Adel berjalan lemah ditemani kedua temannya hingga ke depan lorong sekolah.
Ia melihat Darrell sudah siap dengan motor besarnya.
Well, hanya Darrell yang bisa melawan peraturan sekolah. Seperti saat ini, Darrell membawa motornya sampai ke depan lorong tepat ruang kelas berada.Salah satu Aturan disekolah adalah batas kendaraan siswa diperkenankan masuk adalah batas pagar portal kedua.
"Hati-hati, ya." Ucap Rista.
Darrell memasangkan helm pada kepala Adel dan membantu Adel menaiki motornya.
"Darrell."
"Apaan?" Jawab Darrell malas.
"Ih, gue mau nanya juga."
Jawab Loli."Cepetan."
"Loe beneran pacarin Adel?"
Darrell menghela napas kesal sambil menarik kedua tangan Adel agar memeluk pinggangnya. Adel hanya diam memejamkan mata sambil bersandar sepenuhnya pada punggung Darrell.
"Menurut loe???"
Darrell pun menjalankan motornya meninggalkan area sekolah.Sedangkan Loli dan Rista menganga.
Mereka tidak percaya!
Hari ini, begitu mengejutkan.Apa yang terjadi pada mereka sebenarnya?
Mana mungkin seorang Genandra memacari cewek biasa saja seperti Adel?Semua orang tahu, cewek model apa yang pernah dekat dengan Darrell.
Apa Darrell sedang membuat drama baru untuk mengisi kebosanannya?*******
"Makanya jangan suka ngebohong bolos karena sakit. Jadi sakit beneran dah."
Adel cemberut mendengar Darrell meledeknya dari sebrang telepon. Hari ini, dia tidak masuk lagi karena suhu tubuhnya masih tinggi.
Dan ia bersyukur besok hari libur."Del.."
Suara ketukan mengejutkan Adel."Siapa itu?"
"Nyokap. Dah dulu, ya. Bye!"
Klik.
Ravael masuk dengan masih memakai setelan sekolahnya membawa nampan.
"Dah balik, loe? Tumben." Tanya Adel sambil melirik jam yang menunjuk angka 4 sore.
"Ah, loe. Nyusahin banget. Niat balik cepet buat maen game, eh malah ngurusin loe."
Adel tersenyum. "Yaudah sono, maen game. Ntar gue habisin makanannya."
"Terus biarin si mama capek naik turun keatas buat ngurusin loe?"
Adel mencubit pipi Ravael dengan gemas.
"Eh, busyet!" Teriak Ravael kesal.
"Abis loe manis, sih. Gue kira loe cowok gak punya perasaan."
Ravael hanya bergidik ngeri. "Habisin cepet."
"Iya iya!" Adel sedikit bingung melihat adiknya berdiri tepat didepan pintunya. Tapi, ia merasa bodo amat.
Adelia memakan bubur itu dengan lahap dan memenuhi mulutnya. Hingga, sendoknya mengangkat sesuatu.
Berwarna hitam kecil dan berkaki.Adelia melotot kaget dan berteriak sambil melempar mangkoknya ke lantai.
Ravael tertawa sambil keluar kamar menghindari amukan Kakaknya.
"Aaaaaaaaaaa!!!! Ravaaaaaaaaaaaa!!!"
*******
"Udah dong, nak. Itu kan cuman kecoak mainan. Kok kamu sampe gak mau makan lagi?" Ibunya menepuk bahunya ketika masuk ke kamar putrinya dan melihat bubur baru itu masih tidak tersentuh bahkan setelah dua kali ganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IN LOVE (Hiatus Sementara)
Novela JuvenilAdelia Cleosa Pratama & Darrell Erlando Genandra Bagaimana perjalanan rumit mereka didalam kehidupan sekolah yang ternyata begitu keras?