{S.O.S} Crescendo
"Menjadi keras secara bertahap"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"Razta! turun nak, sarapan"
Seorang wanita dan pria paruh baya tengah duduk di meja makan untuk menikmati sarapan pagi. Memang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk selalu menunggu seluruh anggota keluarga berkumpul barulah mereka akan mulai sarapan. Namun tampaknya pagi ini Putra semata wayang mereka belum juga turun dari kamarnya. Padahal sebentar lagi dia akan berangkat ke sekolah.
"Razta!"
"Iya Ma, bentar"
Dengan sedikit terburu-buru Razta menuruni anak tangga dengan cepat tetapi pandangan nya tak terlepas dari handphone yang saat ini ada di genggaman nya. Hampir saja dia terjatuh karena terlalu fokus menatap layar handphone itu.
"Jangan handphone aja kenapa sih, Raz. Hampir jatuh kamu tadi. Ya udah sini duduk kita sarapan bersama" ucap Mama nya sembari menarik sebuah kursi untuk Razta.
"Maaf Ma, Razta gak sarapan hari ini. Mau pergi ada urusan sama temen, dah"
Tanpa mengucapkan salam ataupun berpamitan Razta langsung pergi begitu saja. Sikapnya sangat dingin saat berada di rumah, ntah apa yang membuatnya seperti itu. Tapi yang pasti Mama nya tahu betul bahwa Razta sebenarnya sangat tidak suka dengan kehadiran Papa nya.
Razta adalah tipikal anak yang menyukai kebebasan. Dia tidak suka diatur-atur oleh orang lain apalagi harus dipaksa untuk melakukan hal yang sama sekali tidak dia suka. Sedangkan Papa nya selalu ingin menjadikan Razta sebagai anak yang disiplin dan bertanggung jawab. Dan tentu saja mereka saling bertolak belakang hingga pada akhirnya memicu ketegangan diantara keduanya.
=============
"Oyy Raz, sini!"
Seorang lelaki bertubuh tinggi dengan kulit yang agak kecoklatan tengah berdiri di depan pagar sekolah menunggu Razta, sahabatnya.
"Tumben lo ngajak ketemu pagi banget biasanya jam segini juga lo masih ngebo di kamar" ucap Razta sambil sedikit membenarkan letak rambutnya.
"Iya nih gue punya masalah, Raz" ucap lelaki itu.
Razta hanya menatap nya dengan datar lalu menghembuskan nafas dengan kasar, "Hilih, ada perlu nya aja lo sama gue!" Sebenarnya Razta sudah dapat menebak apa masalah temannya itu, "Biar gua tebak, masalah lo tentang cewek lagi kan? Lo nih yah urusan nya sama cewek mulu, gak bosan apa?"
Razta tak habis pikir dengan sahabat nya ini, setiap hari ada saja masalah nya dengan cewek. Cewek bar-bar yang ngejar dia lah, cewek yang neror dia lah. Pokoknya sepanjang hidupnya itu selalu dipenuhi dengan masalah cewek dan cewek. Emang susah ya jadi orang ganteng.
"Yang ini beda permasalahan nya Raz" ucapnya sambil menggaruk-garuk leher nya yang tak gatal.
"Apaan? Lo ngehamilin anak orang?" Razta berucap dengan sangat santai hingga membuat lelaki itu langsung melotot kearah nya.
"Ya nggak lah. Gilak lo!" ucapnya dengan penuh kekesalan.
Razta memutar bola mata dengan jengah sambil menekuk wajahnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
S.O.S {Scar Of Symphony}
Teen Fiction❗ S.O.S Ketika tanda nada berubah menjadi tanda bahaya. Mereka hanya membutuhkan sandi di dalam setiap harmoni yang tercipta untuk memecahkan segala teka-teki yang ada. ===== Bercerita tentang segala hiruk-pikuk sebuah sekolah seni internasional te...