2016 (2 tahun setelah ayah menghilang begitu saja)
Keadaan rumah benar-benar hampa seperti tidak ada kehidupan, anak yang masi berusia 10 tahun itu mencari uang untuk jajan setiap pulang sekolah ia akan membatu ibu nya berjualan ataupun mengupasi kerang hijau milik orang.
Haruki yang bersekolah di swasta yang cukup menghabiskan banyak uang, Jendral yang sering di titipkan dengan kakak perempuannya Raki, Geo yang bekerja di perusahaan Astra tapi tidak bisa di andalkan kelurga.
Sara yang berjualan keliling dan mengambil makanan dari orang untuk di jualkan dan di hargakan 5 ribu dan dia mengambil hanya seribu asal kan nanti cukup untuk membeli nasi dan lauk untuk anak anak nya.
"Ze pulang" sambil membuka pintu.
Ternyata rumah nya sepi, ia segera mengganti pakaian nya dan berjalan ke lapak orang untuk mengupasi kerajang hijau. Tidak lama Zea pulang Haruki pulang dan segera mengganti pakaiannya dia menaiki motor supra peninggalan ayah nya dan ingin pergi ke tempat ibu nya berjualan.
Haruki menuju ke rumah bibi nya terlebih dahulu dan menaruh motor nya disitu, sedangkan ia harus berjalan lurus dan lumayan jauh untuk menemukan ibu nya, Haruki sudah hafal dengan jalanan yang di lalui ibu nya karna ia sudah sering membantu.
Sudah 15 menit berjalan dan ia menemui ibu nya yang sedang melayani agar-agar untuk anak kecil yang sedang membeli dengan di dampingi oleh ibu nya.
"Ibu cepet banget udah sampai sini aja, sini yang bagian bak kerang hijau biar Haruki aja yang bawa, ibu bawa berinjang yang berisi agar aja" ucap nya sambil mengambil bak yang berada sedang di gendong samping oleh ibu nya, sungguh di posisi itu sangat sangat cape, di usia nya yang harusnya fokus pada sekolah malah membantu ibu nya berjualan keliling.
"Ze kemana kok ga ikut kamu?"
"Gatau bu, paling dia lagi ngupas kerang hijau di bu Farah"
Mereka berdua berjalan lagi sambil Sara yang menawari kerang hijau yang sudah di bumbu kuning ke orang-orang yang di sana, Haruki sebenernya cape, tapi di pikiran Haruki pasti ibu dan adik nya lebih cape dari dia.
Ada salah satu perempuan yang mendekati Haruki dan ingin membeli kerang hijau, ia melihat Haruki sambil tersenyum malu seperti orang yang sedang jauh cinta.
"Aku mau bli ini 5 ribu dong" ucap nya sambil tersenyum dan menyodorkan hp miliknya
Haruki yang melihat itu jelas kaget dan tidak mengerti apa yang di maksud dengan perempuan itu, Sara yang melihat itu hanya bisa tersenyum sambil memberikan seplastik kecil merah kerang hijau yang perempuan itu mau.
"Bagi nomor hp mu dong" perempuan itu masi meyodorkan handphone nya dan berharap Haruki mau memberikan nomor nya.
Haruki tersenyum sambil mengucapkan "Maaf ya mba saya ga punya hp"
Perempuan itu nampak tak yakin apa yang baru saja Haruki bilang, karna sudah tahun 2016 gini masa tidak punya handphone sama sekali itu sangat sangat mustahil, pasti ada walaupun hanya handphone merk nokia.
"Boong ya? masa udah tahun segini ga punya hp"
Haruki tersenyum lagi dan membalas "beneran mba saya ga punya, kalo mau fb aja saya punya fb karna sering main warnet"
"Boleh deh nanti aku chat lewat situ"
Haruki mengambil handphone perempuan tersebut dan serch nama fb milik nya 'Haruki Syahadan' dan membuka profil fb milik nya yang berada di urutan atas.
"Ini mba fb saya mba" ucapnya sambil mengembalikan handphone milik perempuan itu.
Sara dan Haruki lanjut berjalan lagi dan berhenti di warung untuk membeli minuman karna benar-benar cape membawa makanan itu, mereka beristirahat dan langsung melanjutkan perjalanan nya lagi. Sudah mulai memasuki waktu magrib dagangan yang mereka bawa sudah abis dan mereka berdua pulang ke rumah Dea adik nya Sara untuk beristirahat bentar lalu pulang.
Sudah sampai di rumah mereka mellihat Geo yang sedang memakan martabak manis tanpa menawari atau membagi ke adik nya yang beda di belakang nya, jelas di posisi itu Sara dan Haruki kesal karna Geo hanya memikirkan diri nya sendiri.
