Bab 10

36 5 0
                                    

Disaat yg bersamaan, bianglala tersebut berputar cepat dan membuat Riska serasa mau mati:v

***

"Ughh... Hoeekk," Riska turun sambil terhuyung-huyung. Perutnya terasa mual:v

"Kalo mo muntah jangan disini! Disana noh!" Kata Faisal sambil menunjuk tong sampah. Ia tebak Riska pasti bentar lagi bakal muntah:v

Dan bener aja, Riska langsung berjalan cepat menuju tong sampah dan langsung muntah disana.

"Ohok...ohokk!!" Riska memegang dadanya yg terasa sakit.

Melihat sang doi (masih musuh sii) muntah² dan keliatan sakit bgt, Faisal langsung berlari dan menepuk pundak Riska.

"Lo ga papa?!" Kata Faisal. Duilee, tumbenan bgt perhatian ni anak:v

"Gak kok, ga papa...," Jawab Riska sekenanya.

"Halaa bo'ong lo mah! Dah jelas muntah-muntah kek gini! Masih bilang ga papa segala!!"

"U...udah tau gw mun, muntah! Masih aj nan...nanya. Hoekk!"

Faisal cuma mesem² gimana gitu denger jawaban Riska.

Iya juga ya, ngapain dah gw nanya? Batinnya.

"Riska?! Riska! Lo kenapa?!!" Terdengar suara Reza berteriak dari kejauhan.
Ia segera menghampiri Riska dan mendorong Faisal agar menjauh.

"Gw ga papa kok Za, habis naik bianglala tadi...." Jawab Riska dengan nada lemah.

"Kayaknya lo masuk angin, Ka" Reza dengan sukarela melepas jaketnya dan memakaikannya ke pundak Riska. Secara romantis tentunya:v

"Ya udah, gimana kalo kita pulang aj?" Ucap Reza sambil memeriksa ponselnya.

"Tapi kan ini masih jam 8...." Fani yg sedari tadi mingkem, akhirnya buka suara juga.

"Lo g liat temen Lo udah masuk angin gini?!" Kata Reza sambil menggamit pundak Riska.

"Ya udah, kita pulang juga kalo gitu! Ayo, Fan!" Faisal yg sudah panas melihat Reza dari tadi pun akhirnya minggat juga, tapi adeknya masi cecer

"Tunggu dong bang!!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung......

FaRis! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang