gua cuma mau ngingetin, kalo seandainya dunia nyalahin lo, lo cukup diem. lo punya tuhan, tuhan yang nilai lo bukan mereka. so, kalo kalian gak kuat kasih tahu ke gua biar gua kasih tahu ketuhan gua kalo temen gua lagi sakit.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
sahabatan sama kamu ternyata bukan cuma butuh mental. batin pun juga harus dicadangin dari tadi malem.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
"BENY!......." Beny hanya menatap datar kearah Feny. Beny tahu jika Feny ingin mengagetinya tapi, kenapa harus didepannya?. yang sudah jelas hasilnya akan sia sia.
"ishh Beny ga seru!, harusnya Beny kaget!"
"emang harus?" pertanyaan Beny membuat Feny menyunggingkan senyumnya.
"Beny mau kaget?!, serius?!" girang Feny dengan tingkahnya yang absurd melompat lompat didepan Beny.
"iya....."
"ok, Feny ulang kok Feny ulang. Beny siap siap ya.."
Feny mengatur nafasnya, hitungan 1.....2....3!.
"BENY!"
"ha."
"ishy Beny!, kagetnya kok gitu sih!" Feny melipat kedua tangannya dibawah dadanya sembari membuang muka menghadapi sifat asli Beny.
bedahalnya dengan Beny yang hanya membuang nafasnya pasrah lalu menyeret Feny masuk kedalam mobil.
"ntar telat" Feny tidak membrontak.
kini keduanya sudah tiba, tidak telat. memang, karna mereka berangkat pukul 06.00 dan tiba pukul 06.20. jadi masih panjang jika ada niatan untuk berangkat telat. mau telatnya direncanain?, join ke Feny ntar Feny kasih arahan kapan kamu harus berangkat. karna mulai saat ini Feny bakal berangkat bareng Mas Ben yang selalu rajin berangkat pagi...yey.
"turun".
"ntar, ntar ben....kok siswi siswi yang ada di koridor, balkon, tempat parkir liatnya kearah mobil Beny sih?, kasian mobilnya kalo risih bisa jalan sendiri kayak Herbie".
"trus ada yang ngajak balapan?" tangan Beny mengarah pada stalbath milik Feny untuk dibukanya.
"turun"
"Beny kok hobi banget nyuruh Feny turun?!, Beny takut ketahuan sama pacar Beny ya?.....cie cie Beny...emang yang mana sih pacarnya Beny" tanya Feny sembari meliuk liukkan kepalnya.
Beny yang jengah menanggapi sifat Feny pun akhirnya memasrahkan diri keluar lebih dulu dari dalam mobil.
"ihhh Beny....!!!! tungguin Feny!"
"Huft!!"
Feny hanya bisa mendengus kesal, dengan Beny yang meninggalkannya sendiri diparkiran. Feny memang sengaja tidak mengejar Beny karna Feny lagi mager.
"ini lagi kenapa pada ngeliatin Feny kayak gitu Sih!, risih banget" Gumamnya. tatapan Feny masih mengarah pada mereka yang masih memandanginya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
disaat Feny sedang menikmati langkahnya ntah dari arah mana ada yang melemparnya dengan batu kecil. Feny yang sadar langsung berbalik kebelakang.
"hi beb" sapanya.
Mata Feny membulat melihat Gata yang sudah ada di atas pohon mangga dengan kaki yang menggantung dengan cengiran khasnya.
tanpa berfikir panjang Feny pun langsung menuju kearah pohon Mangga itu. "Bang Gata lagi ngapain sih!" sembari mendongak tangan kanannya sengaja diletakkan pada plipisnya seperti sedang hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Friend
Romansa(follow dulu sebelum baca ya.) (jangan lupa vote, coment and share cerita ini ketemen temen kalian... sebagai pembaca my boy friend yang bijak yang selalu bijak tanpa mau diinjak injak.) gimana sih kalo seandainya sahabat cowok kita lebih mementingk...