"Kamu di tawarin ga sama aa?" tanya Haruki ke Zea yang sedang melihat Geo makan dengan lahap
"Ngga aa, dia langsung makan gitu aja aku minta juga gaboleh kata nya dia laper"
Abang macam apa dia yang sangat pelit kepada adiknya, dan dia pikir dia doang yang sedang kelaparan? semua di rumah itu kelaparan, bahkan Jendral yang baru saja di pulangkan oleh bibi nya itu pun belum makan malam.
Mana anak pertama yang jadi tulang punggung keluarga? mana anak pertama yang menggantikan peran ayah nya? Geo jelas-jelas tidak sama sekali. Haruki kesal tapi dia tidak tau harus bagaimana karna dia belum bisa menghasilkan uang sendiri dan pasti dia akan di injak injak dengan abang nya yang sudah punya kuasa karna sudah menghasilkan uang.
"Aku pergi dulu bu" Haruki meninggalkan ruang tamu dan menuju ke dam untuk melihat laut dan untuk meredahkan emosi nya, sungguh dia merasa bersalah karna sampai saat ini belum bisa melakukan apa-apa untuk adik dan ibu nya.
Ia duduk di atas dam sambil menangis merenungkan semua nya, ia berfikir atau dia berhenti sekolah saja dan berkerja untuk menghasilkan uang? tapi beberapa bulan lagi ia lulus, ia sudah tidak tahan dengan kondisi keuangan di keluarga nya, adiknya yang masi kela 4 sd ikutan mencari uang untuk membantu mengstabilkan ekonomi agar besok masi bisa makan dengan nasi dan lauk, dia yang tubuh nya cape karna sehabis pkl langsung membatu ibu nya.
Ia harus tunggu 4 bulan lagi untuk lulus sekolah, bahkan uang spp bulanan nya saja wali kelas nya yang meminjamkan agar Haruki masi bisa sekolah karna ia siswa yang aktif dan memiliki nilai yang bagus, entah kalau bukan karna wali kelas nya mungkin ia sudah tidak bersekolah lagi.
Masi banyak yang harus di lakukan Haruki, ada keluarga yang harus di bahagiakan dan ia juga masi berhutang budi dengan wali kelas nya yang bernama pa Adi, dengan kata-kata dari pa Adi juga yang bisa bikin ia semangat di sekolah dan menjalani kehidupannya.
"Haru, Bapak yakin kamu akan menjadi orang sukses, dengan usaha kamu yang seperti ini walaupun tanpa dukungan dari seorang ayah dan cape membantu ibu yang berjualan, bapa janjikan itu" kalimat itu yang pernah di lontarkan dari mulut pa Adi.
"Mau sampe kapan gue begini, Haru bangkit, lo bisa gue yakin" ucap Haruki dengan diri nya sendiri.
Ia kembali pulang kerumah dan melihat ibu bersama adik nya memakan nasi dengan kecap malam ini, ia sangat tak tega melihatnya sedangkan Geo sang abang malah ke kamar nya untuk melanjutkan menyantap martabak manis itu sendirian.
"Abis dari mana Haru? mau makan ga? itu masi ada kecap disana"
"Iya bu" Haru tersenyum dan langsung mengambil nasi dan mencampuri nya dengan kecap.
Tak lama kemudian Geo yang tibat-tiba keluar dari kamar nya serta memawa plastik yang berisi ayam di genggaman nya itu melewati adik dan ibu nya saja, dan ia langsung mengambil piring lalu nasi dan setelahnya ia pergi lagi ke kamar untuk memakan nya sendiri.
Haruki yang sudah kesal dengan tingkah laku abang nya itu langsung meletakkan nasi yang ingin ia makan dan menuju ke kamar abang nya.
"Lo ga punya hati" ucap Haruki
"Lo kenapa? mau ngelawan? inget sekolah lo gua yang bayarin"
Haruki yang mendengar sontak terdiam dan menahan diri nya agar tidak melawan abang nya yang brengsek itu, ia ingin pergi tapi nampak nya Geo marah dan langsung berdiri dari duduknya.
"Kenapa? sini anjing"
Sara yang mendengar itu sontak terkejut buru-buru ke kamar Geo dan melerai Geo agar tidak menonjok sang adik.
"Anjing lo untung adek gue kalo bukan udah gua tampol anjing, tolol banget kata-kata lo anjing"
Haruki membalikan badan nya dan tidak jadi untuk pergi karna mendengar kata-kata itu dari Geo "coba sini tampol gue" bug... satu pukulan tepat di pipi Haruki, Haruki tidak membalas ia hanya terdiam, Sara yang kaget langsung memegang muka Haruki dan membawa anak itu ke kamarnya untuk di obati, Geo? ia merasa tidak bersalah, ia langsung mengunci pintu nya agar makan nya tidak terganggu sama sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/215849223-288-k947220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
thallasophile
Phi Hư Cấuini tentang lautan yang mengingatkan kepada seseorang yang sangat tulus bahkan halus tidak pernah toxic dalam hal apapun. tentang lautan yang merenggut nyawa seseorang yang sangat di cintai oleh banyak orang. "mau peluk ayah ga? anak ayah sekarang p...