnya layar ponsel itu..

Bara is Calling...

Dengan segera ia mengusap layarnya ke kanan. Suasana hati gadis itu seperti mendapat asupan Moodboster.

"Assalamualaikum ibu negara"

"Waalaikumsalam, Bar lo udah sehat? Kok udah bisa nelfon gue?"

"yee kamu ra, saya di RS aja bisa vc kamu kan?"

"iya juga sih, udah pulang lo dari RS"

"udah semalem Ra"

"Oh Alhamdulillah kalo gitu, yaudah hari ini lo nggak masuk kan? Nggak usah masuk dulu dah. Lo dirumah aja istirahat"

"ciieee khawatir banget yaa kayaknya"

"Dih apaan. Ya kan bener lo harus banyak istirahat dulu kan"

"iya sih, yaa padahal pengen ketemu kamu Ra"

"Lah gue mah bosen ketemu lo mulu"

"yakin bosen? Hati-hati nanti rindu haha"

"naon sih maneh"

"ada yang cemberut kayaknya yaa saya nggak berangkat 3 hari"

"ha?"

"siapa ya?"

Yes, I Am NiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang