gimana sih caranya ngilangin kebiasaan buruk?, padahal udah coba gak kayak dulu tapi kok gak bisa bisa?.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪aqu ratunya, tapi bukan budak.
dia perlindungku, tapi bukan bodyguard.▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Feny melempar pandangannya pada penjuru kantin, otaknya terus berfikir dengan cepat siapa yang menjual Air mineral hangat? Feny membutuhkannya.
jangan berfikir aneh dulu saat ini. tidak mungkinkan kakelnya itu mempunyai gangguan jiwa? karna menyuruhnya membeli air mineral hangat. tapi, ini aneh dan tidak masuk akal
kepala Feny terus meliuk liuk, mencari apa yang dia cari hingga tak sadar seseorang menabraknya dari belakang.
"agrh" Feny meringis kesakitan, dilihatlah lututnya yang sedikit lebam.
"ehhh maap maap" ujarnya sedikit kaget, seseorang itu langsung merendahkan tubuhnya sembari perlahan tangannya mengarah pada lutut Feny.
Feny masih dalam keadaan duduk sambil meniup lututnya yang mulai mengeluarkan titik demi titik darah segar.
"ishhhh" desisnya disaat rasa perih mulai menyerang. dan Feny pun semakin keras meniupi lututnya.
"huft, kalo ditiup sampe kapan pun gak akan hilang perihnya" ucapannya membuat Feny mendongak.
"kakak gimana sih! lutut Feny tuh lagi perih! ya Feny tiup lah kalo gak ditiup ntar tambah perih...hiks kakak mah g-gak ngerasain hiks perihnya...hiks"
"Feny ga kuat Hiks" sambungnya.
bedahalnya sedangkan cowok yang ada dihadapannya itu yang hanya mendengus, entah kenapa. " Mau hilang sakitnya?"
"gimana?, hiks cepet Feny udah ga kuat....."
" lo mau ngelahirin?, gaya lo gak kuat. kek anak kecil 2 tahunan jatoh dari atas sepeda aja lo" hinaan cowok itu mampu membuat Feny emosi, dengan susah payah Feny beranjak berdiri dan menghapus sisa air mata yang ada di pelupuk matanya dengan kasar.
"ngeselin banget sih! makanya, lain kali kalo gak mau nolongin gausah nabrak orang , Feny marah lagi kan jadinya!" Feny pun melangkah pergi dengan kaki pincangnya.
entah ada dorongan dari mana cowok itu tersenyum melihat tingkah Feny yang menurutnya sangatlah lucu dan menggemaskan. tanpa ragu cowok itu langsung melangkahkan kakinya menuju kearah Feny. dan menaruh tangannya dibelakang paha dan lengan Feny dengan pergerakan yang sangat cepat dari belakang.
"Kyaaaaaaaaa!"Refleks, Feny teriak histeris.
cowok itu menggendong Feny dengan ala bridal style, yang membuat Feny spontan memegang punggu cowok itu.
semua arah pandangan mulai mengarah pada mereka berdua, Feny dan cowok itu mulai menjadi bahan pembicaraan mereka. seketika Feny sadar dan segera merendahkan kepalanya menahan malu.
"kenapa nunduk?, malu?. lo malu digendong cogan?" sombongnya, sembari tersenyum sinis menatap orang orang yang memerhatikannya.
"baru kali ini Feny denger cogan ngaku cogan" Jawab Feny masih dengan keadaan kepalanya yang menunduk.
"iyalah, kalo gak kayak gitu generasi cogan akan punah soalnya ga pd sama ketampanannya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Friend
Romance(follow dulu sebelum baca ya.) (jangan lupa vote, coment and share cerita ini ketemen temen kalian... sebagai pembaca my boy friend yang bijak yang selalu bijak tanpa mau diinjak injak.) gimana sih kalo seandainya sahabat cowok kita lebih mementingk...