04

1.6K 225 13
                                    

11 Februari 2020

"Lisa!"

Gadis yang namanya di panggil itu hanya tersenyum simpul dan mencoba memaksakan langkahnya untuk mendekati sahabatnya, Jennie dan pria disamping Jennie yang menatapnya tajam.

Kai--nya.

"Apa kau baru dari kampus? Kau masih belum mengambil cuti?" Jennie membulatkan matanya "Ya Lisa! Kau sudah berjanji akan menemaniku hari ini! Hari ini adalah hari terakhirku melepas masa lajang"

Jennie melirik sekilas pada Kai yang kini terlihat sibuk dengan ponselnya "Kau tahu? Besok aku akan berganti nama belakang" Bisik gadis itu yang semakin merekahkan senyum manisnya.

Ya, manis. Siapapun yang melihat gadis bermata kucing itu akan setuju dengan Lisa.

Karena gadis yang akan menjadi kakak iparnya memanglah sangat manis dengan tingkah dan sikapnya yang selalu terlihat lebih dewasa daripada Lisa yang seusia dengannya.

Tentunya ini akan menjadi hal yang indah. Karena Lisa akan memiliki saudara ipar seorang wanita yang membuatnya tak menjadi satu - satunya wanita selain sang ibu.

Tentu saja seharusnya ini menjadi momen yang sangat bahagia baik untuknya dan keluarga angkatnya.

Tentu saja seharusnya ia akan tersenyum karena yang menjadi kakak iparnya adalah sahabatnya sendiri.

Namun nyatanya ia tak tersenyum.

Gadis itu bahkan berusaha mati matian agar tidak mengeluarkam raut wajah kecewa yang beberapa menit yang lalu menghiasi wajahnya.

Ini semua adalah kesalahannya dan Kai. Kesalahan sang kakak beradik yang saling tertarik satu sama lainnya dan akhirnya memilih membangun hubungan terlarang yang terlanjur mereka rajut.

Kakak yang sebenarnya sama sekali tak memiliki hubungan darah dengannya.

"Lis apa kau sudah mencoba makanan untuk besok? Kau tahu, makanannya sangat enak dan oh! Kau harus melihat sesuatu!" Seru Jennie berbinar yang kini menarik tangan Lisa untuk mengikuti langkahnya

"Disana!" Seru Jennie menunjuk sebuah pintu yang baru saja dihias dengan lilitan pita bewarna keemasan dengan dekorasi bunga yang menjalar di sepanjang tiang ballroom megah ini.

"Besok aku akan masuk dari pintu itu! Dan menggapai tangannya" Bayang Jennie yang masih enggan meninggalkan senyumnya.

"Benar---kau menggapai tangannya sehingga membuatnya melepas genggamanku"

"Hmm? Kau berbicara sesuatu Lis?" Tanya Jennie yang tersentak saat mendengar gumam dari bibir gadis berponi itu.

Lisa menggeleng cepat, jari jarinya kini menelusup masuk pada uraian rambut panjang Jennie. Gadis berponi itu tersenyum samar sembari merapikan rambut sahabatnya "Mulai besok kau harus berbahagia. Atau aku akan merebut Kak Kai darimu"

Jennie memanyunkan bibir, tangan mungilnya menarik pelan pipi Lisa yang membuat gadis berponi itu berseru "Aw!"

"Aku akan membunuhmu kalau kau merebutnya dariku Lis"

Lisa yang sibuk meraba pipinya yang sedikit memerah itu tercekat. Ia bahkan sempat tertegun beberapa detik sebelum akhirnya mendengar kekehan dari Jennie.

"Ya Lisa! Aku hanya bercanda! Mengapa kau serius sekali!" Seru Jennie gemas yang sekarang tertawa kencang.

"Kau tahu nona Jennie, candaanmu benar benar tidak lucu!"

"Hey Lisa! Aku hanya bercanda!" Seru Jennie menyamakan langkah dengan Lisa yang sudah berada beberapa langkah di depannya.

"Jangan menangis jika aku mengambil Kak Kai darimu!" Seru Lisa yang justru membuat Jennie kembali tertawa kencang.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang