4.30
Guess what.
Gua kebangun jam 4.00 dan ga bisa ketidur lagi. 'Orang' yang tadi malam bikin keributan terus meghantui mimpi dan pikiran gua. Setiap gua mencoba untuk menutup mata kembali, 'orang' itu selalu muncul. Gua sudah berbalik ke segala arah, tapi tetap ga bisa tidur. Lalu gua teringat apa yang Ceazar bilang kemaren malam.
'Besok lu pulang.'
Akhirnya gua langsung bangun dan mengatur barang barang gua dengan cepat.
Setelah itu semua selesai, gua liat jam
"4.45"
Gua memilih untuk kembali ke posisi semula, mengambil earphone dan menonton Netflix.
Saat ditengah film, tiba tiba ada yang mencolek tangan gua.
"skcfjrjeosncneo" Janice berbisik dan tersenyum
"Hah?" gua membuka earphone gua
"Tumben dah bangun"
"Ohh hahaha...gua ga bisa tidur. Lu juga tumben jam segini udah bangun..."gua membalas senyumnya
"Sama eh...gua juga ga bisa tidur..."
"Ra...Ra...bangun Ra..." Janice a.k.a si alarm hidup, mulai melakukan tugasnya.
"Yaampun, Ning....masih jam segini ituloh..." kali ini Kyra membalasnya dengan halus.
"SSSTTT!!!!" tiba tiba Janice memberi signal untuk diam. Reaksi Janice membuat gua dan Kyra bingung.
"Kenapa?" gua bertanya sambil berbisik. Dan Kyra juga melakukan hal yang sama
"Ceazar sama Edgar barusan tidur. Jan ganggu. Kasian mereka jaga malam."
"Ohhhh"
"Eh Di, by the way....Kemaren malem elu sama Ceazar kenapa?"
"Ohhh...anu...tadi malem-"
"Kenapa pas kita masuk, kaki lu kena pecahan gelas, dan kenapa di muka Ceazar ada luka? Lu bedua ga kelai kan pas kita ga ada?"
"Yelah elu. Dia baru mo jelasin lu dah potong. Lanjut, Di." Kyra memukul belakang kepala Janice tapi dengan pelan.
Mau ga mau, akhirnya gua jelasin seeemua kejadian kemaren malam dengan rinci dan jelas supaya mereka paham.
"HAH?! SERIUS?!!" Janice dan Kyra kaget setelah mendengar cerita gua.
Gua hanya mengangguk pelan dan menjelaskan kalau 'orang' itu memakai pakaian serba hitam dan menggunakan masker hitam, jadi mukanya tidak bisa terlihat.
"WAHH ITU PASTI ORANG YANG NGAMBIL KUNCINYA EDGAR!!!" Janice mulai panik.
"Eh tapi to be honest aja ni ya. Kemaren malam gua sebenernya sependapat tau sama Ceazar kalo itu Daniella. BUT tentang yang Janice bilang 'jangan dulu langsung shoot dia karna sifatnya' juga bener sih..." jelas Kyra
"Sama. Gua juga sebenernya kemaren tuh sependapat sama Ceazar." Janice menunduk.
"Tapi....?" gua dan Kyra kompak bertanya
"Entah datang dari mana pikiran gua yang kemaren malem. Eh tapi bener kan kalo kita ga boleh langsung ambil kesimpulan kalo itu dia? Kan kita juga harus cari tau dulu...kalo tiba tiba kita yang salah? Kan nanti kitanya yang malu..." Janice menambahkan. Gua dan Kyra hanya mengangguk angguk dengan pendapat Janice.
"Tapi kenapa feeling gua masih yakin kalo itu dia ya?" gua bertanya ke mereka berdua, dan mereka juga have no idea
Saat kita bertiga sedang bercakap cakap, tiba tiba Ceazar datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Between Us
SonstigesMenjalankan sebuah hubungan itu ga mudah. Apalagi kalau ada 'dia' diantara kita.