07

1.9K 255 33
                                    

"Sekian kelas hari ini" Lisa mengedarkan pandangannya dan tersenyum simpul saat para mahasiswanya yang kini bersiap untuk keluar.

Langkah panjang Lisa terhenti beberapa meter sebelum pintu kelasnya saat maniknya tanpa sengaja mendapati sosok pria yang sudah berbulan ini ia hindari.

Kailendra, kakaknya.

Lisa mendadak memutar langkahnya saat menyadari Kai yang tengah berhenti di depan kelas menunggunya.

Isi kepala Lisa yang sudah sangat terkuras kini harus kembali bekerja merencanakan sesuatu agar ia bisa menghindari Kai seperti biasanya.

Namun nihil, berapa banyak pun ia mencoba untuk berfikir, tak ada hal apapun yang bisa ia fikirkan. Terlebih saat maniknya tanpa sengaja beradu pandang dengan Kai yang masih berdiri di depan kelas menunggu seluruh mahasiwa Lisa keluar dari kelas.

Lisa membuang nafas kasar. Kejadian di perayaan kehamilan pertama Jennie kemarin masih berputar di kepalanya. Terlebih disaat Kai yang akan mengaku pada Jennie tentang hubungan mereka kalau saja bos Jennie tidak datang dan menghentikan si gila Kailendra.

"Aku harus bagaimana?" Gumam Lisa gusar.

"Ah, maaf Mis. Apa--- saya boleh berkonsultasi?"

Lisa yang masih diliputi kepanikan kini menoleh pada salah seorang mahasiswi yang sudah berada di depannya.

Lisa menggembangkan senyumnya.

Bingo!

Akhirnya ia memiliki alasan untuk menghindari Kai.

"Ah tentu! Kita bisa berdiskusi di ruangan saya" terang Lisa yang membuat mahasiswi itu mengangguk patuh.

Lisa mengintruksikan sang mahasiswi untuk mengikuti langkahnya yang terhenti saat Kai berjalan masuk mendekatinya.

"Lis!--ah maksud saya Mis Lisa" ralat Kai yang menyadari masih ada salah seorang mahasiswi yang berada di ruangan ini akhirnya

"Mis Lisa mau kemana? Saya memiliki hal penting yang ingin di bicarakan" terang Kai yang sudah sangat menahan dirinya untuk tidak menarik pergelangan tangan Lisa.

Kai benar benar frustasi! Lisa yang terus saja menghindar darinya membuatnya semakin menggila! Ingin rasanya ia menarik gadisnya itu untuk pergi dari sini. Pergi dari kenyataan gila yang harus ia terima.

Kenyataan, bahwa mereka masihlah sepasang kakak beradik. Dan takkan pernah berubah.

"Ah maaf Mister Kai, saya memiliki jadwal setelah ini. Mungkin kita bisa berbicara besok" tolak Lisa dengan senyum kemenangan.

Kai yang kembali akan mengintruksi akhirnya harus kembali menelan kekecewaan saat Lisa yang semakin berjalan cepat meninggalkannya.

"Ck. Sudah tak bisa dengan cara lembut?"

****

Lisa membawa langkahnya sangat pelan. Entahlah, bahkan jika ditanya lebih jauh, ia benar-benar enggan kemari. Bagaimana bisa ia menuju ke rumah itu setelah insiden penolakan yang ia lakukan pada Kai. Ya, Lisa sekarang akan menuju ke rumah Kai. Ah, lebih tepatnya kerumah orang tuanya.

Kai memang masih tinggal bersama orang tuanya. Karena keluarga mereka yang hanya menyisakan seorang ibu tunggal membuat pria itu tak sampai hati meninggalkannya sendiri. Beruntungnya Jennie juga tak mempermasalahkan jika mereka harus tinggal dirumah mertuanya.

Dan berbekal situasi itu yang membuat Lisa memutuskan keluar dari rumah tersebut dan memilih tinggal di appartment kecil yang ia beli dari tabungannya selama ia mengajar sembari membuka usaha. Tentu saja ia tak bisa serumah dengan Kai berstatus mantan kekasihnya dan juga bersama dengan Jennie yang merupakan sahabat sekaligus pendamping sahnya Kai.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang