10

13.9K 625 61
                                    

Sudah sejak seminggu penuh Davin mengalami mual yang sangat menyiksanya, bukan hanya itu saja davin juga selalu meminta dimasakkan makanan oleh mamanya dan harus diantar kan ke kantor milik davin.

Tetapi hari ini Davin merasa lebih baik, sejak tadi bangun pagi hingga sampai di kantor ia tidak mengalami yang namanya mual sialan tersebut.

Seperti biasa davin melakukan rutinitas yang seperti biasanya. Tetapi entah mengapa mual kembali menghampirinya saat sekretarisnya masuk dengan dua kancing kemeja yang terbuka, dandanan yang menor, dan yang membuat seorang Davin yaitu parfum nya yang sangat menyengat indra penciumannya dan membuat mual sialan itu kembali.

"Pak Davin? Bapak kenapa?" Tanya sekretarisnya

"Bisakah kau keluar sekarang, aku sangat jijik dan ingin muntah saat mencium parfum yang sangat menyengat itu" ucap davin tajam

"Baik pak, tapi saya hanya ingin memberikan berkas yang bapak minta tadi" davin mengambil berkas tersebut dan menyuruhnya untuk segera keluar karna ia sangat tak tahan mencium bau parfum itu

"Kenapa aku menjadi seperti ini Tuhan?ucap davin sangat lirih

Davin memutuskan untuk pulang kerumah orang tuanya, karena ia ingin merasakan udang masakan mamanya.

Davin mengendarai mobil nya dengan kecepatan maksimal ia tidak  peduli dengan umpatan yang diberikan oleh pengendara lain karna rasanya ia Sudah tak sabar untuk merasakan masakan mamanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ma Davin mau dimasakin udang sama mama" ucap davin saat tiba di rumah orang tuanya dan melihat mama dan papa nya yang lagi bersantai sambil menonton televisi.

"Hah? Yang lain aja yah sayang kan kamu gak suka dan pastinya elergi dengan udang" jawab mamanya

"Tapi mah aku mau udang"

"Kamu kenapa sih nak? Kayak yang sudah menghamili anak perawan orang"

Deg

"Kelakuan kamu ini ngingatin papa waktu mama hamil kamu, mama tuh gak ada ngalamin yang namanya morning sicknees atau ngidam ngidam gitu karna papa yang megalami semuanya" ucap papa nya.

Ucapan papanya itu dapat membuat dirinya menjadi teringat pada rayna. Benarkah rayna tengah mengandung anaknya?
Pikirannya kembali teringat pada ucapannya yang lampau hari yang menyuruh untuk menggugurkan anaknya, darah dagingnya sendiri.

Wow betapa kejam dirimu Davin, kau tak layak disebut seorang ayah yang mencintai buah hatimu sendiri

MY SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang