Sampai-sampai gua ga nyadar kalau...
Ada seseorang yang duduk disamping gua selama gua tidur.
"Anak ini kok ga bangun bangun ya daritadi?"
'Hah? Ini siapa? Suara Cheryl ga gini deh' pikir gua dalam hati.
Well, sebenernya gua udah bangun dari 3 menit yang lalu, cuman males buka mata aja hehe
"Audrey?"
Saat gua buka mata, ternyata...
Daniella.
"Hah?! Sejak kapan lu disini?!" tanya gua sambil berdiri.
"Daritadi dong..." jawab dia dengan muka evilnya yang sama sekali ga berubah
"Bukannya kita beda bus?" tanya gua agak kesel rasanya pengen nonjok mukanya pake sarung tinju
"Hahaha daritadi udah nyampe beb...karna gua kasian lu ditinggal sendiri sama kelompok lu, jadi gua temenin deh." kata dia sambil mendorong bahu kanan gua dengan smirknya yang bener bener bikin gua marah
"Oiya. Emm...jadi...gimana sama geng barunya? Suka?" kata dia sambil berjalan menuju ke arah gua dan membuat gua jalan mundur sampai ke tempat duduk bus yang paling belakang.
Saat dia menanyakan beberapa pertanyaan ke gua, yang gua bisa lakukan cuma diam. Gua pengen bales. Tapi entah kenapa mulut gua bener bener ketutup rapat.
"Audrey? Kok diam? Ditanyain nih sama calon pengganti lu di geng." kata dia sambil pura-pura membersihkan kukunya.
"A-APA LU BILANG?!" mulut gua kebuka secara otomatis dan muka gua jadi merah kayak tomat. Gua langsung menegakkan badan gua dan langsung tatap matanya dengan sangat tajam. Gua ga nyangka dengan apa yang barusan dia bilang.
"Hahaha! Lu liat aja bentar lagi siapa yang bakal diperhatiin dan siapa yang bakal dicuekkin."
Tapi tiba tiba sesuatu terlintas di otak gua.
'Pengganti? Come on, Audrey. Mereka ga mungkin semudah itu mau gantiin posisi gua.'
Dan alhasil, pikiran itu berhasil memadamkan api yang ada di muka gua dan juga api yang ada di dalam hati gua. Akhirnya, tanpa basa basi, gua langsung keluar dari bus dengan santainya dan ga mikirin ekspresi Daniella si kampret itu.
Saat gua lagi jalan menuju ke kelompok gua, tiba tiba Janice dan Ceazar datang. Melihat mereka berdua datang, mood gua bertambah. Gua yakin pasti mereka lagi nyari gua. Dengan semangat, gua lari ke mereka berdua dan peluk mereka dengan erat.
"Oh? Hai Audrey! Kita-"
"Iya gua juga kangen kalian berdua!"
"Emm bukan. Kita lagi nyari Daniella, lu liat ga?"
"Emm k-kalian ga kangen gua gitu? dan sekarang malah lagi nyari si cewe kam-" gua belum selesai ngomong, tiba tiba suara Daniella terdengar dari belakang gua.
"Hai Ceazar, hai Janice!" kata dia yang datang dengan sok friendly dan merangkul gua. Saat dia merangkul gua, gua langsung cepat-cepat lepasin tangannya yang ada di pundak gua.
"Oh maaf Audrey! Gua gatau kalo lu ga suka dirangkul." kata dia dengan muka sok bersalah dan sok stupid (well actually, emang stupid)
"By the way, lu habis dari mana sih? Kita cariin loh daritadi" kata Janice sambil memegang tangan Daniella. Melihat itu, muka gua kembali menjadi merah seperti tomat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Between Us
RandomMenjalankan sebuah hubungan itu ga mudah. Apalagi kalau ada 'dia' diantara kita.