sembilan belas

206 33 13
                                    

Tiara pergi meninggalkan bunda yang
masih duduk setia di samping brankar ayah ian dan tak lupa air matanya terus mengalir

Tiara melihat Ian tertidur sambil duduk di depan ruangan ayah nya

Tiara menghampiri nya dan duduk di samping ian

"Kasian pasti sedih banget" ucap tiara sambil mengusap rambut ian

Tiara mengamati wajah yang beberapa hari lalu ia tidak lihat sedekat ini

Ian merasa terusik membuka matanya

"Hey" ucap nya sambil tersenyum

"Udah ketemu bunda?" Lanjutnya

"Heem" ucap tiara menganggukkan kepala

Ian menyenderkan kepalanya di bahu tiara. Tiara paham dengan keadaan seperti ini Ian butuh teman untuk menemani nya

"Yan jangan sedih terus kasian bunda. Setau aku kamu kan gak lemah seperti ini" ucap tiara

"Ra aku udah coba buat tegar di depan bunda tapi aku gak bisa ra. Aku gak tau gimana rasa sedihnya ayah jika dia melihat kita seterpuruk ini" jelas ian

"Maka nya aku gak berani terlalu lama di dalem aku takut aku gak bisa nahan kesedihan aku" lanjutnya

"Terus intana?" Tanya tiara

"Intana tadi langsung pulang karena sejak tadi pagi dia yang udah nemenin bunda"

"Yan kamu udah makan?" Ian menggeleng

"Makan dulu yuk nanti sakit"

"Gak nafsu"

Tiara menghela nafas pelan

"Sama aku yuk makan nya" ucap tiara

"Gak nafsu ra"

"Aku juga belum makan loh dari pagi. Kalo kamu gak makan yaudah aku juga gak makan" ucap tiara bohong

Ya ampun sempat sempat nya tiara manja di keadaan kaya gini biar Ian mau makan karena ian gak mungkin liat tiara nya sakit

"Yaudah ayo" ucap ian mengalah

"Gitu dong harus makan" ucap tiara sambil memegang kedua pipi ian dan tak lupa senyum manisnya

Ian tersenyum melihat perhatian tiara

"Aku mau tanya bunda dulu biar nanti di pesenin" ucap ian bangkit dari duduknya. Tiara mengangguk

'gua gak boleh egois, gua harus jaga perasaan ian saat ini' ucap tiara dalam hati

"Ra" ucap ian tiba tiba

"Hah. Iya kenapa" ucap tiara

"Gak papa cuma manggil. Makanya jangan ngelamun ayo kata nya mau makan" ucap ian

"Bunda mau makan gak?" Tanya tiara

Ian langsung diam

"Yan" panggil tiara sambil memegang bahu ian untuk menguatkan nya

"Bunda gak mau makan" ucap ian lesu

"Gak papa kita beliin aja dulu biar aku yang bujuk biar bunda mau makan" ucap tiara

Tiara harus melupain ego nya ia harus selalu ada di samping ian bagaimana pun juga Ian masih orang spesial bagi tiara

Tiara melihat ian sangat lahap memakan makanan nya

"Abisin ya" ucap tiara. Ian hanya mengangguk

Mata tiara beralih melihat makanan yang telah di bungkus. Ia bingung bagaimana ia membujuk bunda supaya mau makan

TiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang