pulang dari nonton, sampe di rumah, minhee langsung disambut oleh tatapan bang jaemin yang lagi di teras sambil sebat bareng bang haechan dan jeno—teman jaemin sedari sma.
"buset, habis malmingan sama pacar ya lo?" haechan langsung melontarkan pertanyaan. bukan tanpa alasan, dari raut wajah minhee ketika membuka pagar sampai nyaris membuka pintu rumah—terlihat jelas senyumannya tidak pernah luntur.
jaemin mendengus, menoyor kepala haechan yang ada di sampingnya. "ngadi ngadi bener pertanyaan lo, chan. mana ada yang mau pacaran sama tukang rebahan kayak dia."
"yaelah jaem, dilihat dari lubang sedotan juga mendingan minhee daripada lo kali," sahut jeno.
minhee tertawa, menyentuh lehernya sendiri tanda salah tingkah. "iya bang, hehe," jawabnya disertai cengiran. makin membuat jaemin mau muntah dengernya, pake diiyain segala lagi, batin pemuda itu.
sebagai abang yang masih dianggap, jaemin ini setia banget jadi pendengar cerita minhee. kadang adeknya itu goleran di kasur miliknya, terus ngoceh gak jelas, berakhir sambat—ngeluarin semua unek-unek dan pikirannya ke jaemin tiba-tiba.
makanya selain woojin, jaemin ini salah satu orang yang ngasih wejangan ke adeknya. poin tambahan, jaemin khatam kamus cewe, beda sama woojin.
"sini duduk," jaemin menyuruh minhee duduk, "chan geseran, sekalian matiin rokok lu pada ya. minhee gak kuat asep rokok."
minhee nurut aja, langsung duduk di samping jaemin sambil menyenderkan badannya ke tembok.
"lo beneran udah pacaran, dek?" jeno bertanya.
"iy—" minhee baru saja berbicara. namun jaemin langsung menyela dengan menutup mulut pemuda itu.
"nembak aja belum, dia kan cupu," balas jaemin santai, "gimana? ada perkembangan?" lanjutnya, kali ini berhasil memberikan pertanyaan setelah daritadi didahului teman-temannya sendiri.
"udah confess."
suasana hening seketika. haechan membuka mulutnya, memasang tampang bloonnya seperti biasa. jeno terdiam—merasa kalah saing karena dia cuma bisa mengagumi dari jauh. dan jaemin yang tersenyum bangga mendengar jawaban adeknya itu.
"terus? diterima, kan?" tanya jaemin lagi. sorot matanya memancarkan harapan yang besar akan kalimat yang akan keluar dari minhee sendiri.
"gak tau," jawab minhee. pemuda itu menunduk, menaruh wajahnya di antara kedua lututnya. mendadak merasa sedih mengingat peristiwa tadi.
"gak tau gimana, sih? lo gak nembak dia? cuma confess doang?"
"iya ... "
jaemin menghela napasnya panjang, bersiap menceramahi adeknya. tapi jeno menggeleng, berkata lewat bibirnya tanpa suara, biarin aja, adek lo hebat kok.
berkat jeno, jaemin menepuk kepala minhee pelan, senyum muncul di wajahnya, "gapapa, lo keren. perasannya gimana setelah bilang itu ke cewe yang lo taksir?"
minhee menggigit bibirnya, sedikit ragu untuk membicarakan hal ini karena malu akan eksistensi haechan dan jeno yang ada.
"gua seneng, bang. lega banget," jawab pemuda itu akhirnya.
"tuh jen denger, kapan lo mau confess ke siyeon? HAHAHA," celetuk haechan iseng, mengompori jeno yang serius banget denger minhee cerita.
"bacot haechan. dek, lo pas confess gitu ngerencanain dari awal gak sih?" tanya jeno, kepo sendiri. mau berguru dari adeknya jaemin dulu, soalnya kalo nanya jaemin pasti ngaco banget dah jawabannya.
"kagak sama sekali, bang. kayaknya tuh kalimat keluar aja setelah cewek yang gua taksir bilang mau move on sama cowok yang dia suka dulu. terbukti, habis confess gua malah malu banget."
"anjir, jago juga lu hee sebagai pemula dalam hal percintaan," puji jaemin, memberikan tepuk tangan kecil sebagai selebrasi.
"buah kagak jatuh jauh dari pohonnya, sih," sindir haechan.
"hp gua geter," ujar minhee, "bentar ada telepon dari gebetan, nanti gua lanjut cerita," katanya yang kemudian berlalu memasuki rumah. memilih untuk duduk di ruang tamu.
sementara di teras, haechan kembali berbicara, "jaem, lu kagak ada niatan bantu si minhee jedor tuh cewek nanti?"
"idih ngapain, mendingan lu pada bantuin gua jedor minju dah. mau cari tanggal bagus dulu nih gua pas nembak."
"asu," hina jeno.
—
yuding cantik pacarnya siapa? jangan lupa iz*one mau comeback!
KAMU SEDANG MEMBACA
ica ica✓
Fanfiction(𝘧𝘵. 𝘬𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘪𝘯𝘩𝘦𝘦, 𝘢𝘩𝘯 𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯) -kata orang sih, iseng-iseng berhadiah. coba tanya minhee, bener ga? [!] lowercase