Tatapan

7.6K 204 6
                                    

HASIL REVISI YANG KEEMPAT!🖤

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA..


"dasar manusia jelemaan setan!"ejek dea pada reyhan.

"Apalo bilang!"ucapan dea membuat reyhan kesal, akhirnya reyhan pun mengejar hingga ditengah lapangan.

"kejer gue kalau bisa!"ucap dea yang sedang menuruni beberapa anak tangga.

"awas aja lo kalau dapet! gue makan idup- idup!"reyhan tidak mau menuruni anak tangga menggunakan kakinya melainkan ia turun dengan merosot kebawah dengan menggunakan pegangan tangga yang membuatnya menjadi cepat sampai kelantai dasar sekolahnya.

mereka pun terus berlarian saling mengejar satu sama lain, hingga dea pun tak menyadari bahwa sebuah batu telah menantinya, karena sibuk berlari akhirnya ia pun memijak batu tersebut dan membuat nya terjatuh, ralat! hampir jatuh maksudnya karena dari belakang reyhan dengan sigap meraih tubuh dea hingga membuat mereka saling bertatap dengan jarak yang sangat dekat hanya hidung mereka lah pembatasnya saat ini.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

mereka pun tersadar.

"eh dasar lo, sengaja ngambil kesempatan dalam kesempitan!"dea meraup wajah reyhan dengan tangannya.

"udah dibantuin bukannya terimakasih, malah ngatain!"reyhan melepas tubuh dea hingga membuat dea terjatuh.

"ADUHH! dasar laki-laki jelemaan setan! gapunya perasaan!"dea membersihkan roknya yang sudah kotor karena ulah reyhan.

"dasar nenek lampir! udah ditolongin bukannya terimakasih, malah ngatain! SUKURIN SANA!"ucap reyhan.

"lo ngatain gue apa tadi?"dea geram dengan ucapan reyhan.

"nenek lampir, emang kenapa?"ucap reyhan dengan wajah yang sama sekali seperti orang yang tidak memiliki dosa.

"udah gapunya perasaan! sekarang malah ngatain gue nenek lampir!" ucap dea tak terima.

"lo sendiri ngatain gue jelamaan setan."reyhan membela dirinya.

"kalau itu emang bener dan itu FAKTA!"ucap dea sembari menunjukkan jarinya tepat diwajah reyhan.

"yaudah berarti lo nenek lampir."balas reyhan.

"REYHANNN!"teriak dea yang begitu menggelegar.

"apa? mau dibeliin balon? beli sendiri sana."jawaban reyhan yang selalu membuat dea kesal.

"lo bisa gak sih sehar-"tiba tiba suara bu leni membuat dea tidak melanjutkan perkataannya, 

"REYHANN! DEAA! KENAPA KALIAN MASIH JUGA RIBUT! CEPAT HORMAT BENDERA SAMPAI PELAJARAN SAYA SELESAI, SEKARANG!" teriakan bu leni membuat mereka tersadar akan hukumannya.

mereka berdua pun sadar dan segera berlari menuju tiang bendera yang posisinya tepat ditengah lapangan, dea mengambil posisi hormat sembari berdiri tegap menghadap tiang bendera begitu pun juga dengan reyhan. tetapi selama hukuman berjalan dea hanya mengoceh tidak jelas yang membuat telinga reyhan menjadi panas. reyhan pun menggunakan jari telunjuk nya untuk menutupi mulut dea karena ocehan tak jelas darinya.

"panas banget sih! ga mikir apa panasnya kaya gini, ya allah kalau aja ada es turun dari langit beneran gue minum sampe abis deh, haus banget nih."dea terus menerus mengeluarkan ocehan tak jelas dari mulutnya.

"bisa diem gak?"reyhan menutup mulut dea dengan jari telunjuknya agar ia memberhentikan ocehan tak jelas nya itu.

dea menatap reyhan "ih gausah pegang mulut gue, bau tau ga!"dea melepaskan tangan reyhan yang menutupi mulutnya.

"makanya diem, ngoceh aja dari tadi, sakit nih kuping!"reyhan menunjukkan bahwa telinganya sudah meleleh akibat mendengar ocehan dari dea.

"gue panas, haus juga, liat nih keringetan!" dea menunjukkan bahwa wajahnya saat ini sudah dipenuhi oleh keringat yang membasahi tubuhnya.

reyhan menatap dea, lalu diambilnya sebuah tisu didalam sakunya "kan udah gue bilang bisa diem gak sih, kalem dikit sedikit aja gue liat kekaleman lo, bisa?" reyhan mengelap semua keringat yang sudah memenuhi wajah dea saat ini.

dea terdiam sejenak memandangi reyhan "sok baik banget."ucap dea sembari mengalihkan pandangannya yang semula menatap reyhan.

