Chapter 14

117 6 0
                                    


Berbeda sungguh berbeda antara Tobi serta Adelia dengan kejadian Dhea dengan Akbar dirumah Dhea.

-Dikediaman Tobi-

"Assalamualaikum, permisi" Ucap Salam Adelia
"Waalaikumussalam, mari masuk nak" Tiba tiba ada seorang ibu menjawab salam nya dan menuntun Adelia masuk
"Mau cari tobi ya nak?" Tanya ibu tadi yang itu ternyata adalah Ibu Tobi
"Iya bu hehe" Jawab sopan Adelia
"Tobi nakkkk sini dicari pacar kamu nakk" Teriak Ibu Tobi

Karena tidak terima dengan pernyataan yang sangat sangat tidak nyata baginya akhirnya Adelia menyanggah ucapan Ibu Tobi
" Maaf bu saya bukan pacar Tobi cuman temen satu kelompok" Sanggah Adelia
" Halah engga usah malu malu bilang aja iya" Kata Ibu Tobi

'Bangsat ini ibu ibu rempong yakali gue doyan sama anak gendut tengil bau kek dia hidih jiji gue' Batin Adelia

"Saya ucapkan sekali lagi ya bu, saya bukan pacar Tobi ataupun segala macamnya saya hanya teman satu kelompok" Ucap tegas pada Ibu Tobi. Ibu Tobi yang menderngarnya pun sempat kaget karena terkesan seperti dibentak. Belum sempat Ibu Tobi menyanggah ucapan Adelia, Tobi keburu datang dan

"Eh Adel, ngerjainnya dimana? Disinu atau kamar gua" Tanya Tobi

'Matamui gue ngerjain di kamar lo, yakali salah paham ntar berabe gue. Gajadi nikah ntar sama Fano' Batin Adelia

"Disini ae" Jawab Adelia
"Oke gua ambil buku dulu" Pamit Tobi untuk masuk ke dalam mengambil buku dan membawakan beberapa camilan serta minum untuk keduanya

Waktu terus berputar hingga jam kinu menunjuk kan pukul 6 sore.

"Gue pulang dulu ye, gue udah dijemput Fano" Pamit Adelia
"Iya hati hati" Kata Tobi, tapi tiba tiba Ibu Tobi muncul dari dalam dan
" Loh nak kamu engga dianter sama Tobi" Ucap Ibu Tobi dengan mencekal tangan Adelia
" Engga bu saya dijemput samaa-" Belum selesai menjawab pertayaan dari Ibu Tobi, tiba tiba ada suara yang amat dikenal Adelia
"Dia pulang dengan saya bu. Jadi mohon lepaskan tangan ibu dari pacar saya" Suara baritone yang amat dikenal Adelia siapa lagi kalau bukan Fano
"Kamu siapa? Kok mengaku jadi pacar menantu saya" Ucap Ibu Tobi
"Udah bu udah dia pacarnya bu. Yang bilang kalo Adel pacarku siapa bu? Aku engga pernah omong loh ke ibu" Kata Tobi yang seperti menyudutkan ibunya sendiri.
Memang Ibu Tobi seperti itu karena Tobi tidak pernah membawa seorang teman perempuannya ke Rumah jadi Ibu Tobi menyangka pasti dia Pacar Tobi.

"Mohon maaf bu ini sudah petang, saya masih ada banyak urusan jadi kami pamit" Kata Sopan Fano sambil menggandeng tangan Adelia.

Bukan menjawab malah Ibu Tobi masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu dengan keras. Karena merasa malu dengan sikap nya tadi

"Iya hati hati ya. Maafin ibu aku ya" Ucap Tobi dan meminta maaf atas perihal ibu nya tadi

~Diperjalanan Pulang menuju Rumah Adelia

"Lo tadi kok engga cerita atau chat atau telpon ke gue kalo kek tadi hm?" Fani pun angkat bicara
" Sorry bee tadi hp gue lowbat jadi gue charge dirumah Tobi" Jelas Adelia
" Besok lagi jangan diulangi ya, pokoknya harus ngabarin gue setiap waktu oke?" Kata Fano
" Siappp bosku tersayanggg" Jawab Adelia

Memang Fano terkesan dingin dan cuek namun aslinya sangat perhatian dan peduli. Karena apa yang sudah menjadi milik nya ya itu hak dia, tidak boleh ada yang menyentuh atau melukai milik nya.
#yaampon pengen dah gue:v

🌼🌼🌼

"Ini gimana yaampon Fael gue tobat dah kalo sama lo. Kenapa lo tidur mulu si ini udah jam berapa" Teriak kesal Kirani pada Rafael
"

Beralih ke Kirani dan Rafael, mereka malah bertengkar tidak jelas

"E anjing lo sini woe duda" Teriak kesal Kirani sambil mengejar Rafael yang malah meninggalkan saat dia lagi berbicara
"Apaan si ganggu gue" Jawab malas Rafael
"Kerja kelompok punya Bu Gendut gimana?" Memang kirani sering menyebut bu darma dengan bu Gendut karena memang postur tubuh Bu Darma memang gendut.
"Terserah"
"Fix dirumah gue aja males gue kerumah lo. Bau soalnya" Putus sepihak Rafael
"Hah" Cengo Kirani
"Ndasmu rumah gue bau, rumah gue bersih wangi dan nyaman" Jelas Kirani yang tidak terima karena dikata rumah dia bau
"Siapa?" Tanya Rafael
"Rumah gue lah yakali rumah lo" Kirani sambil melipat kedua tangannya
"Yang nanya bego, emang gue nanya" Dengan santai Rafael menjawab dan Kirani dengan tidak terimanya malah menepuk nepuk tangan punggung Rafael
"Anjing lo"

🌼🌼🌼

Bantu vote dan komen

Ini cerita sebenarnya saya sudah buntu tidak menemukan ide lagi:)
Jadi kalau ada yang mau memberi saran silahkan tulis di kolom ya:)

DHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang