7 : Kena Tawuran

23 2 0
                                    

Semua siswa-siswi berkumpul di aula besar tempat biasa pensi dilaksanakan. Seluruh siswa yang berjumlah 800an anak, tertampung semua disana.

Biasanya, mereka berkumpul jika komite sekolah hendak mengumumkan secara langsung pengumuman penting sekolah.

"Kan, gue bilang apa. Kita mau ganti kepala sekolah." Ucap Rista.

Loli yang sedang ngemut permen kaki itu pun mengangguk. "Emang kenapa ya sama kepala sekolah yang lama?"

"Katanya sih korupsi." Bisik Rista.

Loli terkejut. Adel yang berada ditengah mereka tidak terkejut sama sekali. Itu bukan urusannya. Tapi, ia sedikit tidak habis pikir, kok bisa kepala sekolah korupsi?

"Jahat banget." respon Loli.

"Jangan asal percaya sama hoak." Jawab Adel yang akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Lah, tumben loe bersuara."
Ledek Rista.

"Habis loe berisik."

Suara pukulan palu menggema ke seluruh ruangan, membuat suasana riuh seketika menghening.

"Selamat pagi dan Salam sejahtera buat kita semua." Bapak Rizky, selaku wakil kepala Komite menyapa dan berdiri dibelakang mimbar.

"Pagi, paakkkk!!!..."
Jawab seluruh murid serentak memenuhi ruangan.

Para guru berdiri berjejer di belakang Bapak Rizky.

"Hari ini, bapak mau ingatkan kalau ujian akhir semester kita akan dilaksanakan bulan depan di minggu pertama."

Suara tepuk tangan ala munaroh terdengar.

Adel hanya menggelengkan kepala melihat mereka semua pura-pura antusias.
Para murid memang selalu sehati jika ingin terlihat membanggakan guru.

Padahal, sampai kelas pun. Mereka langsung lesu menghadapi kenyataan.

"Ada pengumuman penting juga yang hendak bapak sampaikan. Hari ini, Bapak Suwarto sudah tidak menjabat lagi sebagai kepala sekolah. Digantikan oleh Ibu Yuli, beliau adalah orang yang pernah menjabat sebagai salah satu Kepala Organisasi di UI. Beliau juga dosen terbaik disana. Tapi, mulai hari ini Ibu Yuli sudah ditetapkan sebagai Kepala Sekolah SMA 101 Jakarta oleh Bapak Genandra langsung."

Semua riuh bertepuk tangan dan mengelu-elukan.

Ada yang bertepukan hanya menghargai.
Ada yang bersiul ala-ala nonton konser.
Ada yang berteriak gak jelas.
Tapi, ada juga yang benar-benar antusias.
Memang sangat berwarna.

"Halo, murid 101 yang saya banggakan. Perkenalkan saya Yulianingrat. Semoga saya bisa amanah menjalankan tugas saya. Dan saya tahu jika anak 101 adalah anak yang cerdas dan berpendidikan. Dengan digantinya saya menjadi kepala sekolah, saya akan masih mengikuti beberapa peraturan lama, dan ada juga peraturan yang akan saya ubah. Semuanya akan mulai saya umumkan di papan pengumuman yang ada lorong utama. Terimakasih semua, Selamat pagi."

Beberapa murid diam.
Dari mereka ada yang berpikir, peraturan apa yang akan diubah dan tidak akan diubah.
Mereka jadi khawatir sendiri. Semoga peraturan yang dibuat dan akan ditetapkan sesuai dengan yang diharapkan para murid.

Seusai pertemuan itu, para murid mulai kembali ke kelas masing-masing.

"Menurut loe, apa yang akan terjadi?" Tanya Rista sambil merangkul kedua temannya.

"Semoga aja gak fenomenal. Kita setahun lagi kok disekolah ini." Jawab Loli.

"Aiihh, siapa tau juga tu kepsek baru lebih rasional. Menghapus semua peraturan dan membebaskan murid dari ujian." Kekehan Rista pada khayalan membuat Adel geli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SCHOOL IN LOVE (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang