Happy read...
*******
Tok tok tok..
Masuk
Ceklek
"Kalian lagi?? Hufp.. gak bosan apa masuk bk mulu" ucap bu angel - guru bk- frustasi dengan kedua anak muridnya ini yang selalu masuk ruang bk
"Ya bosan lah" batin thea
"Huh.. sekarang apa lagi?" Tanya bu angel
"Dia tuh bu duluan, saya gak salah apa apa kok" ucap rissa dengan muka memelas + muka yang tidak karuan, bukan membuat orang yang melihatnya prihatin malah jadi melihatnya jijik
"Drama queen" gumam thea yang di dengar rissa
"Tuh bu dia ngatain saya lagi bu" ucap rissa membuat bu angel jengah sendiri kepada murid satunya ini yang drama queen
"Sudah sekarang kalian ibu hukum, rissa kamu bersih kan toilet perempuan dan ganti baju kamu, saya jijik melihat penampilan kamu sekarang" ucap bu angel sarkas, mendengar itu thea menahan tawanya agar tidak meledak sedangkan rissa menundukan wajahnya malu
"Dan kamu thea kamu bersihkan psrpustakaan saya sudah memberi tau penjaga perpus" ucap bu angel
"Loh kok dia di perpus sih buk" protes rissa
"Karena saya tidak ingin kalian satu ruangan pasti tidak akan selesai, sudah sana" ucap bu angel, lalu keduanya pun meninggalkan ruangan itu dan melakukan tugas masing masing
*****
Di dalam perpustakaan, thea membersih kan buku buku yang ada hingga ia bosan, karena perpus saat ini sepi ia mengambil salah satu buku dan membacanya. Sebenarnya ia tidak terlalu suka membaca namun entah kenapa ia ingin sekali membaca sebuah buku yang sendari tadi di lihatnya, letak buku itu ada pada rak atas dan tempatnya pun bagian belakang yang jarang sekali orang tempati mencari buku
Matanya selalu terfokus pada buku bersampul biru dan sedikit kusam itu, lalu di ambilnya dan di bacanya sampulnya 'elemen' dengan sedikit tertarik thea membacanya, di dalam buku itu menjelaskan pengertian elemen, berbagai macamnya, cara mengendalikannya pokoknya berkaitan tentang elemen hingga waktu pulang baru lah ia sadar telah lama di dalam perpus. Beranjak bangun dan bersiap pulang namun ia berfikir lagi untuk membawa buku itu
"Bawa gak ya?emm.. bawa aja deh kayaknya seru" akhirnya di bawa buku itu tanpa sepengetahuan penjaga perpus..
"Thea.." panggil seseorang setelah melihat thea keluar dari perpus
"Lu lama banget sih" ucap mia setelah sampai di hadapan thea
"Ya maaf tadi gue ke asikan membaca jadi lupa waktu" ucap thea
"Membaca? Sejak kapan lu suka membaca? Ngeliatnya aja lu langsung ngantuk juga sok sok an membaca.. udah yuk pulang" ucap mia di balas anggukan thea, mereka pun pulang..
*****
"Aku pulangg..." ucap thea setelah tiba di rumahnya dan langsung di sambut tatapan dari mom dan dad nya membuat thea ngeri
"Pasti ada yang gak beres nih" batin thea gak enak
"Thea sini" ajak mom, thea mendekat dan duduk di samping mom nya
"Apa benar kamu berkelahi lagi thea" ucap daddy dengan suara tenang namun tersirat sesuatu yang mengerikan
"Eh..em..a..ya..iya" dengan gugup thea menjawab
"Hufpp.. thea apa lagi yang kau perbuat nak" dengan lelah arthur bertanya
"Itu bukan salah ku" ucap thea tenang
"Sudah lah, aku lelah kau masuk sana istrahat" dengan lelah arthur bangun dari duduknya menuju kamar di okuti ail namun sebelum itu
"Sayang istrahatlah nanti mommy panggil makan malam"
"Baik mom"
Thea naik kekamarnya mengehempaskan badanya di kasur sejenak sebelum beranjak masuk kamar mandi
"Hem.. seperti ada yang aneh tapi apa" dengan berfikir thea memandang air yang mengalir dari shower dan memfokuskan pikirannha pada air itu hingga..
Glub..glub..
Air itu melayang membentuk sebuah gumpalan dan melayang menuju arahnya masih dengan terkejutnya thea mencoba memutar tangannya terjadilah air itu berputar di atasnya hingga ia mengepalkan tangannya dan..
Byurr
Air itu pecah membuat thea mengerjapkan mata tidak percaya
Dengan cepat ia menyelesaikan mandinya memakai baju lalu turun kebawa karena sebentar lagi waktunya makan malam
*****
"Mom dad" dengan tergesa gesa thea turun menemui orang tuanya
"Hay honey sini duduk" ucap ail
"Mom dad aku..aku..ada..ada yang ingin ku tunjukan" ucap thea terbata bata, arthur dan ail saling pandang
"Makan dulu nanti kau tunjukan apa yang ingi kau tunjukan"
Thea dan kedua orang tuanya makan dengan hikmat hingga selesai
"Mom dad, aku.. aku rasa aku punya kekuatan" ucapnya sambil melihat respon orang tuanya namun yang di dapatnya hanya tatapan biasa biasa saja
"Apa apaan ini, mereka tidak terkejut?" Batin thea
"Lalu?" Pertanyaan itu terdengar biasa
"Lalu? Ya itu luar biasa tapi kenapa kalian biasa saja" tanya thea heran, arthur dan ail saling pandang dan melempar senyuman lalu ail menggerakan tangannya kedepan thea dan keluarlah api yang melesat di hadapan thea namun, dengan reflek thea mengangkat tangan untuk melindungi wajahnya namun air terangkat dan seperti menjadi tameng di depan thea air itu padam
"Air.. bagus" ucap arthur lumayan bangga
"A..apa tadi mom mengeluarkan api" tanyannnya di balas anggukan kepala dari ail dan arthur
"Lalu apa dad juga punya?"
"Ya"
"Apa?"
"Api juga"
"Wow dad dan mom punya kekuatan api dan aku terlahir air" pernyataan itu membuat ail dan arthur sedikit bersalah jika dia tau yang sebenarnya
"Itu adalah elemen sayang seseorang seperti kita pasti memilikinya satu, dua elemen atau pun lebih tapi sering terjadi hanya memiliki dua paling banyak" jelas arthur di balas O ria dari thea serta mengangguk
"Hemm sudah selesai bukan" ucap ail memecah keheningan
"Bersiap siap dan berkemaslah thea" setelah mengatakan itu arthur meninggalkan thea yang cengo serta ail yang diam di sampingnya
Tbc.
Hay hay guys iss kok gak jawab aku ngambek nih.. hehehe gaj gak becanda..
Guys seperti biasa jangan lupa ninggalin jejak ya seperti vote and comen karena itu juga butuh buat authornya terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The nine tailed of white fox
Fantasymungkin ini sudah menjadi takdir ku.. Apa pun yang terjadi sudah tugasku melindungi mereka dan dia.. ............ 'No plagiat' Dikira gak ngeres apa ini otak mikir jalan cerita, ini murni dari otak cantiku ini meski pun ada dikit inspirasi dari buku...