Intro lagu 'sampai jadi debu' yang di populerkan oleh banda neira menggema dalam ruangan berdiameter 6x6 itu.
Bagi dewi, sabtu malam atau malam minggu adalah sebuah waktu dimana ia mendapatkan ketenangan. Tanpa harus memikirkan tugas sekolah.
Pintu kamarnya tekunci rapat dan tak seorangpun boleh menganggu ritualnya tersebut.
Ia beranjak turun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membilas wajahnya yang sekarang sedang tertutup masker organik.
Dewi memutar keran dan mengaliri ke seluruh wajahnya. Kemudian dari arah luar terdengar suara orang yang menggedor-gedor pintu kamarnya dengan keras.
Dengan kesal dan geram ia menuju sumber suara tersebut.
"Kak dewiiiii cepetaaan turun di panggil mamah!" teriak faza samar terhalang pintu.
Faza adalah adik perempuan dewi, umurnya saat ini adalah 10 tahun. Dan faza adalah satu-satunya orang yang berani mengganggu dewi. Tentunya mereka sudah sangat sering bertengkar.
Dewi bukan tipe kakak yang menunjukkan kasih sayang kepada adiknya dengan terbuka. Walaupun perkataan dewi terkadang membuat perdebatan kecil dengan faza , namun sebenarnya dewi sangat menyayangi adiknya.
"Berisik bgt, apasih?" Gerutu dewi kesal sembari membukakan pintu kamar.
"Tuh dipanggil mamah."
Dewi memutar bola matanya malas. Dengan masih mengenakan baju tidur berlengan pendek bermotif beruang, dewi menuju kamar ibunya.
Setelah sampai, ia mendapati ibunya sedang bermain bersama zaky dan zayn yaitu adik laki-laki kembarnya.
"Kenapa mah?"
"Ini dew, mamah lagi kepingin martabak manis, kamu beliin yah yang di depan alfamart deket smp kamu itu." Pinta lita.
"Yaelah mamah kayak orang hamil aja banyak maunya."
"Yaauda sini mana uangnya" ujar dewi lagi.
Lita memberikan satu lembar uang lima puluh ribuan kepada dewi. Kemudian dewi kembali ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Karena sangat tidak memungkinkan jika ia harus keluar dengan memakai piyama seperti itu.
Baru dua langkah dewi keluar dari pintu kamar ibunya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumahnya. Kemudian dewi membanting arah jalannya menuju pintu.
Saat ia membuka pintu, wajah dewi berubah terkejut. Ia kira yang mengetuk pintu adalah ayahnya. Tapi nyatanya yang saat ini berada dihadapannya terdapat kakak kelasnya, faiz.
Dewi keheranan bukan main. Ada apa faiz mencarinya hingga mendatangi rumahnya?
"Assalamu'alaikum" ucap faiz sembari memberi dewi senyum.
"Wa..alaikumsalam" jawab dewi terbata-bata.
"Kok bisa..?" ucapan dewi yang berniat bertanya diputus oleh faiz.
"Gue tau alamat lo dari ara" sanggah faiz cepat.
"Ooh, terus ngapain kesini?"
"Mau ketemu sama mamah lo"
"Hah apasih kak,kenalan kok sama mamah gue, kenapa gak sama sodara-sodara gue aja yang jomblo?"
"Biar lebih deket sama camer" ucapan faiz yang seketika menyambar dewi.
Dewi masih mencerna ucapan faiz barusan, dewi tidak sebodoh itu. Namun dia juga tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa faiz menyukai dirinya.
"Yaudah sini masuk." ujar dewi membuka pintu lebih lebar memberi jalan untuk faiz masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM A FAR
Teen FictionWalau hanya dari kejauhan,aku tak apa. Asal bisa melihat senyummu, itu sudah cukup untukku.