20) A G A I N

26 5 0
                                    

S a t u berdatangan
dan
S a t u yang lain menghampiri

Tulisan pertama di tahun 2020 itu bulan Januari kemarin ya. Sekarang udah Maret aja. Kalau gue pikir, sebenarnya baru sebentar aja, tapi entah kenapa kalau dilihat dari apa yang gue jalanin... itu udah begitu lama.

Apa yang belum lo ketahui selama itu?

Banyak hal.

Seperti gue yang percaya kalau satu detik bisa mengubah banyak hal, gue akan ngasih lo beberapa contoh. Pertama, ketika kita melihat seseorang yang nggak jauh-jauh amat sih, diam-diam dan nggak lama-lama banget, terus dia ngeliat lo. Ya udah deh. Satu detik tolehan kepala itu... terus momen absurd yang gue rasa lo tahu.

Kedua, ketika lo udah ngerasa gatal banget di area dalam hidung lo. Berdetik-detik buat cek situasi dan amunisi buat membuatnya hilang. Satu detik buat lo kegap orang lagi ngupil.

Ketiga, satu detik buat kita think something yang emang dari awal udah ruwet.

Banyak hal yang bisa kejadian selama satu detik. Dan seperti yang lo tahu, kita nggak bertukar sapa selama dua bulan. Apa aja yang gue lakukan? Dan apa faedah dari hari-hari yang gue lewati itu?

Gue memulainya di tanggal 2 Januari 2020, awal pelajaran baru semester 2. Minggu-minggu pertama berjalan seperti biasa, belum terlalu aktif dan gue bisa bersantai sejenak bersama rekan-rekan. Nobar film horor dari Youtube (pake hape sama JBL temen sultan)  sambil dempet dempetan, atau kalau nggak gitu ya konten nggak ada guna kaya Tutorial Bernafas dan Nggak Melakukan Apa-Apa. Yang masih gue ingat di kepala gue: SAYA MASIH BISA BELI ROKOK WALAUPUN NGGAK MELAKUKAN APA-APA.

Selain itu ya tugas-tugas dan serangkaian bola kehidupan. Perintilan-perintilan masalah kecil yang kalau ditanam, dipupuk, sampai lama terus dipanen di satu waktu bisa bikin kepala keliyengan. Serangkaian tugas dan permintaan  tolong yang nggak ada habisnya.

Atau soal pra, kegiatan, dan pasca lawatan sejarah ke Kediri waktu itu. Gue menghabiskan beberapa minggu buat nyari bahan. Ke perpustakaan kabupaten, terus mau pinjam buku nggak bisa karena itu buku arsip. Nggak bisa, maka gue foto dan kalau gue cek ada ratusan foto. Gue ke sana sendirian setelah pulang sekolah. Sebenarnya capek dan kesel juga.

Satu minggu buat bimbingan kti dan turun ke lapangan. Dari sore sampai malam dan sendirian. Gue dari rumah sampai Jatisari. Udah lampunya sedikit, jalannya dilewatin bus (yang kalau gue ceritain betapa gue kget waktu bodi belakang bus ngehabisin jalan dan bikin gue keluar dari badan jalan), dan dingin gilak! Terakhir bimbingan waktu itu... gue berangkat setelah maghrib dan pulang jam setengah sebelasan. Harusnya udah selesai, tapi dua hari setelahnya gue menghabiskan masa sekolah buat dispen ngelarin kti.

Jujur, gue nggak terlalu suka nulis kti. Gue bukan orang yang suka dibatasi ini dan itu soal peraturan penulisan. Tapi ya... senggaknya gue jadi tahu apa yang nggak gue tahu sebelumnya.

Dan... setelah gue pulang dari Kediri gue ditemui agenda baru. Banyak hal yang dititipkan ke gue sampai gue lupa tugas mana yang belum gue kerjain.

Minggu-minggu ini gue kehilangan nafsu. Ada banyak pikiran soal tugas-tugas, tanggung jawab, rumah, perasaan, pertemanan, keuangan, masa depan, daaan banyak hal yang bikin gue sering tidur lebih awal. Jiwa gue berontak tentang banyak hal. Perintilan-perintilan yang gue bilang tadi kekumpul jadi satu dan berhamburan minta gue menyelesaikan mereka saat itu juga.

Nggak ada semangat yang bertahan lebih lama. Kalaupun ada, nggak lama dan lekas padam. Terus... nunggu waktu lagi buat hidup, dan lagi-lagi redup.

Gue menyadari ada hal yang salah dengan diri gue. Gue menyadari ada yang salah dengan pikiran gue.

Maret, 3 Maret 2020

T E M P O (Terlalu Emosi Membuat Pembaca Ogah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang