04//Last Wish

48 12 4
                                    

"Berjalan-jalan maksudmu apa manusia heh?!" Bentak Gahyeon

Saat ini mereka berada di puncak gunung dan coba kalian bayangkan betapa panasnya saat ini? Hell dude! Ini sudah hampir pukul 12 dan Hendery mengajak jin cantik seperti Gahyeon naik gunung?

Ah Gahyeon sekarang tahu kenapa Hendery terlihat buluk.

"Ini namanya jalan-jalan sehat, lagipula ini melatih stamina dan bisa membuang lemak loh" ujar Hendery dengan senyum dan kembali naik

Gahyeon yang tak mau ambil pusing segera mengaktifkan mode jin terbang

Hendery menengok ke arah Gahyeon dengan sebal "Ayolah! Sekali-kali kau harus mencoba menjadi manusia"

Gahyeon memutar bola matanya malas "Tidak mau dan tidak akan pernah mau"

Hendery mengangkat bahunya masa bodo dan meneruskan hiking tak bergunanya, setidaknya itu menurut Gahyeon.

Akhirnya mereka sampai ke puncak gunung, sekarang sudah jam 4 sore dan langit masih menyisakan matahari tapi tidak seterik tadi siang

"Sebentar lagi matahari terbenam." Ujar Hendery

Gahyeon menengok "Lalu?"

Hendery tersenyum kemudian "Aku punya harapan jadi aku kemari, kenapa memang?"

Gahyeon membuang napas lelah "Kau lupa aku siapa? Apapun permintaanmu pasti akan ku kabulkan, Dery"

Hendery tersenyum pedih "Apa kau bisa menghidupkan kembali kakakku, Gahyeon?"

Gahyeon menatap Hendery kemudian menghembuskan napas pelan "Tidak, aku tidak tahu harapanmu itu dan aku kira kau anak tunggal"

"Aku anak paling bungsu dan punya tiga kakak perempuan" ujar Hendery pelan

Gahyeon menatapnya seperti menanti kata selanjutnya yang akan diucapkan pemuda di sampingnya itu

"Kakakku ada yang menjadi model, fotografer dan seorang staff artis. Dua dari mereka sekarang sudah tinggal terpisah dariku dan orangtuaku tapi kakak pertamaku— meninggal dalam kecelakaan besar" lanjut Hendery

Gahyeon menatap pemuda itu iba, kasihan Hendery. Ia tidak tahu kenapa ia bisa bersimpati begini dengan manusia padahal jin itu susah sekali mempunyai emosi

Gahyeon kemudian tersenyum dan menepuk bahu Hendery pelan "Aku yakin kakakmu sudah bahagia disana dan aku yakin dia juga ingin adik-adiknya yang disini bahagia, bukan begitu?"

Hendery mengangguk "Terima kasih Gahyeon."

Gahyeon membalas "Tentu."

















"Hyeon, apa kau bisa membuat Lucas putus dengan pacarnya?" Tanya Hendery tiba-tiba

Gahyeon mengernyit tidak mengerti "Apa maksudmu?"

Hendery menjilat bibirnya yang tampak kering sambil mengusap tengkuknya "Euh, kemarin aku melihat pacarnya itu jalan dengan pria lain dan aku takut Lucas sakit hati"

Gahyeon tersenyum "Ah aku mengerti, kau pasti ingin menyelamatkan sepupumu itu dari wanita ular itu kan?"

Hendery menggeleng "Bukan, aku tahu Lucas dengan baik dan kalau sampai ia tahu bahaya sekali"

Gahyeon mengernyit "Bahaya maksudmu?"

Hendery menghembuskan napasnya pelan "Lucas orang yang kasar dan banyak mantan-mantannya yang ia pukul dan yah begitulah"

Gahyeon mengangguk "Baik, itu gampang serahkan saja padaku"

Hendery kemudian tersenyum "Terima kasih, Gahyeon."

「outlook」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang