Pangeran dari kayangan
×
Music malam ini :
Little Paradise
~Eliane Elias~Bruukk…
Seorang cowok berhasil menyenggol bahu Momon. Semua buku yang dia bawa dari ruang dosen berserakan, beberapa lembar kertas juga ikut berhamburan.
"Woy! Punya mata gak sih!" Seru Momon mengemasi semua buku - bukunya kembali.
"Ah, Sorry - sorry. Biar gua bantu." Cowok berjaket kulit itu ikut menyusun buku dan kertas yang berserakan di bawahnya. Diam - diam matanya memandang muka merungut Momon yang enggan menatapnya. "Lo disuruh pak Haris ya?" Tanya cowok itu.
Momon diam, matanya tidak sedikit pun mau melihat wajah cowok yang menabraknya. "Sorry yah. Gara - gara gua lo jadi harus repot," kata cowok itu membantu mengangkat buku.
"Sini bukunya," pinta Momon.
"Biar gua aja yang bawa."
"Oh," Momon beranjak pergi. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar seseorang menyerukan nama yang sangat dia kenal. "Diky Arnanda Pratama!" Momon menoleh, matanya mengarah pada orang yang menyerukan nama itu. Sesaat ia tersadar, mata orang itu mengarah tepat ke sampingnya, ke cowok yang baru saja menabraknya tadi.
Di--ky…
Momon tertegun, wajahnya mulai merona saat cowok itu juga menatapnya. Dia tersenyum, secarik senyum tipis itu sangat manis, terlalu manis untuk Momon yang sepet!
Waktu terasa berhenti, bunga - bunga bermekaran muncul di sekeliling wajah tegas dan tampan itu. "Hai," sapa Diky halus.
Momon bungkam. Mulutnya terlalu lemah untuk membalas sapaan sang pangeran yang datang dari kayangan. Jantungnya berdegup lambat dan sangat terasa di dadanya. "Masih marah?" kata pangeran lagi.
Momon makin memerah, suara halus bak melody indah itu telah meracuni pikirannya, membuatnya tak sadar dan buaian oleh alunan melody di setap kata yang terucap dari mulut sang pangeran.
Dia makin terpana saat melihat pangeran itu melempar semua kertas - kertas yang ada di tangannya ke langit - langit. Kemudian pangeran itu menarik tangannya, mendadak tubuh Momon sudah ada dalam pelukan sang pangeran.
Koridor kelas yang penuh orang - orang tiba - tiba berubah jadi langit penuh awan berwarna pink. Suara musik klasik mulai terdengar, Pangeran menggerakan kakinya, seolah mengajari Momon Slow Dance romantis. Sedikit demi sedikit gadis itu bisa menyesuaikan diri, mengikuti alunan melodi dan menari - nari di pelukan pangeran. Ini sungguh indah, Momon merasa seperti ada di negeri dongeng.
"Woy! Apa kabar?" Orang yang memanggil nama Diky itu datang, dia merangkul badan tinggi seperti model itu sambil tertawa.
"Baiklah, lo apa kabar?" Tanya Diky balik.
"Wess jangan ditanya. Hahahah," Jawab orang itu tertawa. "Ngapain di sini? Ayok masuk kelas."
"Oh, oke." Diky kembali melihat Momon yang masih membisu sesaat lalu berkata, "Gua masuk duluan yah." Dia lalu pergi bersama temannya tadi.
Pangeranku...
Batin Momon memandang punggung lebar sang pangeran yang mulai menjauh pergi.
"Mon? Momon? Momon!"
Gadis itu tersentak, suara itu seolah menyumbat telinganya. "Apa sih!" geram Momon. Tara, salah satu teman cewek yang sering curhat dengannya ada di samping. Wajah sundanya yang putih, bersih, cantik, menatap Momon bingung. "Lo ngapain bengong sendirian di sini? Awas kesambet loh!"
"Tara … pangeran kayangan dateng." gumam Momon menatap kosong gadis itu.
"Pangeran?"
"Iya… Pangeran yang berhasil nyentrum jantung gua."
Tara terkekeh, dia mengulurkan punggung tangan kanannya ke kening Momon. Sedangkan tangan kirinya memegang bokongnya sendiri. "Lo sakit dah kayaknya."
"Sakit?" tanya Momon.
"Iya, panas pala lo, sama kayak pantat gua."
"Heh?"
Tara kembali terkekeh, melihat wajah aneh Momon yang lucu sepetinya gadis itu tidak tau lelucon yang dia lakukan tadi "Udahlah, yok ke kelas aja."
Continue....
Maaf aku gak bisa buat cerita romantis tapi maksa buat :(
Maap ya kalau gak dapet feelnya :(
Salam author 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KALEM? Cih!
RomanceWhy semua cowok pengen banget cewek pendiem? Emang kita - kita yang 'brutal' ini gak pantes diharapin yah? -(Momon) - Perjuangan cewek bobrok melawan cewek kalem yang gak pernah menyerangnya, demi mendapatkan pangeran kodok. Yang jelas absurd banget...