TNTWF 8(++)

13 1 0
                                    

Maaf ya buat yang di bawah umur mohon menyingkir karena adegan ini cukup vulgar jadi mohon adek adek bisa skip ke capter selanjutnya

*Kawasan 15++*

Kalau ada yang baca tanggung dosa masing masing ya author dah ngingetin
Happy read..
(Typo bertebaran)
.
.
.
.
.

Malam yang gelap, angin berhembus menghantarkan hawa yang dingin kepada semua orang terutama kepada gadis berpiama maroon yang benar benar terlelap dalam tidurnya.

Kriek..

Pintu balkon terbuka menampilkan sesosok pria dewasa, yang perlahan masuk memperhatikan gadis yang telah di takdirkan untuknya, aroma mawar yang bercampur vanila memnuhi indra penciumannya

"Mate"

Perlahan duduk di sisi kasur memperhatikan gadisnya, miliknya, belahan jiwanya. Mengelus lembut kepala gadis itu serta memperhatikan secara intens wajah putih bersih itu pipi yang sedikit cabby, bulu mata yang lentik, hidung mungil namun mancung lalu beralih pada bibir tipis nan menggoda

"Sean, mate ku sangat cantik sean"

"Mate kita naes, mate kita"

"Baiklah mate kita, sean lihat wajah itu mata, hidung, pipi dan.....bibir itu, sean biarkan aku mencobannya sean ku mohon"

"Hey kau memohon?"

"Sekali saja"

"Baik sekali saja dan jangan melakukan hal lebih"

"Baik"

Perlahan mata hitam itu tergantikan mata biru menandakan jika naes yang mengambil alih tubuh sean

"Mate"

Naes perlahan mendekatkan wajahnya hingga bibir itu melekat pada bibir tipis thea menghisapnya dengan pelan lalu mengulumnya

"Grrr bibirnya manis sean aku ingin lebih"

"Tidak naes kau telah berjanji tidak akan lebih dari itu"

"Tapi kau akan menyukainya juga sean maka diam lah"

Naes memutuskan mindlik mereka lalu melanjutkan kegiatannya dirasa cukup di bagian bibir lalu ia turun ke leher jenjang nan putih itu menghirup dengan rakus lalu menciumnya dan membuat kissmark membuat thea mengerang dalam tidurnya

"Eungh.." thea mengubah tidurnya menjadi lebih telentang membuat naes bisa lebih leluasa, perlahan naik ke atas tubuh thea agar tidak terlalu menimpa gadisnya, satu ke untungan untuk sean dan naes karena thea cukup kebo kalau tidur jadi biar di gangu begaimana pun tak membuatnya terusik lain lagi jika benar benar terusik.

tangan besar itu mulai membuka satu persatu kancing piama maroon thea memperlihatkan belahan dada yang bisa di bilang cukup besar untuk gadis seusiannya putih dan tanpa penyangga membuat naes tambah bergairah. Naes yang asik melihat pemandangan itu teralihkan hingga sean kembali mengambil alih tubuhnya

"Sial sean aku ingin merasakannya"

"Kau pikir hanya kau yang mau aku pun"

"Tapi..tapi-"

Sean menutus mindlik sekarang gilirannya, menciumi belahan itu dan membuat kissmark di bukannya piama itu memperlihatkan semua aset bulat itu puting pink ke coklatan terpampang jelas seolah menantang sean untuk mengulumnya

Perlahan sean memasukan buah itu ke mulut hangatnya mengulumnya serta tangan satu lagi meremas buah yang satunya, di isapnya layaknya seorang bayi yang menyusu

"Ahh" thea mendesah ke enakan namun tidak terbangun, membuat sean ingin lebih namun di tahan agar thea tidak membenci nya tidak kah ada yang tau bahwa sendari tadi adik kecilnya sudah tegang dan yang ngilu

"Ahh tandai dalam dia sean"

"Tidak sekarang naes kita harus bersabar"

Sean memilih berhenti ia takut akan berbuat lebih, di kancingnya cepat piama itu lalu berlari ke kamar mandi di kamar itu dan ntui mendinginkan kepalanya, di rasa cukup sean kembali ke tempat tidur thea melihat gadis nya yang sudah meringkuk kedinginan sean lantas naik dan berbaring dalam samping thea memeluknya memberi ke hangatan lalu menyusul tidur setelah mengecup kepala gadis nya

"Night my honey"













Tbc.

Hareudang hareudang hareudang panas panas panas hahahaha maaf ya guys aku belum kasih yang hot nya dulu baru juga ini cerita nya pendek tapi emang kebiasaan pendek si hihihihi ok guys jangan lupa vote and commen ya, see you next time..

The nine tailed of white foxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang