Cotton Candy {Yeonbin}

«Bab IV»

  ¦Cotton Candy¦

   “Yaudah sih, nanti kan bisa gue bikinin lagi Gyu. Yaelah maap dong.”

Beomgyu menatap datar Soobin yang kini sedang meminta maaf padanya, karena sudah memakan kue yang ia buat khusus untuk kakak incarannya, alias Taehyun. Ia menghela nafas sebelum mengiyakan maaf Soobin.

“NAH! Gitu dong, kita kan kawan!”

Beomgyu lantas merangkul Soobin, “Udah lah kuy kantin aja, laper gue. Debat sama lo nguras semua sarapan yang tadi gue makan.”

“Loh emang ada kata selain ‘IYA’ di kamus seorang Soobin tentang makanan?”

Keduanya kini berjalan beriringan dengan tangan saling merangkul, sesekali keduanya tertawa cekikikan. Untung saja Jaemin tidak ada disana, kalau ada mungkin ia sudah akan menyiram kuah bakso pada keduanya.

“Lo mau apaan?”

“Salad buah aja sama air mineral.”

Beomgyu mengangguk lantas berjalan menuju stan penjual, sedangkan Soobin mencari tempat duduk yang strategis, agar mereka berdua tidak letahuan oleh guru.

Akhirnya ia menemukannya, satu meja yang berada di pojok kantin dan tertutup tanaman hias itu. Great Soobin!

Kantin disekolah ini memang berada di lantai dua, tempatnya pun seperti kau berada di sebuah restoran, dengan kaca yang menjadi pembatas sehingga kau dapat melihat bawah dengan leluasa.

Beomgyu menaruh baki makanan pada meja, mengalihkan pandangan Soobin yang sedang bermain ponsel.

“Ka Taehyun ngundang party.”

Ujar Soobin saat keduanya sudah duduk berhadapan, Beomgyu yang akan menyuapkan potongan sushi itu menghentikan suapannya. “Dia ngundang lo?” tanyanya penasaran dan dijawab sebuah anggukan oleh Soobin.

“Masa gue gak di undang sih!” Soobin yang akan menyuapkan salad buahnya menatap Beomgyu dengan jijik. “Ya lo tinggal dateng bareng gue aja sih! Ribet banget idup lo.”

“Tapi kan gue gak di undang Biiinnhmp...” Soobin langsung menyuapkan satu sendok salad buahnya pada Beomgyu, membuat perkataan pemuda tersebut terhenti. “Berisik! Gue mau makan aja gak tenang bangsat.”

Beomgyu hanya mencibir dan mereka pun kembali fokus pada makanan masing-masing.

Sampai Beomgyu menyerit bingung. “Bin.” panggilnya mengalihkan atensi Soobin. “Itu siapa dah? Gue gak pernah liat sebelumnya.”

“Siapa?”

“Itu tuh, yang tudungan.” Beomgyu menunjuk arah bawah yang berlawanan arah dengan tempat duduk Soobin.

“Lah gue gak tau, anak baru kayaknya.”

◽️◽️◽️

   “Anak kelas 12 katanya.”

Soobin yang sedang memakan ice cream cup itu menoleh pada Beomgyu yang baru saja kembali setelah membeli sekotak cupcake. “Hng?” responnya.

Soobin yang memang menggemaskan meski terkadang tertutup oleh sifat bobroknya itu mengundang Beomgyu mencubit kedua pipinya gemas, dan segera di tepis oleh sang empu. “Sakit Gyu, ah elah!” keluhnya.

“Abis gemes!” Soobin sendiri hanya merengut. “Btw itu apaan yang kelas 12?” tanyanya sembari melanjutkan kegiatan memakan ice creamnya yang tertunda.

“Itu, anak yang tadi tudungan. Pas kita di kantin.”

“Owh, anak baru bener?” Beomgyu mengangguk. “Brandal.”