"kamu kenapa sih dek? daritadi abang lihatin, senyum mulu."
yujin mengerjapkan matanya, menoleh kepada pemuda di sampingnya yang sudah memasang tampang penuh tanya.
"emang aku senyum ya daritadi?" tanya gadis itu balik.
"halah, sok gak nyadar. dasar anak remaja, lagi jatuh cinta mukanya gak pernah kekontrol."
tok! tok!
percakapan itu terhenti seketika, kedua insan itu malah saling mengalihkan pandangan. seongwoo berusaha fokus pada tontonannya di tv, sedangkan yujin langsung buru-buru mengecek handphonenya.
tok! tok!
"dek, bukain!" perintah seongwoo akhirnya.
"abang lah, kan abang yang kakak!" yujin menolak, bahkan tangannya ikut disilangkan. pertanda bahwa dirinya sangat tidak ingin untuk sekedar memyambut tamu di depan pintu rumahnya.
"puding, ini kak juno." suara itu bukan lagi berasal dari kak seongwoo yang mengoceh ataupun yujin yang menolak.
"gih, sana." seongwoo dengan tawanya langsung mengusir sang adik yang memasang muka bete, "cepet jadian, ya, adik manisku."
"ogah."
terpaksa, kakinya mulai melangkah menuju arah suara. yujin mendengus, merasa kesal kenapa yang datang harus pemuda itu.
cklek!
"ding, ayo bicara. di teras aja." begitu pintu dibuka, junho malah memerintah seenaknya. padahal yujin mengira tetangganya itu bakal memintaa maaf masalah tadi.
"kenapa, sih?" tidak ingin berbasa-basi, yujin langsung bertanya. moodnya berubah drastis ketika berhadapan dengan junho yang menatapnya penuh curiga.
"tadi kamu pulang sama siapa? sama cowok yang waktu itu, ya?" tanya pemuda itu tegas.
"iya."
"kakak kan udah bilang, kamu gak usah deket-deket sama—"
yujin memotong perkataan junho, "terus aku harus selalu nungguin kakak? kak juno sendiri yang nyuruh aku pulang sendiri. percuma tau gak aku nungguin setengah jam di kelas."
"kamu ngerti kan kalimat kakak, pulang sendiri. bukan sama cowo yang kemarin."
yujin mengepalkan tangannya, berusaha menahan emosi yang terus menerus menderu di dalam hatinya. dia gak mau berantem lagi sama kak juno, tapi kenapa akhirnya selalu sama?
gadis itu menghela napasnya, memutuskan untuk kembali berbicara, "aku gak pernah minta cowok itu untuk jemput aku, dia yang tiba-tiba ada di gerbang sekolah. aku gak pernah minta dia, dia yang anehnya selalu ada."
junho terdiam, menatap lekat-lekat gadis di hadapannya. "kamu suka sama dia?" tanya pemuda itu serius.
yujin menggeleng, sudut bibirnya perlahan terangkat ke atas. dia tersenyum, sebelum akhirnya kembali membalas, "menurut kakak gimana? emangnya aku kelihatan suka sama cowok itu?"
"gak tau lah, kakak gak peduli."
mendengar jawaban dari junho, yujin kembali memaksakan senyuman di wajahnya. "aku mau tidur, kak juno pulang aja," putusnya kemudian.
sebelum benar-benar kembali masuk ke rumahnya, yujin kembali menoleh ke arah junho, "aku suka sama kakak. maaf kalo selama ini aku kayak anak kecil yang selalu manja deket kakak, maaf. tapi kak juno tenang aja, mulai besok aku bakal mandiri, dadah!"
dan setelahnya, junho kembali terdiam. tidak tau harus berbuat apa selain melihat ruang obrolan di hpnya dengan doyoung—teman yujin yang berisiknya minta ampun itu.
doyoung
"gua emang bego."
—
yang berminat untuk bertemu dengan minhee, yujin, dan junho dalam versi lokal, bisa mampir ke book sebelah ya.
terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
ica ica✓
Fanfiction(𝘧𝘵. 𝘬𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘪𝘯𝘩𝘦𝘦, 𝘢𝘩𝘯 𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯) -kata orang sih, iseng-iseng berhadiah. coba tanya minhee, bener ga? [!] lowercase