LAVINA DEWI POV
"Byurrr"
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba aja ada cipratan air tawar dari arah depan,tepat di muka gue. Mata gue yang tadi tertutup,sontak langsung kebuka untuk liat apa yang sedang terjadi.
Oke sip, gue tebak bu tiwi mengguyur gue dan nela gak bangunin gue. Dan sialnya,sekarang baju gue basah semua.
"Udahan tidurnya neng?" Ucap ibu tiwi sembari menertawakan penderitaan yang udah dia lakuin ke gue.
Gue dengan muka yang bete sekaligus panik, mencoba menjawab dengan santai.
"Permisi bu mau cuci muka,lagi." Ucap gue dengan nada yang sedikit menyindir.
Untungnya si guru sialan itu langsung melakukan KBM. Tanpa memerdulikan anak kelas,gue nyelonong keluar untuk pergi ke kamar mandi.
Setelah gue membasuh muka, gue menatap cermin seksama. Gue nyadar kalo muka gue biasa banget. Dan mana mungkin ka alfi suka sama gue.
Halu banget.
Dengan langkah pelan, gue kembali ke kelas. Walaupun sebenernya gue males banget ke kelas. Ya jelas gue bete sama bu tiwi yang ganggu tidur gue. Juga nela, kenapa dia gak bangunin gue.
Anak kelas juga tuh, gak ada yang peduli, padahal hari ini kan hari ulang tahun gue.
Gue bener-bener frustasi,dan kayaknya butuh udara segar. Ara pernah bilang kalo sekolah ini punya rooftop, lokasinya diatas laboratorium komputer.
Kenapa gue gak kesana aja?
Tapi kayaknya gue harus buang jauh-jauh dulu keinginan gue itu. Ya , gue gamau berurusan sama guru itu. Gak banget deh.
Gue ketuk pintu kelas dan masuk. Dan gue mendapati anak kelas yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, mulai dari nonton drakor , mabar mobile legend , tidur, benerin kerudung , main cacing , joget joget kpop, macem-macem deh.
Sontak gue heran kemana perginya tu guru ngeselin. Walaupun bersyukur sih. Gue duduk di bangku dan mendapati nela lagi denger musik dengan mata tertutup. Ponselnya menyala dan menampilkan judul lagu yang sedang ia putar.
Fana merah jambu - fourtwenty
Anak indie banget asli
Jelas gue masih gengsi sama dia karena dia gak inget hari ini hari ulang tahun gue, tapi gue paksain karena gue penasaran. Iseng, gue klik tombol pause di hp nya. Dan otomatis lagunya berhenti, gue berhasil dia pun menyadari itu.
"Apasih ganggu aja" gerutunya.
"Si rempong kemana?"
"Bu tiwi maksut lo?"
"Hm."
"Jemput anaknya di bandara"
Seketika mata gue berbinar-binar, mendengar jawaban nela bikin hati gue cerah lagi. Sepertinya hari ini tuhan berpihak sama gue.
Jelas gue langsung melesat cepat menuju lab.komputer. Mencari tempat yang menurut gue cocok dijadikan pelarian.
🌑🌑🌑
Dewi menaiki anak tangga satu persatu, senyumnya tak pernah pudar sekalipun lelah. Matanya kembali berbinar mendapati pemandangan yang sekarang ia liat.
"Jadi ini rooftop sekolah"
"Keren banget asli" ucapnya.Rooftop itu berada di sebelah kelas kosong yang sudah tidak terpakai. Biasanya jika ada salah satu kelas yang di renovasi, maka sementara murid kelas akan melakukan kbm disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM A FAR
Teen FictionWalau hanya dari kejauhan,aku tak apa. Asal bisa melihat senyummu, itu sudah cukup untukku.