"gue baik salah, gue jahat juga salah. mau lo apasih nenek lampir!"ucap reyhan, ia tak habis fikir semua yang lakukan selalu salah di mata dea, si nenek lampir itu.

"mau gue? mau gue lo gapernah hadir dalam kehidupan gue, bikin kesialan gue nambah tau lo!"ucap dea.

"oke! mulai sekarang kita gak temenan!"lanjut reyhan.

"yang mau temenan sama lo siapa? gue? ga banget ih!"ucapnya, dan reyhan pun tak lagi membalas perkataan nya.

saat matahari semakin memancarkan sinarnya, kehausan semakin melanda tenggorokan dea, rasanya ingin sekali minum segalon sampai habis. disaat kehausan semakin melanda tiba-tiba saja fadly datang membawa sebotol air minum untuk reyhan, dea yang melihat air minum reyhan yang masih banyak tersisa timbul di benaknya ingin berbaikan dengan reyhan, tapi hanya sementara. untuk mengambil minuman itu saja agar ia dapat menghilangkan dahaganya.

"sebotol minuman untuk teman gue."fadly datang membawa sebotol air minum untuk reyhan.

"tau aja lo."reyhan mengambil minuman itu, lalu memandangi dea seakan ia sedang mengejek dea.

"nah, terimakasih banyak teman!"ucap reyhan sembari memberikan botol yang masih banyak tersisa air itu kepada fadly.

"eh dea, gak haus dey?"pertanyaan fadly benar-benar tidak masuk di akal, sudah tahu sepanas ini masih juga bertanya.

"siapa dea? lo kenal fad?"tanya rey, seolah olah ia tak mengetahui keberadaan dea disampingnya.

"bego! itu disamping lo."fadly menoyor kepala reyhan.

"gak, gaada yang namanya dea disini, gue cuma sendiri."reyhan meyakinkan ucapannya.

"gimana nih gue harusnya pake banget, kayanya tu orang beneran marah deh karna ucapan gue tadi mungkin ya? apa gue peluk aja ni orang dari belakang? siapa tau luluh, HAHA."batinnya, dan benar saja ide brilian dea membuat reyhan luluh dibuatnya, tentu saja siapa yang gak luluh tiba tiba dipeluk dari belakang apalagi dengan wanita secantik dea? tetapi bukan karena dipeluk dea reyhan memberikan minum kepadanya tetapi memang sedari tadi ia ingin memberikan minum itu kepada dea, hanya saja ia sedang menguji dea. tak mungkin kan ia biarkan seorang wanita kehausan disana.

"gue minta maaf, kita temenan deh."dea spontan memeluk reyhan dari belakang, hal ini membuat reyhan terkejut dibuatnya.

"asik peluk-pelukan."sambung fadly.

"gak salah denger nih gue?"reyhan menaikkan salah satu alisnya.

"wangi juga ni orang, padahal udah keringetan."batin dea.

"gue aussss."dea meringis dalam keadaan yang masih memeluk reyhan, hal ini membuat reyhan langsung memberikan minuman itu kepada dea.

"nih," reyhan memberikan minuman itu kepada dea, dea pun mengambil minuman itu dengan sangat cepat. reyhan yang melihat dea tertawa kecil ia menjadi gemas, rasanya ia ingin mencubit pipi dea hingga terlepas.

"aus banget?"pertanyaan reyhan membuat dea malu, lalu mengalihkan wajahnya dari reyhan.

"ngapain ngeliatin gue!"ucap dea, ia sebenarnya tak marah ia hanya malu dipandangi seperti itu oleh reyhan.

"kan ilang lagi kalem nya."reyhan berdiri meninggalkan dea.

dea menahan tangan reyhan" ayem sorii."dea tersenyum.

"gini kan cakep kalau senyum."batin reyhan.

"bilang apa sama gue?"tanya reyhan.

"Sama-sama reyhan!"jawabnya, lalu dea melanjutkan minumnya hingga air itu habis. reyhan yang melihat tingkah dea hanya bisa menggelengkan kepalanya.




GIMANA PART EMPAT NYA SETELAH DIREVISI? SUKA GA? SEMOGA SUKA YA!🖤

MY ENEMY IS MY PERFECT HUSBAND (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang