Tidak nyaman itulah yang dirasakan Rinjani saat ini, bagaimana tidak saat ini ia berada satu mobil dengan Deva calon tunangan nya, ia pergi berdua dengan Deva bukan tanpa alasan ia ingin memilih gaun pengantin nya nanti.
Selama perjalanan mereka hanya terdiam tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut keduanya, ya memang Rinjani telah lama mengenal keluarga Deva karena orang tua mereka berteman, tapi ia tidak terlalu mengenal Deva, ia bahkan tidak pernah sekalipun berbicara dengan Deva, itu lah yang menyebab kan mereka berdua merasa cangung.
Rinjani bukan tipe orang yang mudah bergaul dan nyaman dengan orang lain seperti Naisya, ia adalah orang yang agak pemalu.tapi Rinjani punya batas kesabaran, saat ini ia mulai merasa jenuh, akhirnya ia memberanikan diri untuk berbicara."Hhmmmm anu, apa masih lama sampainya." Kata Rinjani basa basi.
"Sebentar lagi." Jawab Deva singkat.
"Oke." Kata Rinjani canggung.
Lagi lagi suasana canggung menyelimuti mereka.
Tak berapa lama kemudian mereka sampai ketempat tujuan."Kita udah sampai." Kata Deva lalu ia turun diikuti oleh Rinjani.
Mereka lalu masuk kedalam butik yang terkesan mewah itu, mereka langsung disambut hangat oleh pegawai yang ada di dalam.
"Lo pilih pilih dulu gaun nya, gue mau nelpon seseorang dulu." Kata Deva lalu ia pergi keluar.Rinjani lalu melihat lihat gaun nya, gaun yang ada dibutik ini cantik cantik sekali, rasanya ia ingin mencoba semuanya, tetapi itu tidak mungkin karna akan menghabiskan banyak waktu.
"Oke tenang Rinjani, pilih satu yang menurut kamu paling cantik." Kata Rinjani, ia lalu melihat satu persatu gaun gaun itu, lalu pandangan nya terhenti saat melihat 1 gaun yang menurut ya sangat cantik, gaun itu berwarna putih terlihat elegan dan mewah, Rinjani benar benar menyukai gaun itu.
"Wah bagus banget," Kata Rinjani ia lalu memangil pegawai.
"Mbak boleh saya coba yang ini." Kata Rinjani sambil menunjuk gaun itu.
"Tentu saja." Kata pegawai itu.
Setelah itu Rinjani langsung mencoba gaun itu, ia terlihat sangat cantik.
"Wah cantik banget." Kata pegawai tadi terpesona.
"Ah makasih." Kata Rinjani tersipu malu.
"Sekarang coba mbak tunjukan ke calon suami mbak, pasti dia terpesona." Kata pegawai itu.
"Beneran." Kata Rinjani, apakah Deva akan terpesona melihat dirinya, batin Rinjani.
"Ya pasti dong mbak, dia kan calon suami mbak." Kata pegawai itu, Rinjani pun tersenyum.
Rinjani langsung keluar untuk menunjukan gaun nya ke pada Deva.
Saat ia keluar untuk menemui Deva, ia tak sengaja mendengar percakapan Deva dengan seseorang.
"Jangan khawatir sayang, aku nggak bakal ninggalin kamu." Kata Deva dengan seseorang yang diteleponya,
Rinjani yang mendengarnya pun langsung menghentikan langkahnya."Nggak mungkin aku ninggalin kamu, demi cewek itu Elya sayang, walaupun aku nikahnya sama cewek itu, aku tetap cintanya sama kamu." Kata Deva, membuat hati Rinjani sakit.
"Deva." Panggil Rinjani pelan yang membuat Deva terkejut.
"Siapa Elya, apa dia pacar lo?" Kata Rinjani ragu.
"Sayang aku matiin dulu ya telponnya, nanti kita telponan lagi." Kata Deva lalu ia menutup ponsel nya, lalu ia mendekati Rinjani dan menatapnya tajam.
"Akhirnya ketahuan juga ya, berarti gue nggak harus nutupi hubungan gue sama Elya dari lo kan?" Kata Deva dengan senyuman sinisnya.
"Tapi nanti kita bakal nikah Dev." Kata Rinjani dengan mata yang mulai berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
complicated love
Romancedisaat bahagia mulai datang sedih selalu menghampiri, itu lah masalah dalam setiap kisah cinta yang kita jalani, namun dibalik itu semua ada bahagia yang sedang menanti, cinta itu memang rumit