Filsafat Abad Pertengahan Atau Filsafat Skolastik

56 1 0
                                    

Di barat pada awal abad ke-6 filsafat berhenti untuk waktu yang lama. Segala perkembangan ilmu pada waktu itu terhambat. Hal ini disebabkan karena abad ke-6 dan ke-7 adalah abad-abad yang kacau. Pada waktu itu ada perpidahan bangsa-bangsa, yang mengakibatkan adanya serangan-serangan bangsa-bangsa yang masih belum beradab terhadap kerajaan Romawi, sehingga kerajaan itu runtuh. Bersamaan dengan keruntuhan kerajaan Romawi itu runtuhlah juga segala peradabat Romawi, baik peradaban yang bukan Kristiani maupun peradaban Kristiani yang sedang dibangun selama 5 abad terakhir.sedangkan Islam sendiri bangkit menjadi sebuah peradaban yang memiliki konsep-konsep kepercayaan, kehidupan, keilmuan dan lain sebagainya sesudah beberapa abad lamanya. Dari awal kemunculannya pada abad ke 7 M, Muslim baru dapat muncul sebagai peradaban yang kuat pada abad ke 12 M, disaat mana para cendekiawannya mampu menguasai ilmu pengetahuan Yunani, Persia dan India, dan kemudian menghasilkan ilmu pengetahuan baru yang telah disesuaikan dengan konsep-konsep penting dalam pandangan hidup Islam. Ilmu-ilmu yang dihasilkan diantaranya adalah matematika, kedokteran, farmasi, optik dan lain- lain. Ini bukan sekedar sistimatisasi ilmu pengetahuan Yunani, seperti yang di duga para orientalis ketika itu masa pemerintahan al-makmun.

Skolastik awal

Tahun 800-1200 masehi memanfaatkan keruntuhan kerajaan romawi barat,perpindahan suku-suku bangsa-serangan bangsa-bangsa normanen demi perebutan dan pembebasan diri dari ini nampaknya ada 2 arah

a. Dari kesenian bebas terutama dari seni mencapai keputusan akala timbulah cara berfikir,cara mengenal yang psikis dan metafisis.Dan persoalan ini berpusat disekitar soal yang universal

b. Dalam lingkungan keagmaan beredarlah risalah risalah kefilsafatan mengenai Tuhan,mengenai manusia,mengenai tatasusila. Karena risalah ini menggunakan metode pengupasan yang lain daripada yang lain yang menyebabakan persoalan persoalan yang dikupas itu mempunyai kedudukan tersendiri dalam lingkungan keagamaan. Perkembangan ini dimulai oleh Boethius(hidup sekitar 480-525) dalam bukunya " De Consolatione Philosophiae" menunjukan bahwa kebahagian lah yang merupakan kebahagian,bukan kesenagan. Tuhan adalah kebaikan,karenanya Tuhan tidak mungkin berbuat jahat. Menurut karel Akbar yang didsarkan atas kesewenangan pihak gereja,dia banyak pengajaran Tours,Fulda,Ferrieres,dan Korbie ia juga berburu mencari sarjana sarjana seperti Alcuinus,Petrus Van Pisa,Pulus Van Aqualeia dan Teodulf Leidrat. Ia cinta akademik keistanaan dan ia berkeinginan untuk 'Renainsance' yang artinya kembali kejiwa yunani dan romawi yang dianggap sudah musnah, menurut ALCUINUS filsafat itu mencari bawaan-bawaan dari segala sesuatu,merupakan pengetahuan perihal ketuhanan,kemanusisan dan cara hidup yang susila yang mempertimbangkan masak-masak soal maut dan memandang dunia sebagai hal yang hina. Ia membagi filsafat menjadi 3 bagian yaitu: 1) bagian fisika 2) bagaian etika 3) bagian logika. Menurut YOHANES SCOTUS ERIGENA mengatakan terjadinya ciptaan itu karena sesuatu yang ada atau yang dapat dipikirkan dan mencakup segala pernyataan didalam sebuah alam yang mewujudkan dirinya dalam empat rupa yaitu : 1)alam pencipta yang tidak diciptakan 2) Alam pencipta yang diciptakan 3)Alam yang tidak mencipta dan diciptakan 4)Alam yang tidak mencipta dan tidak menciptakan.Menurut ANSEMUS VAN BESATE ia mengatakan sebenarnya mereka harus berbuat salah satu diantara 2,yaitu memuji atau mencela sebab barang siapa tidak mencela dan tidak juga memuji maka orang yang demikian memiliki pendirian tengah tengah yang mengandung penyatuan antara dua ujung yang paling jauh berlawanan. Bahwa mustahil orang tidak berbuat apa-apa,mustahil orang memuji dan mencela orang yang sama,karena satu kemungkinan orang memuji dan mencela. Menurut Petrus Damiani mengatakan bahwa kekuasaan mutlak dari Tuhan sama sekali tidak terikat pada itu,misalnya didirikanya kota roma dan kemudian dirusaknya lagi sudah ditinjau dari tujuanya maka mendirikan sesuatu untuk dirusak untuk mengandung 2 hal yang berlawanan.Menurut BERENGARIUS VAN TOURS, mengatakan zat penyusun dan tambahan adalah 2 unsur yang saling berhubungan,contohnya sesudah consentrasi yaitu suatu upacara katolik roma,dimana ucapan ucapan pendeta roti dan dan anggur yang disediakan dianggap telah berubah menjadi tubuh dan darah nabi Isa. Anselmus van canterbury mengemukakan bahwa yang terbesar dan tertinggi dari segala sesuatu yang dapat dipikirkan itu mustahil hanya terdapat dalam alam pikiran saja.Tentu dapat dipikirkan bahwa yamg terbesar itu juga terdapat dalam alam kenyataan hingga yang terbesar itu makin menjadi besar,jadi tidak boleh tidak yang terbesar itu harus ada pula didalam kenyataan.Kemudian pendeta GAUNILO membantah pendapat ANSELMUS mengatakan bahwa ia meninggalkan tingkatan berpikir dan beralih ke tingkatan yang ada ditamabahi dengan pendapat YOHANES DUS SCOTUS berpendapat bahwa pembuktian dapat diberi warna yaitu dengan menunjukan mengapa dan bagaiamana dalam hal yang khusus ini orang dapat beralih dari tingkatan yang berfikir dari tingkatan yang ada.Menurut PETRUS ABAE LARDUS yang hidup sekitar abad 12-14 mengatakan bahwa pengertian umum dan pengetian khusus dari segi yang berbeda dengan cara membedakan antara bunyi dan kata yang menunjukan bahwa kata-kata itu mendua arti.

Tarikh Al-Tafkir: Asal muasal berfikirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang