Chapter 8

165 10 2
                                    

Keesokan harinya....

"Ma Dhea berangkat dulu ya" Pamit Dhea kepada mama nya
"Iya sayang hati hati" Jawab Mama Dhea

Tak membutuhkan waktu lama Dhea akhirnya tiba di Smansaka dan Adelia the geng sudah stay didepan gerbang dengan gaya yang menyeramkan #bhaks menyeramkan

"Woe Dhea udah dateng cabut ke kelas yok" Ajak Tiara
"Lo pada nungguin gue?" Tanya Dhea
"Iyes babe" Kirani yang menjawab sambil merapikan rambut kepangannya
"Alay anjir" Celetuk Dhea
"Buruan yok mau ngapain coba disini lama lama ntar dikira mo ngejablay haha" imbuh Dhea

Kemudian Dhea dan Adel the Geng menuju kelas nya. Sesampai dikelas pun Dhea teringat akan kejadian kemarin malam bagaimana dia diantar pulang bersama Galih sedangkan berangkat ke Restaurant bersama Akbar.
'Akbar gimana ya? Dahlah bodo amat ' pikirnya

"Eh lo bar udah dateng aja lo" Sapa Dhea yang malah diacuhkan oleh Akbar dan Akbar pun keluar kelas
'anjir berasa menyapa sebuah patung, apa gegara semalem gue tinggal ye. Sekarang gue kejar apa engga ya bingung gue' batin Dhea dan Dhea putuskan untuk mengejar Akbar
"Bar lo kenapa si" tanya Dhea sambil ngos ngos an mengejar akbar
"Pikir aja sendiri" Akbar menjawab dengan ketus dan melengos ka wajahnya ke arah lain
"bar sorry kemaren malem pas makan malem tiba tiba gue ada problem di rumah jadi ga sempet kabari lo" Tutur Dhea
"Emangnya aku peduli gitu?" Tanya balik Akbar dan perlahan melangkah meninggalkan Dhea
"Ih bodo amat lah" Ujar Dhea kemudian

2 minggu berlalu

Hubungan Dhea dengan akbar pun semakin renggang selama beberapa minggu. Dan Dhea sekarang malah diantar jemput oleh Zidan, lengkapnya Zidan Lexander sang ketua geng anak jalanan. Zidan yang sangat protektif dan Dhea yang periang bila bersama Zidan, contohnya pada kejadian ini

"Eh by" Sapa Zidan kepada Dhea dengan panggilan barunya
"Paan? Jijik bangsat" Lontar Dhea
"Sante dong by" Kalem Zidan
"Iya dah, ada apa?"
"Ini ntar jangan pulang dulu ya by, gua mau ajak lu ke suatu tempat" Kata Zidan
"WAHH MAU KEMANA NICH" teriak Dhea
"Kepo dah" Ujar Zidan sambil mencolek hidung Dhea
"Buruan naik terus kita jalan oke?" Sebelum Zidan selesai bicara Dhea telah naik ke mobil Zidan.

Diposisi lain ada sepasang mata yang mengawasi pergerakan mereka. Yap itu Fardhan akbar dengan raut wajah yang kesal dilanda cemburu dan merutuki dirinya sendiri mengapa dia mendiamkan Dhea yang nyatanya dia sangat menyukai Dhea, Camela Dhea Manthorus putri tunggal Keluarga Manthorus. Selesai dengan acara cemburunya Akbar memutuskan untuk meninggalkan tempat laknat itu dan akhirnya pulang dengan kacau balau hatinya.

Dirumah Akbar

"Akbar kamu udah pulang nak?" Sapa Bunda Akbar, Laras
"Kan Akbar udah disini ya berarti udah pulang dong nda" Jawab Akbar
"Hehehe kok murung gitu si nak" Tanya Laras sambil menelisik ada apa dengan putranya
"Gapapa nda udah ya nda akbar capek mau ke kamar dulu" Pamit Akbar kepada Laras
'anak itu kenapa ya' batin Laras

30 menit kemudian
"Ini Akbar kenapa ya kok dia belum turun" Cemas Laras
"Akbar kamu kenapa nak, makan dulu bunda udah siapin makan dibawah" Panggil Laras sambil menaiki tangga untuk mengetuk pintu kamar Akbar namun sebelum Laras sampai kamar Akbar sudah keluar duluan
"Maaf bunda Akbar tadi ketiduran jadi lupa deh" bohong Akbar. Sebenarnya Akbar tadi sedang mencoba merubah gaya penampilan nya agar terlihat tidak cupu yang tentunya dia merubah nya hanya untuk Camela Dhea seorang #CIEEE AKBAR CIEEE
"Yaudah makan dulu sana" Suruh Laras

~°~°~

HAE GUE KAMBEK NICH
SETELAH SEKIAN LAMA KU TIDAK UP
*padahal mah baru 2 hari,-

ADA YANG KANGEN?. GA

PLIS VOTMENT
PLIS VOTMENT
PLIS BINGIT
BANTU VOTMENT
KUDU NJIR. Eh sorry ngegas

Dahlah
-sekian terima upah-

DHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang